Share

Bab 239

Author: Lilia
Sambil memikirkan itu, Wulan menatap Sunaryo. "Baiklah, aku akan menurut padamu."

Masih ada Sunaryo. Sunaryo bahkan telah meracuni Parlin, menanggung tekanan besar, dan bahkan tak segan membuat perencanaan besar hanya demi dirinya!

"Sunaryo, kamu pasti bisa berdiri di puncak dunia! Pasti!" ujar Wulan dengan penuh keyakinan.

Mata Sunaryo langsung berbinar, senyuman tipis tersungging di wajahnya.

Selama dia bisa membuat Luis dan Satya saling menerkam seperti anjing liar, dia bisa memetik keuntungan di tengah kekacauan. Ditambah lagi keberuntungan dari Wulan yang memiliki takdir foniks, apa yang perlu ditakutkan?

Dengan demikian, mereka mengesampingkan urusan dengan Keluarga Pangeran Aneksasi. Wulan pun beranjak ke halaman tua untuk menemui Bayu.

Saat itu, Bayu baru saja dibopong masuk ke halaman tua oleh para penjaga.

"Putri Pradipta di mana?" tanya Bayu menggertakkan giginya, menahan rasa sakit.

Kenapa dia dibawa ke halaman yang terbengkalai ini? Tempat ini jaraknya setidaknya sekitar 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 448

    Pati menatap Mina dengan waswas seraya bertanya, "Kenapa kamu bertanya seperti ini?"Mina tersenyum dan menyahut, "Kak Pati nggak usah cemas. Putri Mahkota bilang asalkan ada cara, dia pasti akan berusaha keras untuk mengobati Tuan Aska."Pati menimpali, "Putri Mahkota yang menyuruhmu bertanya?""Iya, Putri Mahkota sangat memperhatikan Tuan Aska. Bagi Putra Mahkota dan Putri Mahkota, Tuan Aska itu teman baik mereka," balas Mina. Dia tidak menutupinya karena Anggi tidak mengingatkan untuk merahasiakan hal ini saat menyuruhnya bertanya.Pati tersenyum. Dia tidak menyangka Anggi masih memedulikan Aska. Namun, Aska pernah menegaskan cara pengobatan ini tidak boleh diungkap. Begitu terungkap, Luis, Anggi, dan Aska pasti merasa sangat canggung. Mereka pasti juga dilema.Setelah berpikir untuk cukup lama, Pati menanggapi, "Kalau begitu, aku berterima kasih kepada Putri Mahkota dan Putra Mahkota.""Jadi, apa ada cara lain? Biarpun bahan obat-obatannya sangat berharga dan cara pengobatannya aga

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 447

    Sebenarnya, Anggi merasa Aska tidak bisa meninggalkannya lagi. Setiap hari, Anggi harus melakukan akupunktur pada Aska untuk meringankan penyakitnya.Anggi berkata, "Seharusnya kondisimu ini sudah berlangsung sangat lama. Sebelum aku melakukan akupunktur padamu, apa penyakitmu nggak makin parah waktu kamu terus menahannya?"Aska berpikir sejenak sebelum menyahut, "Seharusnya nggak makin parah dalam waktu singkat."Sekarang Aska tidak mempunyai kemampuan untuk mengintip takdir lagi. Dia juga tidak akan mengintip karena bisa diserang balik.Tubuh yang dingin ini membuat Aska sangat menderita. Awalnya dia mengira akan melewati hari-harinya dengan penderitaan seperti seumur hidup.Namun, Anggi tidak mengecewakan Aska. Dia tetap begitu baik hati dan rela mengobati Aska. Sekarang Aska hanya merasa tersiksa sekitar 4 sampai 6 jam setiap hari.Anggi berucap, "Aku periksa nadimu dulu.""Oke," sahut Aska.Mereka berdua berbincang seperti teman lama. Suasananya terlihat menyenangkan.Anggi meliha

