Share

20. Gara-Gara Hujan

*Azzam Daffa Al Kaivan*

Sejak kembali ke Indonesia, aku sudah memulai aktivitasku baik sebagai dosen di UNWIKU Purwokerto maupun mengajar santri putra. Sebenarnya aku malas, tapi karena permintaan Mas Fadil yang kelihatan merana akhirnya aku luluh. Aku masih mengingat setiap detil percakapan kami berdua waktu itu.

"Mas Fadil kok ngajak ketemuan diluar, ada apa?" tanyaku.

"Zam ...."

Dia menghembuskan nafasnya kasar. Nampak rasa lelah yang begitu terlihat di wajahnya.

"Mas sakit?"

Dia menggeleng, membuatku mengerutkan kening. Lalu dia tersenyum.

"Zam, boleh Mas minta tolong?"

"Minta tolong apa? Kalau Azzam bisa bantu pasti Azzam bantu."

"Tolong bantu Mas menjaga pondok putra. Mas ... Mas sudah tak sanggup." Kulihat nada kesedihan disana.

"Mas ... apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Hiks ... hiks." Mas Fadil menangis. Ya Allah ada apa gerangan?

"Mas."

"Aku mandul Zam."

Deg.

"Aku sudah memeriksakan diri bersama Farid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
aiiih... guse... jaga mata mmg susih yooo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status