Share

Bab 643

Penulis: Emilia Sebastian
Syakia sama sekali tidak tahu apa yang Ayu perintahkan. Dia hanya melirik Ratih yang meninggalkan tandu pengantin sambil berlari kecil. Kemudian, di bawah tuntunan Ike, dia mengalihkan pandangannya dan melangkah masuk ke Kediaman Keluarga Darsuki setelah sekian lama.

"Putri Suci tiba!"

Demi menyelamatkan reputasi Keluarga Darsuki yang sedikit tercoreng karena perjamuan pernikahan ini, Ike mengesampingkan rasa frustrasinya dan menyambut Syakia dengan layak dan sebaik mungkin.

Pada saat ini, otak Ike akhirnya mulai bekerja. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang istri bupati. Dia tentu saja tahu bahwa makin terhormat tamu yang datang ke perjamuan keluarganya, makin besar pula kehormatan yang akan mereka terima. Jadi, berhubung Syakia telah datang, bagaimana mungkin dia tidak memanfaatkan kehadirannya?

"Hormat, Putri Suci! Semoga Putri Suci berumur panjang!"

Saat Syakia berjalan masuk, para tamu yang awalnya duduk segera berdiri, lalu berlutut dengan takjub. Setelah memberi hormat, bebera
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dennis Yoseph
seru, menunggu esok lagi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 645

    "Ck, apa maksud tatapan Panji? Jijik sekali. Apa dia kira, kamu datang kemari karena masih menyukainya?"Sebelum Syakia menyadarinya, Cempaka sudah terlebih dahulu menyadari tatapan Panji. Ketika melihat tampang Panji, dia langsung menunjukkan ekspresi jijik. Syakia tidak ingin merasa jijik. Jadi, dia yang pada dasarnya memang tidak berniat untuk menatap Panji pun makin tidak ingin menoleh ke arah itu.Untung juga Syakia tidak melirik ke arah mereka. Jika tidak, dia akan menemukan bahwa ketika Panji memimpin Ayu melakukan penghormatan teh, dia tidak berhenti melirik Ayu dan dirinya dengan penuh perhatian. Panji terlihat begitu serakah, ibarat sedang menikmati makanan yang ada di piringnya dengan puas, tetapi masih tidak berhenti melirik isi panci.Awalnya, pandangan Ayu terhalang oleh kerudung sehingga dia tidak melihat tindakan Panji. Akan tetapi, gerakan Panji yang tidak berhenti melirik ke belakang membuat Ayu mengerutkan kening.Ayu yang padanya sudah tidak senang pun berbisik, "

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 644

    Jadi, tidak peduli apakah Ike bersedia atau tidak, posisi terbaik di meja utama harus diberikan kepada Syakia. Syakia pun duduk tanpa ragu. Selanjutnya, Cempaka juga duduk di sebelah Syakia tanpa merasa sungkan."Hei, kamu ...."Ketika melihat tindakan Cempaka, Ike mengerutkan kening dan ingin mengatakan sesuatu. Namun, Joko tiba-tiba melangkah maju, lalu menarik lengan Ike dan memberinya isyarat mata secara diam-diam."Kenapa? Aku nggak boleh duduk di sini?" tanya Cempaka dengan tersenyum sambil memandang pasangan itu.Joko segera menggeleng dan menjawab, "Nggak, Nona Cempaka sudah datang jauh-jauh, juga merupakan teman terbaik Putri Suci. Semua pengunjung adalah tamu, kamu tentu saja boleh duduk di sana."Ike yang masih belum mengetahui sesuatu tidak mengerti isyarat Joko tadi, tetapi tahu bahwa Joko tidak mungkin melakukannya tanpa alasan. Jadi, meskipun merasa kurang senang, Ike tetap mengendalikan amarahnya.Setelah Joko menyapa Syakia dan yang lain, Ike baru menariknya berjalan k

