Home / Romansa / Pelukan Dingin Tuan Muda / 36. Aku melihat orang itu

Share

36. Aku melihat orang itu

Author: Qima
last update Last Updated: 2025-06-07 07:20:29

"Siapa?" tanya Laiba dengan linglung. Mungkin karena baru saja bangun dari mimpi buruk otaknya tidak dapat berfungsi dengan benar.

Seperti posisi kedua tangan dan kakinya terikat Laiba meringkuk dan berusaha untuk menjauh tapi ketika pemuda itu menghidupkan lampu Laiba baru melihat dengan benar siapa sebenarnya yang dilihatnya sekarang dirinya sendiri bingung dengan sikap yang ditujukan kepada Makky.

"Sudah bangun?" tanya pemuda itu sambil duduk di pinggir tempat tidur sambil terus memandangi Laiba yang sedikit lebih rileks.

"Ya," jawab Laiba dengan suara seraknya, tenggorokan begitu kering hampir suaranya tidak keluar. Makky mengambilkan gelas berisi air yang ada di atas nakas dengan cepat Laiba meneguknya dan menyerahkan kembali pada Makky tapi sebelum gelas itu kembali ke tempatnya Laiba berseru, "Lagi." Makky bangkit dan segera kembali dengan gelas terisi penuh sekali lagi air itu segera hilang dengan cepat di perut wanita itu.

Keadaan sangat hening dan canggung di bawah tatapan M
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pelukan Dingin Tuan Muda    111. Berkompromi dengan keadaan

    Gelas berisi air itu jatuh berserakan di lantai sampai Zumi terkejut bukan main saat Laiba menjatuhkan gelas ketika akan minum."Ada apa?" tanya Zumi pelan pada Laiba yang berdiri menatap lantai yang berantakan karena kecerobohannya.Laiba hanya menggeleng pelan dengan keningnya yang berkerut tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, awalnya Laiba hanya ingin minum namun tiba-tiba tangannya kehilangan kekuatannya sampai tidak bisa menopang beratnya gelas yang hanya beberapa gram."Mungkin kamu kecapean, istirahatlah dulu."Laiba menurut membuat dirinya duduk di kursi namun pandangannya masih tertuju pada lantai yang dikotori olehnya, Zumi segera membersihkan kekacauan ini."Jika tubuhmu masih belum sehat tidak perlu memaksakan untuk pergi bekerja lagipula masih bisa online. Tubuhmu masih digunakan untuk waktu yang lama pekerjaan apapun tidak akan pernah ada habisnya." Zumi terus bicara sambil membersihkan lantai."Aku bosan di rumah sendirian," sahut Laiba pelan sambil memutar kursi

  • Pelukan Dingin Tuan Muda    110. Berkompromi

    Laiba terpaku di tempatnya begitu juga Dedalu yang ada di belakangnya, dua orang di dalam terkejut melihat seorang wanita berdiri di depan pintu depan wajah yang sulit untuk diartikan, tatapannya sekilas menakutkan namun segera berganti dengan tatapan sendu."Ibu," ucap Dedalu dengan raut berkerut. Segera keluar untuk menemui ibunya namun segera tangannya di tangkis saat akan menyentuh tangan ibunya hal itu membuat Dedalu semakin terkejut.Dedalu tidak menyangka jika ibunya yang sudah pulang kini kembali lagi dan dilihat dari raut wajahnya nampaknya wanita itu sudah mendengar banyak pertengkaran antara dirinya dan Laiba."Jika ponselku tidak tertinggal aku masih akan menjadi orang yang bodoh karena tidak tahu apapun," ujar wanita itu pada putranya.Nada bicara wanita itu tidak enak di dengar namun segera berubah ketika bicara pada Laiba. Laiba merasa sedikit canggung melihat keberadaan calon mertuanya di depannya terlebih sekali wanita itu datang mendekatinya."Laiba," ucapnya pelan d

