Share

Bab 4 : Mulai Curiga

last update Last Updated: 2022-12-20 11:39:33

Kaisar terlihat berjalan terburu-buru saat sampai di hotel, pria itu langsung menuju ke kamarnya karena pihak resepsionis mengatakan sang istri sudah mengambil kunci dan berada di kamar. 

Kaisar mengetuk pintu mencoba menyembunyikan rasa cemas di wajahnya. balasan senyuman dari Agni membuatnya lega. Apa lagi saat wanita itu tersenyum tipis dan kembali masuk untuk membongkar  kopernya. Agni yang masih sibuk tiba-tiba terkejut karena Kaisar memeluknya dari belakang. 

"Sudah lama datangnya?" tanya Kaisar meletakkan dagu di pundak Agni.

Kaisar memang tidak berani bersikap kasar pada sang istri, mengingat jika dia masih membutuhkan wanita itu untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya pria itu ingin sekali menguasai semua anak perusahaan di bawah naungan K group milik papanya, termasuk K Beauty sebuah perusahaan kosemetik yang sekarang sedang dikelola oleh Kalendra—adiknya.

Agni menggerakkan tubuh agar bisa menghadap ke arah Kaisar, menghilangkan senyum dan mengerucutkan bibir, memerlihatkan bahwa dirinya sedikit kesal. 

"Kamu dari mana?" tanya Agni dengan gaya manja. 

"Oh, itu. Aku dari rumah teman kuliah dulu, sudah lama tidak bertemu jadi dia minta aku untuk menginap."

"Teman kuliah?" Agni mengernyitkan dahi mendengar Kai mempunyai teman kuliah yang tinggal di Bali. "Siapa? Memang ada temanmu yang tinggal di Bali?" tanya Agni lagi.

Kaisar gelagapan mendengar pertanyaan Agni, hingga kemudian dia mengalihkan perhatian agar Agni tidak bertanya kepadanya lagi.

"Aku senang sekali kamu datang, aku tak menyangka kalau kamu akan memberiku kejutan seperti ini," ucapan Kaisar sukses membuat istrinya tersenyum. "Sepertinya hariku tidak akan membosankan di sini," rayunya lagi. 

"Tahu begitu, kenapa kemarin aku tidak boleh ikut?" tanya Agni kemudian.

"Bukan tidak boleh, tapi aku takut kamu kelelahan. Bagaimana jika progam yang sedang kamu jalani gagal, hanya karena perjalanan bisnisku? Aku tidak mau itu terjadi," ujar Kaisar mencoba meluluhkan hati Agni, jemarinya menyelipkan helaian rambut sang istri ke belakang telinga. 

Mendengar Kaisar yang memerhatikan program hamilnya, membuat Agni merasa bahagia, hingga akhirnya wanita itu melupaka masalah Kaisar yang tidak berada di hotel saat dia datang tadi. 

-

-

-

Di sisi lain, Airin tampak kesal karena Kaisar pergi begitu saja setelah mendapat panggilan dari istrinya. 

"Kenapa wanita itu datang? Kenapa mengganggu rencana liburan kami?" gerutunya. 

"Apa aku bocorkan saja perselingkuhan kami? Agar wanita itu mau menceraikan Kaisar!" Airin terlihat berpikir begitu keras, bahkan sampai menggigit ujung kuku jari telunjuknya. 

"Tidak! Bagaimana jika setelah itu Kai marah dan meninggalkanku?" 

Airin ingin sekali Kaisar  segera menceraikan Agni agar dirinya bisa memiliki pria itu sepenuhnya, tapi dia juga masih takut karena pria yang dicintainya itu memang memiliki ambisi tersendiri. 

"Bagaimana kalau aku hamil? Bukankah dengan begitu Kai tidak akan bisa menolakku, akan ada bayi yang bisa kujadikan senjata untuk menahannya?" Seringai licik terbit di wajah Airin, tekadnya memiliki Kaisar begitu besar, sampai kapanpun dia tidak akan membiarkan pria itu berpaling darinya.

-

-

-

Malam harinya Kai mengajak Agni dinner romantis, hanya demi menyenangkan hati istrinya serta agar Agni tidak lagi membahas masalah tadi siang. 

"Coba ini!" Kaisar menyuapi Agni dengan hidangan laut.

Agni membuka mulut dan membiarkan sang suami menyuapinya mesra.

"Enak nggak?" tanya Kaisar.

"Enak kok," jawab Agni yang bergantian menyodorkan sendoknya ke arah mulut Kaisar dan suaminya itu pun tersenyum.

Namun, makan malam mereka sedikit terganggu karena sejak tadi, ponsel Kaisar terus saja berdering, membuat Agni ikut menengok ke arah ponsel pria itu. Kaisar memilih untuk tidak menjawab panggilan itu, dan langsung mematikannya. 

