Di Gunung Emei."Bagaimana tetua Hon Du? Apakah kau akan bersedia bergabung denganmu?" tanya tetua Wa Lein."Aku sudah tahu reputasi yang kau miliki tetua Wa Lein, namun jika ketua Zhin Shian tidak dikalahkan, maka percuma jika aku bergabung denganmu!" kata tetua Hon Du."Seperti yang aku katakan tadi, Lin Jiang pasti akan datang ke Jungwei, dan kalahkan Zhin Shian!""Jika memang itu terjadi, maka aku akan mendukung berdirinya kembali organisasi mata iblis!" ucap tetua Hon Du."Hanya itu yang aku inginkan darimu!" "Tapi apa yang harus kita lakukan saat ini?" tanya tetua Hon Du."Kita akan ke kota Jungwei, dan aku akan mengaku setia pada Zhin Shian!""Untuk apa ayah mertua melakukan itu?" tanya tetua Chun Kai tidak setuju dengan perkataan tetua Wa Lein."Hahaha! Kau tidak tahu Chun Kai, saat Zhin Shian datang ke kota itu, maka pertarungan besar akan terjadi, dan satu-satunya yang bisa hentikan itu, hanya aku!" kata tetua Wa Lein."Apa yang ayah pikirkan?" "Jika Lin Jiang sudah kalahk
Tetua Hon Du dan tetua Wa Lein berlari cukup cepat untuk tiba secepatnya di markas besar sekte pedang iblis, yang berada di kota Jungwei.Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh, mereka tiba saat hari akan malam, dan mereka berhenti tepat tak jauh dari markas besar sekte yang baru berdiri itu. "Kita telah tiba, tetua Wa Lein!" kata tetua Hon Du."Jadi ini markas besar sekte pedang iblis?" tanya tetua Wa Lein."Iya, tetua!" kata tetua Hon Du."Mari kita masuk, namun ingat untuk jangan membocorkan semua rencana kita, tetua Hon Du!""Aku akan ingat itu, tetua!" kata tetua Hon Du.Keduanya berjalan masuk, dan saat mereka berdua masuk wajah para pendekar anak buah Zhin Shian berubah saat melihat kedatangan tetua Wa Lein yang bersama dengan tetua Hon Du."Apa tetua Wa Lein akan menjadi anak buah ketua Zhin Shian?" kata mereka penasaran."Jika tetua Wa Lein mengabdi pada ketua Zhin Shian, maka kekuatan sekte ini tidak akan bisa dipercaya lagi!" kata mereka."Tapi sebaiknya kita tunggu dul
Zhin Shian sungguh tak percaya kalau tetua Wa Lein akan bersedia datang, dan bahkan akan ajukan syarat agar dia menjadi anak buahnya. "Tetua Wa Lein, syarat apa yang kau minta?" tanya Zhin Shian."Yang pertama, jangan pernah ganggu keluargaku!" kata tetua Wa Lein."Itu mudah, aku pastikan kalau semua anak buah sekte pedang iblis ini tidak akan pernah ganggu keluargamu, tetua!""Bagus, aku sudah dengar itu dari mulutmu, Zhin Shian!""Jadi apakah masih ada syarat lain?""Aku ingin sebelah selatan wilayah kekaisaran ini menjadi wilayah yang aku kuasai, meskipun masih berada dibawah nama sekte pedang iblis!" kata tetua Wa Lein."Maksud tetua, tetua ingin berkuasa di markas cabang yang ada di wilayah selatan?""Iya, seperti itulah!""Sebenarnya itu cukup berat untuk aku penuhi, namun karena tetua yang meminta itu, naka aku tak akan menolak!" kata Zhin Shian."Jadi kesepatakan tercapai?" tanya tetua Wa Lein."Iya, tetua!""Bagus! Artinya tidak ada lagi masalah! Aku akan menjadi anak buahmu
"Ini saatnya! Aku yakin, tetua Ba In sudah mendapatkan informasi tentang sekte pedang iblis itu!" ucap Lin Jiang yang saat ini duduk di sebuah rumah makan. Lin Jiang saat ini berada di salah satu kota di kekaisaran Wei, dan ia memutuskan untuk memikirkan cara melawan Zhin Shian tanpa harus gunakan salah satu pecahan pusaka pedang penguasa kegelapan. Namun sudah beberapa hari ia mencoba untuk mencari caranya, Lin Jiang tidak temukan caranya, dan ia pun memilih untuk menuju kota Jungwei, dan akan memikirkan cara menghadapi Zhin Shian saat mereka bertemu dalam pertarungan. Jarak Lin Jiang ke kota Jungwei, hanya berjarak satu setengah hari, dan Lin Jiang memilih untuk bersantai dalam berjalan, sambil tetap memikirkan cara hadapi Zhin Shian yang memiliki salah satu pecahan pusaka pedang penguasa kegelapan."Pasti akan ada caranya," kata Lin Jiang yang terus berjalan dengan langkah yang santai. Lin Jiang terus berjalan, hingga sudah satu hari ia berjalan dan itu tanpa disadari olehnya.
