Share

Bab 44

Citra membungkuk dalam-dalam sebelum melakukan laku dhodhok-jalan jongkok ke hadapan Rinjani seraya memberi hormat.

"Selamat pagi, Ibu, Bapak. Terima kasih sudah memberi kesempatan untuk mengikuti tamasya hari ini." Citra tersenyum sembari menurunkan tangan ke atas pangkuannya.

Kaysan dan Rinjani yang duduk di kursi antik saling melempar pandang. Ada kehangatan yang terpancar dari wajah keduanya. Mereka tersenyum penuh kasih.

"Dengan senang hati, Rara." balas Rinjani.

Bimo mengulum senyum saat Citra menunduk dengan pipi yang merona.

"Apa kalian sudah siap, anak-anakku?" Rinjani menumpuk tangannya di atas punggung tangan Kaysan seraya mengisi ruas jarinya.

Semua mengiyakan. Dan berhubung jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi mereka segera menyusuri lorong yang di penuhi potret kehidupan mereka dari masa ke masa sambil menenteng barang bawaan ke arah parkiran.

"Salah satu dari kalian bawa mobil Ayahanda." titah Rinjani kepada ketiga putranya.

Suryawijaya, Bimo dan Pandu saling mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
kau salah strategi kenes
goodnovel comment avatar
norita kasmi
jani emng bener2 ya..inget umur dong hehe
goodnovel comment avatar
Yanyan
bunda ratu masih saja kaya masih muda.. kenes mulai melancarkan aksinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status