Share

Bab 102

Burung berkicau ketika angin kencang berhembus menerpa pepohonan hingga mengugurkan rintik-rintik air sisa hujan semalam ke tubuh Suryawijaya saat melewati jalan turunan setelah menikmati malam di puncak gunung S di Jawa Tengah.

Wajahnya yang lelah terlihat bahagia, demi apapun setelah perkara paling memusingkan kepala rasanya begitu melegakan bisa menyusuri medan pendakian yang kembali memancing adrenalin dan staminanya untuk merasakan dinginnya udara hutan lebat dan pemandangan yang luar biasa asri.

"Mas, Mas Surya. Tungguin toh." Tarikan napas Iwan terdengar seperti orang-orang yang sedang mengikuti ajang festival San Fermin di kota Pamplona, Spanyol. Dia terengah-engah seakan di kejar banteng liar yang hendak menyeruduknya. Meski kenyataanya dia hanya menuruni trek pendakian dengan langkah yang sangat hati-hati.

Jalan setapak yang licin dan basah akibat hujan semalam masih berpotensi membuatnya mati terpeleset dan jatuh ke jurang atau hipotermia karena kedinginan.

Iwan memanggil S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
buka usaha baru mas uyA
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Berat bener beban hidupmu mas.... bkn istri tapi kudu tanggung jawab nafkahi....
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
mumet kan ndomas uya.....urung dadi bojone wes tanggung jawab neng kenes.mana Mayan modale. urung nek Tania weruh,bakalan cemburu meneh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status