"Siapa?" tanya Agni heran. 

"Oh, panggilan tidak penting," jawab Kaisar mencoba membuat istrinya agar tak curiga. 

Agni merasa sedikit aneh dengan sikap Kaisar, terlebih sang suami terlihat tidak tenang. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Agni sedari tadi, dia merasa kalau sang suami menyembunyikan sesuatu darinya, terlebih pria itu tadi kembali ke hotel tidak membawa kopernya. 

"Em ... aku berniat pergi ke rumah temenku buat mengambil koperku yang ketinggalan, kamu istirahat saja dulu," ujar Kaisar ketika mereka kembali ke kamar setelah baru saja selesai makan malam.

"Aku mau ikut!" pinta Agni yang langsung merangkul lengan Kaisar.

"Tidak perlu, aku ambil sebentar kok dan akan langsung kembali," tolak Kaisar. "Kamu 'kan baru saja datang, pasti lelah. Istirahat saja dulu, aku akan kembali dengan cepat," bujuk Kaisar.

Agni benar-benar merasa aneh, hingga akhirnya mengiakan karena Kaisar tampak bersikeras. 

"Bagaiamana bisa kamu lupa membawa kopermu tadi?"

"Aku buru-buru karena tidak ingin kamu menungguku terlalu lama," dusta Kaisar. 

-

-

-

Kaisar pun bergegas pergi ke resort tempat Airin menginap, hendak mengambil koper miliknya agar Agni tidak curiga. Airin sendiri masih kesal karena Kaisar tadi meninggalkannya begitu saja, tapi wanita itu tidak kehilangan ide untuk bisa membuat sang selingkuhan tinggal.

Saat Kaisar menghubungi dan berkata akan datang untuk mengambil kopernya, Airin tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menahan pria itu. Ia sengaja memakai pakaian seksi kekurangan bahan, agar Kaisar tergoda. 

"Aku mau ambil koper karena Agni sepertinya mulai curiga," ucap Kaisar begitu masuk ke dalam. 

"Kamu yakin? Kamu tega ninggalin aku gitu aja?" tanya Airin dengan suara yang dibuat seseksi mungkin, bahkan sampai mengigit bibir bawahnya sensual.

Tentu saja penampilan dan tingkah Airin membuat Kaisar tergoda, apalagi pakaian kurang bahan yang terlihat begitu menerawang.

"Kai, aku takut sendirian," bisik Airin yang sudah memeluk Kaisar dan menyandarkan kepalanya di dada pria itu.

Tentu saja yang dilakukan Airin membuat Kaisar tak berkutik, hingga pria itu memilih merangkum kedua pipi wanita selingkuhannya serta menyentuhkan bibir mereka. Malam itu Kaisar dan Airin mengulang percintaan panas seperti malam yang biasa mereka lakukan, terbuai dalam kegiatan bergelora nan memabukkan. 

Karena benar-benar lelah, Agni pun tertidur ketika menunggu Kaisar pulang. Ia tidak tahu kalau sang suami tengah berkencan dengan wanita lain, bahkan dia tidak sadar kalau Kaisar ternyata tidak pulang semalaman. Agni terlalu percaya pada Kaisar, terlebih ketika pagi hari dia mendapati sang suami sudah tidur di sampingnya.

Kaisar kembali ke hotel sebelum fajar, hingga membuat Agni tidak sadar kalau pria itu tidak kembali semalaman. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kejora
tuh, kan? mulai feeling GC baik kan si Agni
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Istri Tersakiti   83. KEKASIH RAHASIA : Unboxing

    Rumah Hantoro yang biasanya sepi kini tampak ramai. Banyak orang berlalu-lalang dan semuanya memakai pakaian yang nyaris seragam. Yang lebih mengesankan lagi halaman rumah pria itu juga sudah di sulap sedemikian rupa oleh sang empunya hingga siapa saja yang melihat sudah bisa menerka apa yang terjadi di sana. Pernikahan? Ya, itu benar. Anya dan Kaisar menikah. Akad nikah digelar tepat sebulan setelah Kaisar mengutarakan niat hendak menikahi Anya. Mereka memakai halaman sebagai tempat mengucap janji suci. Kursi, meja prasmanan serta ornamen lainnya semua bernuansa putih, memberi kesan sakral untuk acara yang akan di laksanakan sebentar lagi. Acara itu hanya dihadiri oleh keluarga dekat saja. Bahkan media tidak mengetahui soal pernikahan ini. Mengenai alasannya, itu semua karena Anya masih terikat kontrak, dia juga masih sibuk dengan beberapa proyek yang akan digarap. Jika mengadakan resepsi besar-besaran takutnya selain membuat khalayak gaduh, juga akan membuat kesehatan Anya tergang