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 446

    "Lancang! Beraninya kalian bersikap nggak sopan di depan Putri Mahkota!" tegur Mina.Ajeng dan Gita tidak berani bicara lagi. Mereka hanya berlutut di depan Anggi dan tubuh mereka gemetaran.Anggi menarik napas dalam-dalam, lalu berucap, "Kalian pulang dulu."Ajeng dan Gita tidak berani melawan. Mereka hanya memberi hormat kepada Anggi.Mina menghibur, "Putri Mahkota nggak usah pedulikan mereka. Selain Putri Mahkota, Yang Mulia nggak akan tertarik pada wanita lain."Anggi tersenyum. Dia melihat bunga jengger ayam dan bunga peony di halaman yang hampir layu. Tiba-tiba, dia teringat sebuah puisi. Semua yang indah sulit dibendung, ada kalanya bisa tergoda juga. Biarpun sekarang Luis hanya didampingi Anggi, bagaimana ke depannya? Mina melanjutkan, "Benaran. Waktu Yang Mulia masih berstatus Pangeran Selatan, hamba sudah melayaninya. Yang Mulia nggak pernah tertarik pada hamba."Saat mengungkit tentang masa lalu, Mina teringat Naira. Jika bukan karena Naira bersikeras ingin tidur dengan Lui

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 445

    Saat Anggi terjaga, hari sudah cukup siang. Selain dia, istri mana yang bisa tidur hingga bangun secara alami? Lebih tepatnya, putri mahkota dari dinasti mana yang bisa tidur hingga terbangun sendiri?Mina datang membawa air untuk mandi. Ketika melihat wajah lelah Anggi, dia berkata, "Hamba sudah meminta dapur menyiapkan agar-agar herbal untuk memulihkan energi dan darah. Setelah sarapan, silakan Putri Mahkota ambil dua potong."Anggi mengangguk. Dia merasa tubuhnya seperti luluh lantak gara-gara disiksa Luis semalam.Usai sarapan, Anggi bertanya, "Apa Tuan Aska masih di kediaman?" Terkadang Aska akan keluar, jadi dia bertanya."Tuan Aska masih di sini," sahut Mina sambil mengangguk.Suara Putri Mahkota sangat serak. Tadi malam dia menangis tersedu-sedu, entah karena benar-benar ditindas atau .... Tunggu, mengapa Mina malah berfantasi liar tentang majikannya?Majikan dan pelayannya itu berjalan menuju Paviliun Pir.Anggi berkata kepada Mina, "Setelah Putra Mahkota pulang, kalau dia sib

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 444

    Di rumah utama.Setelah makan malam, Anggi berbaring santai di kursi. Satu tangan menopang kepala dan tangan lainnya memegang buku medis.Brak! Pintu tiba-tiba terbuka kasar dari luar, membawa embusan angin musim gugur masuk. Anggi mendongak dan melihat Luis berjalan mendekatinya."Mina ...," panggil Anggi."Pergi," perintah Luis.Anggi hendak meminta Mina menyeduh teh untuk Luis. Akan tetapi, sebelum dia selesai bicara, pria itu sudah menyela dan menyuruh Mina pergi."Sayang, kamu kenapa ...." Sebelum Anggi selesai bicara, Luis sudah menindihnya dan mempertemukan bibir mereka.Gairah Luis meluap-luap. Di bawah cahaya lilin yang berkelap-kelip, dia menelanjangi sang istri. Dari kursi hingga ke tempat tidur, Luis tidak berhenti menyentuh Anggi. Meski gadis itu memintanya agar lebih lembut, dia hanya menanggapi sekadarnya dan tetap bergerak dengan liar."Ada apa denganmu?" tanya Anggi, jelas merasakan tubuh Luis yang bertambah panas. Apa pria itu meminum obat perangsang?Ketika akhirnya

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 443

    Kata-kata ini masih segar di ingatan Luis. Faisal juga pernah mengucapkan hal yang sama.Namun, Luis tetap saja merasa sedih. Kondisi tubuhnya dan Gigi baik-baik saja, tetapi Tuhan belum menganugerahkan mereka anak.Jika memang itu takdirnya, apa yang bisa Luis lakukan untuk melawan? Keadaan tidak berdaya ini bukan sesuatu yang bisa diubah dengan usaha atau perlawanan.Luis menyuruh bawahannya untuk mengantar Damar pergi. Setelah itu, dia memanggil pengurus manor dan memerintahnya untuk menanam bunga dalam radius lima kilometer. Dia ingin membuat tempat itu menjadi surga tersembunyi yang dipenuhi bunga-bunga bermekaran sepanjang tahun.Hari sudah sore saat Luis kembali ke Kediaman Putra Mahkota.Setelah makan malam, biasanya Luis akan meninjau memorandum di rumah utama. Namun, hari ini dia bekerja di ruang baca.Torus datang membawakan tonik yang dibeli dan direbusnya. Dia tampak ragu-ragu ingin bicara, tetapi pada akhirnya tidak mengatakan apa pun.Luis tidak memperhatikan ekspresi To

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status