MasukKai melepaskan sabuk pengaman. Dia bisa mencium aroma harum segar rambut Keyla. Pria itu memperhatikan wajah cantik dengan mata yang masih terpejam.
“Rambutnya harum sekali.” Kai turun dari mobil dan membuka pintu untuk Keyla.“Turunlah! Apa aku harus menggendong kamu lagi?” tanya Kai.
Keyla membuka mata. Dia menatap tajam pada Kai dengan wajah cemberut. Gadis muda itu benar-benar ketakutan. Kakinya terasa lemas.
“Kenapa?” tanya Kai memperhatikan Keyla. Jari-jari tangan gadis itu gemetar.
“Kakiku lemas,” jawab Keyla.“Penakut.” Kai segera menggendong Keyla. Dia membawa gadis itu masuk dari pintu belakang dan naik dengan lift khusus sehingga tidak ada yang melihat mereka.
“Tuan Kai.” Yibo terkejut melihat Kai menggendong Keyla.
“Menyusahkan!” bentak Kai menghempas tubuh Keyla ke sofa. “Aaah!” Keyla terkejut. “Gadis ini benar-benar cantik.” Yibo melihat Keyla yang tampak kesal. Gadis itu sangat ingin mengungkapkan isi hatinya dengan amarah karena dipaksa oleh Kai. “Jangan membuatku rugi! Hidup kamu akan dalam bahaya! Bekerjalah dengan serius,” tegas Kai duduk di depan Keyla. “Aku mau ke kamar mandi,” ucap Keyla.“Yi, antarkan dia ke kamar mandi!” perintah Yibo.
“Mari, Nona Key. Kamar mandi ada di luar ruangan.” Yibo mengulurkan tangan kepada Keyla.
“Terima kasih.” Keyla memegang tangan Yibo.
“Pakai kamar mandiku,” ucap Kai.
“Hah!” Yibo terkejut karena pria itu tidak pernah berbagi apa pun dengan orang lain. Termasuk kamar mandi.
“Nona Key. Itu kamar mandi, Tuan Kai. Anda bisa menggunakannya,” ucap Yibo melihat pada Kai yang sudah duduk di balik kursi kerja.
“Ya.” Keyla berjalan dengan hati-hati. Wanita itu berusaha mengembalikan kekuatan yang hilang karena ketakutan. “Hah!” Keyla duduk di meja kamar mandi. “Rasanya sesak sekali. Jantungku berdebar kencang. Kaki dan tanganku gemetar. Pria itu benar-benar gila dan mengerikan. Bagaimana bisa jalanan menjadi sepi dan tidak satu pun kendaraan lewat sehingga lelaki itu bisa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi? Untung saja aku tidak muntah.” Keyla berusaha menenangkan diri di dalam kamar mandi. “Benar-benar tidak aman berada di sini. Bagaimana aku bisa bertemu dengan pria ini? Aku harus mencari pekerjaan di tempat lain.” Keyla mengeluarkan ponsel dari saku tas kecil yang dipakainya.“Mey, bantu aku cari pekerjaan di tempat lain.” Keyla mengirim pesan kepada temannya.
“Kamu sudah tanda tangan kontrak dengan Nyonya Bai untuk satu bulan ke depan. Apa kamu lupa?” Mey membalas pesan Keyla.
“Ah benar.” Keyla yang sangat membutuhkan pekerjaan dengan cepat setuju untuk bekerja di club milik Nyonya Bai.
“Harusnya aku tidak melamar ke club besar. Coba bekerja di café pinggir jalan saja sehingga tidak akan bertemu dengan orang-orang kaya dan berkuasa.” Keyla merasa tenang berada di dalam kamar mandi karena tidak ada tekanan dari Kai.
“Nona Key. Apa Anda baik-baik saja?” Yibo mengetuk pintu kamar mandi karena Keyla sudah terlalu lama di dalam.
“Ya. Aku akan keluar.” Keyla merapikan diri di depan cermin dan membuka pintu. Dia sudah cukup tenang.
“Keyla. Kita harus menyambut tamu di depan.” Lusi melihat pada Keyla.
“Ya.” Keyla mengangguk. Dia mengikuti Lusi keluar dari ruangan Kai.“Kenapa kamu lari?” tanya Lusi kepada Keyla ketika keduanya sudah berada di dalam lift.
