Share

Bab 4 : Mulai Curiga

Kaisar terlihat berjalan terburu-buru saat sampai di hotel, pria itu langsung menuju ke kamarnya karena pihak resepsionis mengatakan sang istri sudah mengambil kunci dan berada di kamar. 

Kaisar mengetuk pintu mencoba menyembunyikan rasa cemas di wajahnya. balasan senyuman dari Agni membuatnya lega. Apa lagi saat wanita itu tersenyum tipis dan kembali masuk untuk membongkar  kopernya. Agni yang masih sibuk tiba-tiba terkejut karena Kaisar memeluknya dari belakang. 

"Sudah lama datangnya?" tanya Kaisar meletakkan dagu di pundak Agni.

Kaisar memang tidak berani bersikap kasar pada sang istri, mengingat jika dia masih membutuhkan wanita itu untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya pria itu ingin sekali menguasai semua anak perusahaan di bawah naungan K group milik papanya, termasuk K Beauty sebuah perusahaan kosemetik yang sekarang sedang dikelola oleh Kalendra—adiknya.

Agni menggerakkan tubuh agar bisa menghadap ke arah Kaisar, menghilangkan senyum dan mengerucutkan bibir, memerlihatkan bahwa dirinya sedikit kesal. 

"Kamu dari mana?" tanya Agni dengan gaya manja. 

"Oh, itu. Aku dari rumah teman kuliah dulu, sudah lama tidak bertemu jadi dia minta aku untuk menginap."

"Teman kuliah?" Agni mengernyitkan dahi mendengar Kai mempunyai teman kuliah yang tinggal di Bali. "Siapa? Memang ada temanmu yang tinggal di Bali?" tanya Agni lagi.

Kaisar gelagapan mendengar pertanyaan Agni, hingga kemudian dia mengalihkan perhatian agar Agni tidak bertanya kepadanya lagi.

"Aku senang sekali kamu datang, aku tak menyangka kalau kamu akan memberiku kejutan seperti ini," ucapan Kaisar sukses membuat istrinya tersenyum. "Sepertinya hariku tidak akan membosankan di sini," rayunya lagi. 

"Tahu begitu, kenapa kemarin aku tidak boleh ikut?" tanya Agni kemudian.

"Bukan tidak boleh, tapi aku takut kamu kelelahan. Bagaimana jika progam yang sedang kamu jalani gagal, hanya karena perjalanan bisnisku? Aku tidak mau itu terjadi," ujar Kaisar mencoba meluluhkan hati Agni, jemarinya menyelipkan helaian rambut sang istri ke belakang telinga. 

Mendengar Kaisar yang memerhatikan program hamilnya, membuat Agni merasa bahagia, hingga akhirnya wanita itu melupaka masalah Kaisar yang tidak berada di hotel saat dia datang tadi. 

-

-

-

Di sisi lain, Airin tampak kesal karena Kaisar pergi begitu saja setelah mendapat panggilan dari istrinya. 

"Kenapa wanita itu datang? Kenapa mengganggu rencana liburan kami?" gerutunya. 

"Apa aku bocorkan saja perselingkuhan kami? Agar wanita itu mau menceraikan Kaisar!" Airin terlihat berpikir begitu keras, bahkan sampai menggigit ujung kuku jari telunjuknya. 

"Tidak! Bagaimana jika setelah itu Kai marah dan meninggalkanku?" 

Airin ingin sekali Kaisar  segera menceraikan Agni agar dirinya bisa memiliki pria itu sepenuhnya, tapi dia juga masih takut karena pria yang dicintainya itu memang memiliki ambisi tersendiri. 

"Bagaimana kalau aku hamil? Bukankah dengan begitu Kai tidak akan bisa menolakku, akan ada bayi yang bisa kujadikan senjata untuk menahannya?" Seringai licik terbit di wajah Airin, tekadnya memiliki Kaisar begitu besar, sampai kapanpun dia tidak akan membiarkan pria itu berpaling darinya.

-

-

-

Malam harinya Kai mengajak Agni dinner romantis, hanya demi menyenangkan hati istrinya serta agar Agni tidak lagi membahas masalah tadi siang. 