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 643

    Syakia sama sekali tidak tahu apa yang Ayu perintahkan. Dia hanya melirik Ratih yang meninggalkan tandu pengantin sambil berlari kecil. Kemudian, di bawah tuntunan Ike, dia mengalihkan pandangannya dan melangkah masuk ke Kediaman Keluarga Darsuki setelah sekian lama."Putri Suci tiba!"Demi menyelamatkan reputasi Keluarga Darsuki yang sedikit tercoreng karena perjamuan pernikahan ini, Ike mengesampingkan rasa frustrasinya dan menyambut Syakia dengan layak dan sebaik mungkin.Pada saat ini, otak Ike akhirnya mulai bekerja. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang istri bupati. Dia tentu saja tahu bahwa makin terhormat tamu yang datang ke perjamuan keluarganya, makin besar pula kehormatan yang akan mereka terima. Jadi, berhubung Syakia telah datang, bagaimana mungkin dia tidak memanfaatkan kehadirannya? "Hormat, Putri Suci! Semoga Putri Suci berumur panjang!"Saat Syakia berjalan masuk, para tamu yang awalnya duduk segera berdiri, lalu berlutut dengan takjub. Setelah memberi hormat, bebera

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 642

    Syakia memang sengaja memilih mengenakan pakaian ini. Meskipun merasa sangat marah setelah melihatnya, Ike juga tidak akan bisa melampiaskan amarahnya."Maaf aku datang mengganggu hari ini. Harap Nyonya Ike memakluminya. Sebelum aku jadi biksuni, aku dan Ayu termasuk saudara. Sekarang, yang satu memang sudah jadi biksuni dan yang satunya lagi mau menikah.""Tapi menurut aturan, aku yang merupakan kakaknya sebelum jadi biksuni seharusnya datang untuk memberi hadiah pernikahan bagi seorang "adik". Jadi, karena terburu-buru, aku cuma bisa datang kemari."Setelah mendengar ucapan Syakia, Ike ingin langsung mengumpat, 'Kenapa kamu nggak kasih sebelum dia tinggalkan Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan? Kenapa kamu datang kemari tepat sebelum dia masuk ke rumah? Kamu datang kemari bukan untuk kasih hadiah pernikahan, melainkan mau timbulkan masalah!"Ike menatap Syakia dengan waspada dan menyahut, "Tentu saja kamu boleh kasih hadiah pernikahan. Tapi, aku mau peringati kamu dulu. Meski hari in

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 641

    Gerakan Ayu yang mencengkeram tirai tandu pengantin tiba-tiba terhenti. Dia menatap Ike dengan perasaan terkejut sekaligus marah."Singkirkan tatapan membunuh itu! Jangan memelototiku," cibir Ike.Dia menuruni tangga dan lanjut berkata dengan dingin, "Hari ini, kamu bisa menikah masuk ke Keluarga Darsuki berkat kebaikan putraku. Kalau bukan karena dia mohon ampun untukmu, kamu pikir jalang yang sudah nggak suci sepertimu bisa menikahinya? Jangan mimpi!"Ayu menggertakkan gigi dan menyahut, "Dia yang menyentuhku! Dia tentu saja harus bertanggung jawab!""Cih! Kamu tahu jelas kenapa Panji bisa menyentuhmu. Sudah menjebaknya sampai begitu, kamu masih berharap bisa jadi istri sahnya? Kamu kira semua keluarga kami bisa kamu manfaatkan dengan seenaknya?" ujar Ike dengan nada meremehkan.Kemudian, dia berkata dengan tidak sabar kepada ibu pendamping pengantin dan pembawa tandu, "Sudah, jangan buang-buang waktu lagi. Cepat bawa orangnya masuk! Kalau melewatkan waktu baik, kalian dan perempuan

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 640

    Benar. Jika dia adalah seorang putri sah, saat ini, dia seharusnya mengenakan gaun pengantin merah menyala, bukan warna merah muda yang sangat memalukan ini!Ayu duduk di tandu pengantin dan menatap pakaiannya untuk sekian lama sebelum menarik napas dalam-dalam.Tidak, setelah dipikir dengan saksama, Panji yang begitu bodoh sudah sepenuhnya terpesona olehnya. Dia tidak mungkin tiba-tiba berubah pikiran. Jadi, ini adalah ulah orang dari Kediaman Keluarga Darsuki. Yang ingin mempermalukannya adalah Ike!Makin memikirkannya, Ayu makin kesal. Tunggu saja, setelah dia menikah dengan Panji, dia pasti akan memanfaatkan Panji sebaik mungkin, lalu mengendalikan seluruh Keluarga Darsuki.Bagaimanapun juga, situasi di Kediaman Keluarga Darsuki berbeda dengan situasi Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan. Di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan, ada banyak putra sah sehingga dia kesulitan untuk menguasai seluruhnya.Namun, hanya ada Panji seorang di Kediaman Keluarga Darsuki dan Panji masih tergila-

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status