Share

Lagi Nizam berulah

Bu Hartini kembali ke kamar cucu-cucunya.

"Kenapa, Bu? Sepertinya kesal sekali setelah bertemu dengan besan!" goda Rahman.

"Bukan lagi, Man! Bisa-bisa Ibu darah tinggi dibuatnya. Mulutnya itu, lho! Seenaknya ngatain Mahira dan bilang Ibu gak pernah mendidik anak Ibu! Lah, dia sendiri gimana? Emang sudah benar kelakuan anak-anaknya? Yang laki gak bertanggung jawab dan egois. Yang perempuan genit minta ampun! Kayak jadi orang tua yang paling benar aja!" tutuk Bu Hartini.

"Sabar, Bu! Ibunya Mas Nizam emang kayak gitu. Dari dulu sifatnya gak berubah! Ira sebenarnya masih bertanya-tanya apa tujuan dia tinggal di rumah ini! Kayak ada sesuatu hal yang direncanakannya bersama Siska!" timpal Mahira.

"Benar, Ra! Ibu juga ngerasa begitu! Dia dan anak perempuannya itu pasti memiliki niat yang jahat khususnya ke kamu!" sahut Bu Hartini.

"Ibu, dan kamu, Ra!Jangan menuduh sebelum ada bukti! Itu namanya suudzhon!" tegur Rahman.

"Kita gak nuduh, Bang! Hanya curiga! Abang bayangin aja! Siska rela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arinii Pramiita
permpuan bodoh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status