  • Pembalasan Istri Tersakiti   82. KEKASIH RAHASIA : Berpisah Lagi

    "Memangnya kenapa?" tanya Anya. Dia turunkan jari tangan Kaisar dan menarik kemeja pria itu agar merebah kembali.Kaisar menurut meski debaran di dadanya sudah menggila. Dia emosi melihat adegan itu. Ingin rasanya dia layangkan tinju ke wajah pria yang menjadi lawan main Anya."Itu, kenapa kamu mau melakukan adegan ciuman? Apa harus berciuman? Berapa kali adegan itu diambil saat proses syuting?" lanjut Kaisar masih bernada sama. Dadanya bahkan naik turun karena emosi.Namun, bukannya menjawab Anya justru terbahak, dia terpingkal-pingkal melihat ekspresi lucu Kaisar yang sedang cemburu. Ya, Anya yakin sekarang Kaisar tengah cemburu."Tidak perlu marah-marah. Itu hanya akting. Tidak ada rasa, bukan sungguhan.""Tapi tetap saja dia sudah menciummu." Kaisar masih saja kesal. Dan saat seperti itu tiba-tiba saja ada satu ide gila yang Anya pikirkan. Gadis itu pun menutup mata sambil berkata- "Kalau begitu hilangkan jejaknya dari bibirku!"Kaisar pun kaget mendengar permintaan Anya, terlebi

  • Pembalasan Istri Tersakiti   81. KEKASIH RAHASIA : Tidak Takut

    "Kenapa tidak ada pegunjung lain?" tanya Kaisar. Kepalanya menoleh ke kanan kiri. Ia heran karena studio bioskop kelas premier yang dimasukinya bersama Anya sangat sepi. Padahal di luar sana banyak orang, mana mungkin tidak ada satu orang pun yang ikut menonton di kelas itu."Sepi karena aku menyewa satu studio ini hanya untuk kita," balas Anya. Ia sunggingkan tawa jenaka dan berhasil membuat Kaisar menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.Namun, pria itu tetap mengikuti langkah Anya. Kekasihnya itu sudah mengalungkan tangan di lengan dan menariknya masuk lebih jauh. Keduanya pun memilih duduk di barisan tengah."Kenapa harus disewa?" tanya Kaisar sesaat setelah pantatnya menempel ke kursi."Karena aku ingin berduaan denganmu menikmati film ini. Aku tidak ingin ada yang mengganggu kita," seloroh Anya lagi. Matanya bahkan mengedip genit dan kembali membuat Kaisar geleng-geleng kepala dan tertawa.Kaisar pun tak banyak bicara lagi, terlebih mengingat sifat Anya yang memang

  • Pembalasan Istri Tersakiti   80. KEKASIH RAHASIA : Matahari Terbit

    "Anya, maukah kamu menikah denganku?"Pemintaan Kaisar itu bagai nyanyian merdu nan syahdu yang merasuk ke dalam telinga Anya. Kalimat itu tak ayal membuatnya menitikkan air mata karena tak sanggup menahan haru."Om?" Anya menutup mulut dengan dua tangan, sedang matanya bergerak liar ke sana kemari menatap takjub pada Kaisar. Sungguh dia tak menyangka Kaisar melamarnya di bawah terbitnya sang mentari."Maukah kamu menikah denganku? Menghabiskan sisa hidupmu dengan mantan laki-laki brengsek dan punya banyak kekurangan seperti aku?"Tak mampu lagi menahan perasaan di hatinya, Anya pun membiarkan air matanya meluruh. Dan sebagai jawaban atas pertanyaan Kaisar, gadis itu mengangguk mantap dan menghambur ke dalam pelukan pria itu. Lisannya benar-benar terkunci, dia bahagia sampai tak bisa berkata-kata.Disela isak tangis yang mengharu biru, Anya pun mengulurkan tangan kirinya. Ia membuat Kaisar tersenyum lebar lantas menyematkan cincin itu ke jari manis lalu menciumnya. "Aku berjanji akan

  • Pembalasan Istri Tersakiti   79. KEKASIH RAHASIA : Indah

    Pertanyaan Kaisar soal wanita mantan selingkuhannya itu pun mau tak mau harus Anya jawab."Alasannya karena aku sadar kalau aku salah. Aku terlalu cemburu waktu itu. Aku takut kalau kamu akan terpengaruh dengan adanya Rey. Tapi sekarang tidak lagi, aku yakin anak-anakmu tidak akan mengganggu keharmonisan hubungan kita. Selama beberapa bulan ini aku terus menerus berpikir dan menyayangkan, kenapa sampai harus putus denganmu hanya karena alasan ini. Dan setelah aku pikirkan lagi, aku menyesal melepaskanmu. Aku terlalu menyukaimu," jelas Anya yang diakhiri dengan senyuman manis."Benarkah?"Anya mengangguk sambil membetulkan jaket milik Kaisar yang kini membalut tubuhnya. “Mauri dan Rey adalah buah dari masa lalu yang merupakan bagian dari hidupmu yang tidak akan pernah bisa dipungkiri sampai kapan pun, Jadi aku harus berdamai dengan itu.""Apa kamu akan menyayangi mereka? apa kamu tidak akan pilih kasih? Sedangkan kamu bilang tidak menyukai Rey karena dia anak seorang pelakor."Anya men

