Share

21. Dhadkan

*Cahaya Mustika*

Malu. Satu kata yang saat ini kurasakan. Semenjak kejadian terpergok oleh Gus Azzam tadi siang aku banyak diam. Bahkan sengaja menghindarinya. Tapi aku bingung sepertinya Gus Azzam tampak biasa saja. Ah, memangnya dia itu kamu Ca. Gitu aja kamu udah baper. Sadar Ca ... sadar. Aku mengucap istighfar berusaha membuang jauh rasa ini.

"Baik untuk hiburan selanjutnya kita minta ustazah kita yang cantik tapi gualak untuk ikut mengisi. Kepada Ustazah Caca kami persilakan." Febrina sang pembawa acara menyebut namaku.

Aku melotot ke arahnya namun hanya dibalas cengiran saja sama itu anak.

"Ayo Us Caca."

"Semangat Us Caca."

Dan banyak teriakan yang lain. Aku agak grogi.

"Ayok Mbak Caca." Ipeh menyenggol bahuku agar aku berada di tengah untuk menyumbangkan hiburan di acara malam api unggun.

"Gak ah, saya gak bisa nyanyi." Aku berusaha mengelak.

"Mbak Caca gak usah merendah. Lagian Ipeh juga sering denger kok Mbak Caca nyanyi-nyanyi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
us... nyanyi d kmr mandi g boleh atuhhh...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status