Share

BAB 55 - Detik yang Berharga Dalam Hidup (1)

“Mama!!! Aku mau Mama!! Mama mana???”

Tangisan itu menggema di seluruh penjuru rumah. Semua orang tampak sibuk menghibur dan mencoba mengalihkan perhatian gadis kecil itu, berharap ia akan segera berhenti menangis dan mau melahap makanannya.

Bianca duduk di tepi ranjangnya yang megah. Tidak peduli sekeras apa ia menutup telinga, isak tangis itu terus terdengar. Bianca mengambil ponsel di sampingnya, lalu memasang earphone, memutar musik secara acak dengan suara maksimal. Kepalanya terasa pening karena suara yang memenuhi telinganya, tapi entah mengapa suara tangis itu tak juga memudar. Sekarang justru terdengar semakin kencang.

Dengan langkah lemah, Bianca berjalan ke pintu balkon yang kini terkunci rapat, bahkan mereka menggemboknya agar Bianca tidak pergi ke balkon dan mengingat kejadian naas itu. Namun, agaknya semua orang dewasa itu lupa jika Bianca tidak perlu datang ke balkon yang sama untuk mengenang kejadian menyeramk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status