Share

18. Pertanyaan yang sensitif

"Aku harus pergi, aku lupa ada janji ketemu seseorang,” sahut Haikal dengan panik.

“Seseorang? Siapa? Safei? Eh maksudku Safira? Tunanganmu?”

“Bukan, tolong bayarin dulu. Aku harus segera pergi,”

Haikal menyambar jaket denim yang selalu dibawanya dan meninggalkan Antonie begitu saja di sana. Antonie tak habis pikir dengan Haikal yang menerebos hujan yang sangat deras. Haikal memang tidak waras.

“Gila tuh Anak! Dari dulu gak pernah berubah, tetep stubborn. Mau ngapain coba hujan-hujanan mana ada guntur nyamber, apa gak takut disambar baru tahu rasa,”

Antonie bersenandika dan membayangkan hal buruk menimpa Haikal. Haikal terlihat gosong disambar petir dan membatu jatuh ke jalan.

Haikal mengendarai mobilnya dengan mengebut demi menemui Zaara. Namun seketika dia menghentikan mobilnya. Dia termenung sejenak. Dia ragu jika Zaara akan menunggunya di sana sebab sudah sekitar satu jam Haikal tidak menemuinya.

“Apa dia menungguku? Sudah lebih dari satu jam. Gak mungkin dia menungguku. Tapi … ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status