"Coba ini!" Kaisar menyuapi Agni dengan hidangan laut.

Agni membuka mulut dan membiarkan sang suami menyuapinya mesra.

"Enak nggak?" tanya Kaisar.

"Enak kok," jawab Agni yang bergantian menyodorkan sendoknya ke arah mulut Kaisar dan suaminya itu pun tersenyum.

Namun, makan malam mereka sedikit terganggu karena sejak tadi, ponsel Kaisar terus saja berdering, membuat Agni ikut menengok ke arah ponsel pria itu. Kaisar memilih untuk tidak menjawab panggilan itu, dan langsung mematikannya. 

"Siapa?" tanya Agni heran. 

"Oh, panggilan tidak penting," jawab Kaisar mencoba membuat istrinya agar tak curiga. 

Agni merasa sedikit aneh dengan sikap Kaisar, terlebih sang suami terlihat tidak tenang. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Agni sedari tadi, dia merasa kalau sang suami menyembunyikan sesuatu darinya, terlebih pria itu tadi kembali ke hotel tidak membawa kopernya. 

"Em ... aku berniat pergi ke rumah temenku buat mengambil koperku yang ketinggalan, kamu istirahat saja dulu," ujar Kaisar ketika mereka kembali ke kamar setelah baru saja selesai makan malam.

"Aku mau ikut!" pinta Agni yang langsung merangkul lengan Kaisar.

"Tidak perlu, aku ambil sebentar kok dan akan langsung kembali," tolak Kaisar. "Kamu 'kan baru saja datang, pasti lelah. Istirahat saja dulu, aku akan kembali dengan cepat," bujuk Kaisar.

Agni benar-benar merasa aneh, hingga akhirnya mengiakan karena Kaisar tampak bersikeras. 

"Bagaiamana bisa kamu lupa membawa kopermu tadi?"

"Aku buru-buru karena tidak ingin kamu menungguku terlalu lama," dusta Kaisar. 

-

-

-

Kaisar pun bergegas pergi ke resort tempat Airin menginap, hendak mengambil koper miliknya agar Agni tidak curiga. Airin sendiri masih kesal karena Kaisar tadi meninggalkannya begitu saja, tapi wanita itu tidak kehilangan ide untuk bisa membuat sang selingkuhan tinggal.

Saat Kaisar menghubungi dan berkata akan datang untuk mengambil kopernya, Airin tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menahan pria itu. Ia sengaja memakai pakaian seksi kekurangan bahan, agar Kaisar tergoda. 

"Aku mau ambil koper karena Agni sepertinya mulai curiga," ucap Kaisar begitu masuk ke dalam. 

"Kamu yakin? Kamu tega ninggalin aku gitu aja?" tanya Airin dengan suara yang dibuat seseksi mungkin, bahkan sampai mengigit bibir bawahnya sensual.

Tentu saja penampilan dan tingkah Airin membuat Kaisar tergoda, apalagi pakaian kurang bahan yang terlihat begitu menerawang.

"Kai, aku takut sendirian," bisik Airin yang sudah memeluk Kaisar dan menyandarkan kepalanya di dada pria itu.

Tentu saja yang dilakukan Airin membuat Kaisar tak berkutik, hingga pria itu memilih merangkum kedua pipi wanita selingkuhannya serta menyentuhkan bibir mereka. Malam itu Kaisar dan Airin mengulang percintaan panas seperti malam yang biasa mereka lakukan, terbuai dalam kegiatan bergelora nan memabukkan. 

Karena benar-benar lelah, Agni pun tertidur ketika menunggu Kaisar pulang. Ia tidak tahu kalau sang suami tengah berkencan dengan wanita lain, bahkan dia tidak sadar kalau Kaisar ternyata tidak pulang semalaman. Agni terlalu percaya pada Kaisar, terlebih ketika pagi hari dia mendapati sang suami sudah tidur di sampingnya.

Kaisar kembali ke hotel sebelum fajar, hingga membuat Agni tidak sadar kalau pria itu tidak kembali semalaman. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kejora
tuh, kan? mulai feeling GC baik kan si Agni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status