Share

BAB 56 - Detik yang Berharga dalam Hidup (2)

“Sekarang mungkin dia benar-benar terluka karena kejadian ini, Kak. Dan aku bahkan nggak tau cara buat menghiburnya. Aku nggak tau apa aku berhak bahagia karena ibuku masih hidup, sedangkan ibunya sudah mati.”

Sheila tertunduk menatap lantai rumah sakit di bawah kakinya. Selama ini, tidak pernah sekalipun Sheila melihat kakaknya menangis. Bahkan saat mereka berdua terjatuh dari sepeda yang dikendarai Bianca, wanita itu tidak pernah menangis. Padahal ia memiliki luka yang lebih dalam, dengan darah yang menetes lebih banyak, tapi ia sama sekali tidak menangis.

Sama seperti ketika mereka menghadiri pemakaman sang ibu, Sheila menangis meraung melihat tanah melalap sosok ibunya yang perlahan-lahan menghilang, tapi Bianca hanya menitikkan air mata tanpa isakkan.

Bahkan ketika ia menceritakan perselingkuhan Dandy dulu, Bianca sama sekali tidak menunjukkan air matanya. Wanita itu selalu tampak kuat di mata Sheila. Ia adalah tombak runcing yang tak pernah terpatahkan,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status