“Karena aku mau kuliah,” jawab Keyla menghela napas.
“Jika bisa bekerja di sini. Kamu tidak perlu kuliah,” ucap Lusi.“Aku tidak tertarik bekerja di sini,” tegas Keyla.
“Apa?” Lusi terkejut.
“Apa kamu tidak tahu? Ada ribuan orang berusaha untuk bisa bekerja di perusahaan Tuan Kai,” jelas Lusi. “Dan aku tidak termasuk dalam ribuan orang itu. Aku lebih tertarik untuk keliling dunia menjadi tour guide atau pramugari internasional,” jelas Keyla. “Kamu mau menjadi pramugari.” Lusi menatap Keyla. “Ya. Aku mau keliling dunia,” jawab Keyla.Lift terbuka. Keyla dan Lusi menyambut para kolega dari beberapa negera. Gadis itu benar-benar sangat professional. Dia bekerja dengan baik dan tidak membuat malu Kai. Semua orang menyukainya. Apalagi dia dengan mudah bisa berbicara dengan para pembisnis. Menterjemakan ke dalam Bahasa inggris dan mandarin.
Para tamu kagum pada Keyla. Gadis itu sangat menarik perhatian semua orang. Mereka tersenyum bahagia dengan pelayanan yang diberikan oleh Keyla. Pujian dilontarkan dalam berbagai Bahasa.
“Bagaimana ada gadis secerdas ini? Bagaimana dia bisa menguasai banyak Bahasa asing?” Kai memperhatikan Keyla. Tanpa sadar ada rasa kagum akan kemampuan Keyla. Pria itu hanya bisa menerima seseorang yang memiliki kelebihan tidak biasa dan berbeda dari orang lain.
Keyla menemani klien dan para kolegan hingga makan siang bersama di restaurant. Berkat gadis itu Kai mendapatkan tawaran kerja sama lain di luar negeri dan ditunggu kedatangannya.
“Terima kasih.” Kai mengantarkan para tamu pulang. “Nona Key. Anda luar biasa. Kami sangat senang,” ucap seorang pria dalam Bahasa inggris dan Kai mengerti.“Terima kasih. Senang bisa membersamai Anda semua.” Keyla berjabat tangan dengan para tamu.
“Bagaimana dia bisa berubah seakan menjadi orang lain?” Kai menatap Keyla yang tersenyum cantik ketika berbicara dengan para tamu dan memberikan wajah cemberut ketika melihat pada pemilik perusahaan.“Key, kamu luar biasa. Bagaimana bisa kamu menguasai begitu banyak Bahasa?” tanya Lusi merangkul Keyla.
“Aku belajar sendiri,” jawab Keyla.
“Bisa kembalikan pakaianku? Aku akan pergi ke kampus,” ucap Keyla. “Berikan rekening kamu kepada Yibo. Dia akan membayar gaji hari ini,” tegas Kai.“Tidak perlu. Aku anggap kita impas. Jangan pernah mengganggu kehidupanku lagi,” balas Keyla pergi begitu saja. Dia berlari menuju halte terdekat dari perusahaan Kai.
“Ehem.” Yibo dan Lusi saling pandang. Mereka bahkan tidak percaya akan menjadi saksi bahwa Kai ditolak oleh seorang gadis dalam banyak hal.
“Bayar gadis itu. Aku tidak mau memakai jasa secara gratis. Kita tidak butuh dia lagi.” Kai masuk ke dalam perusahaan.
“Baik, Tuan.” Yibo membungkuk.
“Kamu cari tahu tentang gadis itu,” ucap Yibo pada Lusi dan menyusul Kai.
“Apa? Kenapa harus aku? Kita semua sudah tahu. Gadis itu bekerja di Club Viva.” Lusi terlihat kesal. Dia mendapatkan tugas tambahan untuk mengurus Keyla.Keyla sudah berada di bus. Dia pergi ke kampus. Gadis itu berlari masuk ke ruang dosen untuk melaporkan diri.
“Keyla.” Seorang pria melihat pada mahasiswinya.
“Maaf, Prfesor Wang. Aku mendapatkan pekerjaan paruh waktu sebagai penerjemah.” Keyla menunduk.
