Share

S2. Membangunkan Singa Betina

“T-tuan,” ucap Fatimah terbata. Bagaimana dia bisa berkata dengan jelas kalau Arya menyerangnya dengan sentuhan tepat di daerah sensitivenya, Mulai dari belakang telinga, lehernya yang jenjang, sampai ke pangkal kaki. Fatimah merasakan sensasi luar biasa, bahkan Siswanto saja tidak mampu melakukan foreplay sampai sedemikian kasar dan menyeluruh.

“Akan kubuat kamu melayang Fatimah, kamu tidak tahu cara main saya.” Fatimah menjawab dengan lenguhan. Pegangan tangan Fatimah yang berusaha mengelak justru membuat Arya semakin beringas. Pria itu sepertinya sudah sangat kehausan sekali.

Tiba-tiba terdengar pintu terbuka, diiringi dengan suara gerabah yang jatuh. Fatimah yang terkesiap melihat ke arah Fatimah yang terperanjat melihat adegan panas itu. Matanya terbelalak sambil menutup mulut.

“Tuan, ada Fatimah.” Seakan sudah terbawa nafsu, Arya tidak menggubrisnya. Baginya sekarang tubuh aduhai Fatimah lebih penting dari sekedar menghi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status