Share

Melatih Pertahanan

last update Last Updated: 2023-05-21 11:56:05

Beberapa hari telah berlalu, dan Lin Jiang masih tekun berlatih jurus toya maut yang ia temukan di salah satu peti yang penuh dengan kitab-kitab.

Dari beberapa hari itu, telapak tangan Lin Jiang sudah terlihat ada perubahan, yang mana telapak tangan Lin Jiang jadi lebih tebal, dan itu semakin mempertegas kalau Lin Jiang telah terlihat nyata untuk jadi seorang pendekar dengan senjata Toya.

Gerakan Lin Jiang juga semakin mantap, meskipun masih belum terbiasa, namun dari setiap tusukan, dan hantaman yang ia lakukan, sudah memperlihatkan hasil yang nyata.

Hanya jurus bertahan yang belum Lin Jiang latih, karena menurutnya, bertahan hanya bisa dia lakukan jika mendapatkan lawan yang kuat.

"Apa aku masuk saja ke dalam hutan, mungkin aku akan bertemu dengan hewan buas!" kata Lin Jiang yang matanya menatap ke arah hutan yang ada di hadapannya.

Keputusan sudah Lin Jiang ambil, dan ia pun masuk ke dalam hutan. Sendirian tanpa ada yang mengawasi dirinya.

Saat Lin Jiang berjalan masuk ke dalam hutan, lagi-lagi Toya setan yang memiliki warna perak ikuti Lin Jiang berjalan.

"Apa kau juga ikut?" kata Lin Jiang bicara pada Toya setan itu.

Raurrrrrr!!

Baru saja Lin Jiang melewati sebuah pohon yang besar, telinga Lin Jiang sudah mendengar suara raungan yang sangat keras, raungan dari seekor harimau.

Lin Jiang buru-buru waspada, dan tak ingin jadi santapan harimau yang juga merupakan roh spiritual di alam bawah itu.

Whusssssssss!!

Dan tahu-tahu, seekor harimau yang besar melompat dari balik pepohonan, dan datang menerkam ke arah Lin Jiang.

Huppppp!!

Lin Jiang melompat ke samping, dan terkan harimau itu lewat dari samping tubuhnya.

"Majulah!" teriak Lin Jiang dan memegang erat kayu yang dia siapkan untuk melawan hariamu itu.

Inilah yang Lin Jiang harapkan, seekor hewan buas yang ganas, maka Lin Jiang memiliki kesempatan untuk berlatih jurus Toya maut dengan tahapan untuk bertahan.

Hiatttttt!!

Lin Jiang memasang kuda-kuda, dengan memegang Toya di sisi kiri dan kanan, dan menunggu datangnya serangan harimau ganas itu.

Bammmmmmm!!

Dua kaki harimau di tahan oleh Lin Jiang, dan adu tenaga saling dorong terjadi antara Lin Jiang dan harimau itu.

Hiatttttt!!

Dengan kuatnya, Lin Jiang mendorong hariamu itu, hingga harimau itu terdorong ke belakang.

Whusssssssss!!

Harimau itu datang lagi, tapi kembali Lin Jiang melakukan gerakan yang sama, dan bertahan dari serangan harimau ganas. Dan lakukan lagi gerakan dorongan ke arah harimau itu.

Berkali-kali itu Lin Jiang lakukan, hingga dia merasa kalau pertahanan yang ia miliki sudah cukup kuat.

"Saatnya menunjukkan serangan!" kata Lin Jiang.

Hiatttttt!!

Lin Jiang maju dengan satu tusukan ke arah kepala harimau itu, tusukan yang cukup cepat.

Namun, harimau itu juga bukan Harimau biasa, dia menghindar ke samping, hingga tusukan Lin Jiang lewat dari hadapannya.

"Belum selesai!" teriak Lin Jiang dan ubah serangan.

Dari menusuk, Lin Jiang ubah serangan dengan memutar Toya kayu, dan serangan Lin Jiang berubah jadi pukulan dengan toya.

Tappppp!!

Tapi, harimau itu menahan Toya kayu dengan mulutnya, dan menahan Toya itu dengan sangat kuat.

Krakkkkk!!

Dan dengan rahangnya yang kuat, harimau itu mematahkan kayu yang telah ia gigit jadi dua bagian.

"Kuatnya!" desis Lin Jiang tak percaya.

Whusssssssss!!

Harimau itu tak tinggal diam saat Toya kayu Lin Jiang hanya tinggal setengahnya saja.

Harimau itu ayunkan kaki kirinya, dan menyerang Lin Jiang dengan cakarnya yang tajam.