  • Pelukan Dingin Tuan Muda    109. Laki-laki tidak bermoral

    Dedalu terbakar cemburu ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tunangannya bercengkrama penuh tawa bersama dengan laki-laki lain di tempat umum meskipun jarak mereka jauh akan tetapi tetap saja Dedalu tidak bisa untuk tidak cemburu pada laki-laki itu, Laiba bukanlah seseorang yang pengangguran kerap bertemu seorang laki-laki di luar Dedalu masih bisa mentolerir itu karena dirinya juga seorang yang berkutat dengan para wanita di batas wajar namun sejak awal Dedalu paling tidak bisa jika itu menyangkut laki-laki itu.Terlebih Dedalu tahu bagaimana mereka dulu begitu dekat sampai Makky bisa keluar masuk dengan mudah ke apartemen ini. Dedalu berpikiran sempit juga dibakar cemburu ketika melihat wanitanya tersenyum begitu manis pada laki-laki lain. Karena rasa cemburu yang didiamkan begitu lama juga pengaruh dari cairan laknat itu Dedalu menjadi seorang penjahat untuk Laiba di malam ternodai itu. Pertahanan Laiba hancur, kepercayaan Laiba berantakan dan sekarang wanita itu

  • Pelukan Dingin Tuan Muda    108. Panjang kali lebar

    Dedalu kehabisan akal untuk menghadapi Laiba setelah berjuang beberapa jam akhirnya Dedalu menyerah dan menghubungi ibunya, Dedalu tidak ingin disentuh olehnya bahkan dokter yang telah datang tidak bisa mendekatinya terpaksa Dedalu menghubungi seorang dokter perempuan barulah Laiba mau di dekati bahkan dokter itu berbaik hati membantunya mengenakkan pakaian."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya ibu Dedalu pada putranya yang hanya berani berdiri jauh dari Laiba yang sudah tenang dan beristirahat."Aku tidak tahu." jawab Dedalu dengan sedikit menunduk."Tidak tahu?" suara wanita itu sedikit meninggi namun segera menahan diri agar suaranya tidak mengganggu Laiba yang sedang beristirahat.Wanita itu menyerat tangan putranya untuk menjauh dari Laiba agar mereka bisa bicara dengan leluasa."Bagaimana ini bisa terjadi tapi kamu tidak tahu apapun?" Tatapan wanita itu penuh interogasi.Meskipun Dedalu adalah putra satu-satunya namun Laiba bagi wanita itu sudah seperti putrinya sendiri maka wan

  • Pelukan Dingin Tuan Muda    107. Jangan sentuh aku

    Dedalu terus mencoba menghubungi ponsel Laiba meskipun setelah puluhan kali mencobanya masih tidak bisa terhubung laki-laki itu masih terus berusaha sambil ,berjalan kembali ke apartemennya. Awalnya Dedalu tidak menyadari jika selama dua hari Laiba tidak ada kabarnya. Dedalu bekerja lembur bahkan menginap di tempat kerja dan baru pulang hari ini kebetulan bertemu dengan asisten Laiba yang menanyakan keberadaan perempuan itu."Dia tidak bekerja?" Dedalu cukup terkejut mendengar kabar itu.Zumi menggeleng pelan. Aku menghubunginya ponselnya tidak aktif aku datang ke apartemennya nampaknya tempat itu kosong tidak ada yang membukakan pintu setelah berkali-kali aku mengetuk.""Apakah pernah sebelumnya dia seperti ini? Menghilang tanpa kabar?"Zumi menggeleng pelan. "Dia sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya, meskipun ada urusan keluar kota mendadak pasti memberitahukan hal itu."Dedalu berjanji kepada Zumi jika akan membantu mencari keberadaan Laiba meskipun Zumi tidak memintanya te

  • Pelukan Dingin Tuan Muda    106. Tubuhnya bergetar juga menggigil

    Laiba memeluk lututnya sendiri dengan tubuh yang bergetar, pintu kamar mandi telah tertutup rapat dan tidak lupa untuk menguncinya, matanya yang sudah bengkak kembali menitihkan air mata yang hangat. Satu jam dibawah penyiksaan Dedalu membuat pikirannya begitu berantakan. Laiba mencium aroma tubuh Dedalu yang menempel padanya bau keringat yang bercampur dengan alkohol seperti melekat padanya. Laiba meraih kran dan menghidupkan shower di bawah guyuran air tubuh perempuan itu meringkuk di lantai.Entah sudah berapa lama Laiba di dalam kondisi itu, tubuhnya yang gemetar kini bertambah dengan menggigil karena suhu tubuhnya turun baru setelah tubuh itu seraya akan membeku Laiba mematikan aliran air dan memastikan jika aroma tubuh Dedalu sudah tidak ada lagi padanya namun itu belum membuatnya merasa puas. Laiba bangkit memasukkan sabun cair pada bathtub membuat begitu banyak busa kemudian masuk kedalamnya, seluruh tubuhnya terendam hanya sedikit wajahnya yang ada di permukaan agar masih bis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status