“Tidak masalah selama kamu tidak ketinggalan pelajaran. Ini jadwal ujian. Kamu harus mendapatkan nilai tertinggi di universitas. Kamu adalah mahasiswa transfer dari Indonesia yang dititipkan pada saya,” jelas Profesor Wang memberikan selembar kertas pada Keyla.
“Baik. Saya akan fokus belajar dan meminta cuti kerja paruh waktu. Terima kasih.” Keyla menerima jadwal ujian.
“Kembalilah ke kelas,” ucap Profesor Wang.
“Ya. Permisi.” Keyla berjalan kembali ke kelas. Dia menjadi mahasiswi yang Istimewa di kampus karena prestasi yang dimilikinya. Para dosen sangat mengerti dengan kondisi gadi itu.
Keyla mengenakan gaun putih panjang menyapu lantai dengan belahan sampai lutut. Rambut pendeknya dibiarkan tergerai dengan jepit Mutiara di selipkan di kiri kanan atas telinga. Wanita muda itu benar-benar cantik dan mempersona. Terlihat Anggun, tetapi energik.“Aku benar-benar tidak ingin datang kemari,” ucap Keyla ketika pintu mobil dibuka.“Jangan menjauh dariku. Tangan kita harus terus berpegangan.” Kai menggengam tangan Keyla. Menyatukan jari-jari mereka.“Hhhh!” Keyla menghembuskan napas dengan kasar.“Apa harus begitu?” tanya Kai.“Ya. Ini benar-benar berat,” jawab Keyla tanpa ragu.“Gadis ini.” Kai tersenyum.Keyla dan Kai turun bersama dari mobil. Mereka langsung menarik perhatian semua orang yang hampir tidak lagi mengenal Keyla dengan rambut barunya.“Siapa wanita itu? Wajahnya tidak asing,” ucap para tamu undangan.“Apa perempuan baru yang menjadi pendamping Tuan Kai?” Ada begitu banyak pertanyaan dan Keyla menjadi pusat perhatian.“Eh, bukankah itu si penerjemah yang pernah
Kai memberikan undangan kepada Keyla. Pria itu sangat ingin memamerkan gadisnya kepada semua orang bahwa dirinya sudah menikah.“Apa ini?” tanya Keyla.“Undangan pesta di perusahaan Yasmin,” jawab Kai.“Apa Anda mau datang?” Keyla membuka undangan.“Aku harus datang karena ada kerja sama dan juga pembatalan perjanjian pertunangan dengannya,” jelas Kai. “Okay.” Keyla meletakkan undangan di atas meja.“Kamu akan ikut denganku,” tegas Kai memperhatikan Keyla.“Aku tidak mau,” tolak Keyla tanpa ragu.“Kenapa?” tanya Kai.“Apa Anda lupa bahwa aku pernah dibius dan diculik?” Keyla menatap Kai. “Itu kesalahanku yang tidak akan terulang lagi. Kamu harus selalu berada di sisiku.” Kai memegang tangan Keyla.“Aku tidak mau,” tegas Keyla menarik tangannya. “Key, aku butuh kehadiran kamu di pesta itu.” Kai menatap Keyla. “Sekali ini saja. Apa bisa?” tanya Kai.“Aku tidak mau.” Keyla masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Dia benar-benar trauma dengan pesta.“Keyla, kamu adalah alasanku menola
Helikopter mendarat di atam rumah utama. Keyla dan Kai turun bersama. Keduanya langsung menuju villa kaca.“Bersihkan diri kamu!” perintah Kai.“Hah!” Keyla bingung. Dia tidak merasa kotor.“Pria itu memeluk kamu. Buang semua pakaian ini.” Kai melihat Keyla dari atas hingga bawah. “Setelah itu obati luka,” tegas Kai. “Baiklah.” Keyla pergi ke kamarnya.“Aku sangat ingin menghancurkan Chen, tetapi tidak bisa karena pria itu memiliki anak kecil yang disayang Keyla. Aku tidak mau istriku membenciku.” Kai masuk ke kamar mandi.“Aaah. Sakit juga gigitan anak kecil ini.” Kai membersihkan diri.Keyla keluar dari kamar dan melihat Kai yang sudah duduk di ruang tengah. Ada kotak obat yang terbuka di atas meja.“Duduklah!” perintah Kai.“Mm.” Keyla yang mengenakan dress putih duduk di samping Kai.“Aku lihat.” Kai menarik tangan Keyla dan melihat luka bekas borgol.“Nakal,” ucap Kai mengobati luka Keyla.“Kamu juga terluka.” Keyla menyentuh pipi Kai yang sedikit bengkak.“Sedikit saja. Pria it