Lin Jiang membuang tubuhnya, dan bergulingan di tanah. Hingga ia berada dalam jangkauan dari harimau ganas itu.

Grrrrrr!!

Harimau itu mengeram dengan menunjukkan giginya yang tajam ke arah Lin Jiang yang sudah kehilangan senjatanya.

Mata Lin Jiang liar mencari senjata yang mungkin bisa dia pergunakan untuk bertahan dari serangan harimau ganas itu.

Namun tidak ada satu pun kayu yang mungkin lagi bisa Lin Jiang gunakan, apalagi posisinya saat ini sudah dalam keadaan yang tertekan.

Lin Jiang segera waspada, dan melirik ke arah Toya setan yang berada di sampingnya.

"Jika saja toya setan bisa aku gunakan, mungkin aku tidak akan terdesak seperti ini?" ucap Lin Jiang yang masih terus melirik Toya setan yang berdiri di sampingnya.

Roaaarrrr!!

Harimau itu meraung lagi dengan sangat keras, seolah itu sebuah ejekan pada Lin Jiang yang sudah kehilangan senjatanya.

Whusssssssss!!

Dan, Harimau itu pun menerkam ke arah Lin Jiang, dengan cakar tajam di kaki kiri dan kaki kanan.

Lin Jiang berputar-putar, untuk hindari serangan Harimau itu, dan untuk saat ini Lin Jiang berhasil selamat dari serangan Harimau.

Berkali-kali itu Lin Jiang lakukan, hingga membuat hariamu semakin marah karena mangsanya tak kunjung berhasil ia taklukkan.

Sekian lama bertahan, pada akhirnya, Lin Jiang harus merasakan tajamnya cakar harimau itu.

Itu setelah Lin Jiang kehilangan posisi karena terus dicecar oleh serangan harimau ganas itu.

Crasssssss!

Punggung Lin Jiang koyak, dan darah menetes dari luka di punggung Lin Jiang. Rasa perih kini menguasai tubuh Lin Jiang.

"Sialan juga harimau ini!" maki Lin Jiang dan bersiap untuk bertahan dari serangan ganas Harimau.

Roaaarrrr!!

Dengan satu teriakan yang keras, harimau itu kembali datang, dan mulutnya terkuak lebar hanya untuk menyerang Lin Jiang.

Lin Jiang yang dalam keadaan terdesak, tangannya bergerak, dan menyentuh Toya setan.

"Berikan aku kesempatan untuk gunakan dirimu!" teriak Lin Jiang.

Bammmmmmm!!

Dan dalam keadaan yang sangat terdesak, Lin Jiang berhasil mengangkat Toya setan, dan sekalian hantamkan Toya setan ke tubuh harimau itu.

Brakkkkkkk!!

Tubuh harimau yamg besar itu terlempar hingga dua tombak jauhnya. Itu karena kuatnya pukulan Toya setan yang ada di tangan Lin Jiang.

"Benarkah aku berhasil gunakan Toya setan?" tanya Lin Jiang pada dirinya sendiri.

Whutttt ... Whuttt ... .!

Lin Jiang memutar Toya setan yang ada di tangannya, seolah ia ingin pastikan kalau ia sungguh-sungguh sudah berhasil pegang Toya pusaka itu.

Angin kencang muncul saat Lin Jiang memutar Toya setan, dan angin itu mengarah pada harimau lawan Lin Jiang.

"Mari kita teruskan pertarungan!" teriak Lin Jiang.

Hiatttttt!!

Lin Jiang maju dengan kepercayaan yang tinggi. Ia seolah melupakan luka di punggungnya, dan fokus untuk menyerang harimau di hadapan.

Harimau yang awalnya sangat percaya diri, tapi saat Toya setan di tangan Lin Jiang, nyali harimau itu ciut juga.

"Hantaman dari langit!" teriak Lin Jiang.

Hiatttttt!!

Lin Jiang angkat Toya setan dan memukul dari arah atas. Harimau itu kaget dengan kecepatan Lin Jiang. Dan memilih untuk kabur.

Bammmm!!

Tanah jadi sasaran serangan Lin Jiang, dan hasilnya tanah langsung berlubang karena hantaman dari toya setan, dengan hasil yang tak ada karena harimau itu sudah melarikan diri.

"Cih, dasar pecundang!" teriak Lin Jiang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cãnde Aýu
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat

    Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Rasa Bersalah Patriak Suhei

    Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Keputusan Patriak Wang

    Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kemunduran Sekte Pedang Tunggal

    Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mengusir Secara Halus

    Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kematian Ketua Bar Ha

    "Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status