Lily Kai menarik napas yang sangat dalam karena sikap dingin Lin Jiang padanya, namun ia sadar kalau Lin Jiang memang selalu dingin pada orang-orang, bukan hanya padanya, namun pada orang yang dekat sekalipun."Lupakan saja!" ucap Lily Kai dan memilih untuk berikan satu ekor ayam panggang untuk Lin Jiang."Terima kasih!" ucap Lin Jiang dan memilih untuk menikmati ayam panggang itu. "Apa kau akan ke kota Jungwei, kak Lin Jiang?" tanya Lily Kai."Iya, bagaimana bisa kau tahu?" "Pasti kau sudah bertemu dengan tetua Ba In?""Oh, jadi karena itu kau tahu kalau aku akan menuju ke kota Jungwei, Lily?" "Iya, kak!""Iya, aku memang akan menuju ke kota itu," kata Lin Jiang.Lily Kai tersenyum karena perkataan Lin Jiang, dan ia pun memilih untuk katakan apa yang mesti ia katakan pada Lin Jiang."Kakek juga sudah ada di kota itu, kak!""Untuk apa tetua Wa Lein ada di kota itu?""Kakek memasuki sekte pedang iblis!"Saat itu juga mata Lin Jiang melihat ke arah wajah Lily Kai."Apa tetua Wa Lein
Sepasang manusia berjalan beriringan, dan keduanya berbicara yang mana kadang-kadang mereka bercanda, meskipun itu bukan candaan yang mengundang gelak tawa.Si gadis sangat cantik, putih dan memiliki rambut panjang, yang mana itu membuat kecantikan gadis itu begitu sempurna.Sementara pemuda yang berada di sampingnya, dengan pakaian merah yang ia gunakan, sangat menyatu kulitnya. Belum lagi rambutnya yang sebahu, itu menunjukkan betapa ia adalah pemuda yang memiliki jiwa yang sejati. Keduanya terlihat layaknya sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara, dan itu terlihat dari luar, tanpa ada yang tahu kalau keduanya saat ini sudah tak memiliki ikatan apapun.Keduanya berjalan, dan memasuki sebuah kota yang cukup ramai, dan keduanya langsung masuk ke dalam sebuah rumah makan untuk melepaskan rasa lelah mereka. "Aku yang akan memesan makanan untuk kita, kak Lin Jiang!" ucap gadis itu. "Terserah padamu!" kata Lin Jiang.Memang keduanya adalah Lin Jiang dan Lily Kai, yang mana keduanya
Wajah Shin Ha, dan Jun Ki sungguh senang karena perkataan dari Lily Kai, dan mereka berdua segera berjalan ke arah markas sekte pedang iblis.Tanpa menunggu untuk mencari mereka sudah melihat tetua Wa Lein yang bicara dengan tetua Hon Du dan tetua Ba In."Tetua Wa Lein, kami ingin sampaikan sesuatu pada, tetua!" kata Jun Ki."Apa itu?" tanya tetua Wa Lein."Saat kami ke kota, kami bertemu dengan seorang gadis!" "Terus?" tanya tetua Wa Lein."Kami ingin dekat dengan gadis itu, namun ia memberikan sebuah syarat pada kami!" "Syarat apa itu?" tanya tetua Wa Lein."Gadis itu ingin kami sampaikan salam seseorang bernama Lily Kai padamu, tetua!" jawab Jun Ki."Lily Kai?" kata tetua Wa Lein dengan tatapan mata yang sangat tajam."Iya, tetua!" jawab keduanya bersama-sama."Dimana kalian bertemu dengan dia?" tanya tetua Wa Lein."Di sebuah rumah makan di kota, tetua!""Bawa aku menemui dia!" kata tetua Wa Lein."Baik, mari tetua!" kata keduanya. Sedikit pun mereka tak sadar kalau keduanya ki
Semua mata melihat ke arah atas, namun pemilik suara itu tidak terlihat, hanya suaranya saja yang terdengar."Apa dia di sini, Lily?" tanya tetua Wa Lein."Iya, kakek!" jawab Lily Kai.Setelah itu tetua Wa Lein melihat ke arah Shin Ha dan Jun Ki."Kalian beruntung, ada yang tak ingin ada masalah di sini. Pergilah, sebelum kalian mati di tanganku!" kata tetua Wa Lein.Tanpa sempat bicara, keduanya langsung berlari dari dalam rumah makan itu, dan tak berani untuk melihat ke belakang lagi."Dimana dia Lily?" tanya tetua Wa Lein pada cucunya itu. "Ikuti aku kakek, aku akan bawa kalian padanya!" kata Lily Kai.Sambil bicara, Lily Kai naik ke atas rumah makan itu, lantai dua yang merupakan penginapan dari rumah makan itu. Mereka berempat berjalan dan menuju ke arah sebuah kamar yang berada di ujung penginapan itu. "Masuklah kalian!" ucap satu suara dari dalam kamar itu. Tetua Wa Lein masuk dengan langkah yang yakin, dan tersenyum saat orang yang memang ia tunggu berada di dalam ruangan