“Keyla, rambut pendek ini membuat kamu semakin seksi.” Chen memegang leher Keyla yang jenjang dan terlihat jelas karena rambut yang sudah dipotong di atas pundak.“Tuan, aku mohon. Lepaskan aku!” Keyla berusaha beranjak dari perlukan Chen. Satu tangan pria itu menahan di pinggang dan tangan lain pada leher Keyla. Wajah mereka benar-benar sangat dekat. Hidung yang mancung hampir bersentuhan. Hembusan napas hangat dapat dirasakan dari mulut yang terbuka.“Aku sudah jatuh cinta pada kamu, Keyla. Jangan tolak aku.” Chen akan mencium bibir Keyla, tetapi terhenti karena angin kencang yang tiba-tiba datang.“Hah!” Keyla dan Chen terkejut. Tirai dan tabir putih melayang. Dedauan berterbangan. “Siapa yang datang?” Chen melihat sebuah helicopter mendarat di atap.Kai turun dari helicopter dan matanya langsung melihat pada Chen yang memeluk Keyla. Wajah dan mata pria itu langsung merah. Dia mengepalkan tangan karena marah.“Keyla!” teriak Kai menarik tangan Keyla dengan kuat sehingga terlepas da
Kai duduk di balik computer. Dia masih mencari lokasi Keyla. Pria itu hampir menggila karena kehilangan istri tercinta.“Kenapa Keyla sangat suka hilang? Kenapa gadis ini selalu jadi korban penculikan?” Kai menatap tajam pada Yibo.“Tuan. Lokasi terakhir di villa milik Chen sebelum gelang kaki dibuang.” Yibo mempelihatkan titik rekaman perjalanan gps dari gelang kaki Keyla.“Chen! Hancurkan perusahaan pria itu! Dia berani menculik istriku,” tegas Kai.“Tuan Chen tidak tahu bahwa Anda dan Non Keyla sudah menikah,” ucap Yibo.“Non Keyla saja tidak tahu,” gumam Yibo.“Diam,” bentak Kai kesal. Dia tidak sedang ingin bercanda. Pria itu takut istrinya disentuh pria lain.“Dengar, Yi. Keyla masih perawan. Aku saja belum berani menyentuhnya,” tegas Kai. “Apa?” Yibo terkejut.“Apa Anda tidak normal?” tanya Yibo.“Aku sangat normal, Yi. Aku sudah hampir gila menahan diri untuk tidak memakannya.” Kai menarik kerah kemeja Yibo.“Apa yang kalian lakukan?” tanya Lusi.“Bagaimana kabar perusahaan Ch
Keyla membuka mata dan melihat Bao yang memeluknya. Gadis itu cukup bingung dan senang.“Bao.” Keyla tersenyum dan menyentuh pipi Bao yang merah.“Bagaimana aku bisa di sini?” Keyla memperhatikan sekeliling.“Bukankah terakhir kali di ruangan Ibu Rena?” Keyla memindahkan tangan Bao dan dia duduk.“Ini di mana?” Keyla turun dari tempat tidur dan membuka gorden.“Pohon? Tidak ada hutan yang lebat seperti ini di kota.” Keyla masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Mandi adalah cara terbaik untuk menenangkan diri dan mendapatkan kesegaran jiwa serta raganya. Dingin dan sejuknya air benar-benar memberikan kenyamanan.Keyla keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Gadis itu benar-benar merasa aman karena ada Bao dan masih berpikir bahwa Chen adalah pria yang baik tanpa ada maunya.“Bao.” Keyla terkejut karena Bao sudah tidak ada di tempat tidur.“Kamu sudah bangun,” ucap Chen yang duduk di sofa. Pria itu sudah rapi dengan kemeja lengkap dengan jas hitam dan celana panjan







