Share

39. Pengecut

Zeva sedih akan reaksi Vianca yang menolaknya. Dia tahu seberapa fatal kesalahan dirinya. Dia mengakui sifatnya yang plin-plan dan tidak tegas.

"Aku ini suamimu, Vianca. Jangan berkata kasar seperti itu."

"Suami? Terus, kemana saja kamu dari kemarin? Kamu janji bahwa akan menemaniku selama kehamilan trimester ketiga sampai melahirkan. Tapi kamu ingkari itu. Kamu menjanjikan kebahagiaan padaku, tapi menjanjikan pula kebahagiaan pada wanita lain."

"Oke aku minta maaf."

"Aku ingin istirahat dulu. Edrick! Aku mohon bantuanmu."

Edrick memapah Vianca dengan tangan yang bergetar. Dia sebenarnya takut pada kakaknya. Bagaimana pun Zeva adalah suami Vianca.

"Vianca, Bang Zeva udah ada di sini. Mungkin aku akan pamit pulang, karena tugasku juga udah selesai. Dia ya g berhak menemani kamu."

"Percayalah padaku, kakakmu itu hanya sebentar di sini. Dia akan kembali pada pelukan wanita itu. Wanita yang menjadi kebanggaan keluarga kalian. Sementara ak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status