  • Pembalasan Istri Tersakiti   78. KEKASIH RAHASIA : Semakin Jatuh Hati

    Setelah aksi peluk-pelukannya dan Kaisar tadi. Anya pun akhirnya tetap datang ke acara makan malam itu. Dia hadir di pesta dengan pikiran yang tidak fokus. Sepanjang acara, Anya lebih sering menatap ponsel di tangan. Sesekali senyumnya mengembang, matanya juga berbinar saat menatap layar benda pipih itu.[Bersabarlah, sebentar lagi aku akan pergi dari pesta]Pesan itu Anya kirim ke Kaisar dan tidak lama kemudian ponselnya bergetar.[Tenang saja, aku akan menunggu. Nikmatilah acaranya.]Anya langsung merengut. Kembali dia mengirim pesan untuk membalas pria itu.[Bagaimana bisa aku fokus ke acara sedang hati dan pikiranku ke kamu? Harusnya kamu ikut masuk]Kejujuran Anya hanya dibalas Kaisar dengan emoji tawa dan lambang cinta. Ajaibnya itu membuat Anya tersenyum lagi. Gadis itu memilih menyesap soda yang ada di tangan dan mengedarkan pandangan mencari keberadaan Martha.Namun, bisik-bisik aneh terdengar sampai ke telinga Anya. Ia jelas sudah tahu topik apa yang dibahas. Mereka membicar

  • Pembalasan Istri Tersakiti   77. KEKASIH RAHASIA : Lamaran

    Sementara itu di waktu bersamaan Kemal dan Anisa benar-benar datang ke rumah Hantoro membawa beberapa hantaran. Keduanya datang bermodal nekat demi masa depan sang putra. Mereka sadar kalau Kaisar memiliki masa lalu kelam dan hal ini bisa dijadikan alasan Hantoro untuk menghina. Akan tetapi, demi Kaisar mereka akan berusaha lebih dulu. Berhasil atau tidak, diterima atau tidak, yang terpenting mereka sudah memiliki niat baik.Kedatangan mereka yang tiba-tiba seperti itu tentu saja membuat Hantari kaget. Dia spontan berjengket dan berusaha bersembunyi di belakang pilar. Matanya menyipit mencoba memastikan kalau yang dia lihat memang benar."Astaga, dia benar Anisa. Tapi kenapa ke sini?" gumam Hantari, wajahnya kebingungan dan dia semakin kaget saat melihat penampilannya sendiri. Ia masih memakai daster dan mukanya juga masih belepotan masker. Tak ingin membuang-buang waktu, Hantari pun ngacir ke dalam. Wanita itu membiarkan dua orang yang datang ke rumahnya disambut pembantu."Mbok, kal

  • Pembalasan Istri Tersakiti   76. KEKASIH RAHASIA : Kamu Milikku

    "Ka-kamu, apa kamu marah?" tanya Kaisar tergagap."Tentu saja!" sahut Anya nyaring.Namun, beberapa detik kemudian isak tangis Anya terdengar dan membuat Kaisar merasa bersalah. Dia tidak menyangka Anya akan semarah itu sampai menangis. Padahal niatnya hanya ingin menunjukkan kesungguhan cintanya. Kaisar Ingin memperlihatkan ke Anya bahwa dirinya serius menyukainya dan hampir gila menahan rindu selama tiga bulan ini."Maaf," lirih Kaisar. Dia yang tengah berada di belakang kemudi mengusap wajahnya gusar. Hampir saja stir mobilnya berbelok sendiri."Untuk apa minta maaf?" sembur Anya lagi. Gadis itu menghapus air mata membuat sebagian make up luntur."Maaf karena hanya ini yang bisa aku lakukan untuk memperlihatkan kesungguhan. Aku serius, Nya. Jika kamu memberi aku kesempatan maka aku akan melakukan segala upaya agar bisa meyakinkanmu. Akan aku tunjukkan kalau aku bersungguh-sungguh. Akan aku buktikan kalau aku bisa menjadi pria yang baik, pria yang bisa melindungimu dan bisa membaha

  • Pembalasan Istri Tersakiti   75. KEKASIH RAHASIA : Billboard

    Sementara itu, Kaisar diam-diam masih memantau keadaan Anya. Pria itu menggunakan orang dalam agensi tempat Anya bernaung untuk mencari informasi. Kaisar memang sudah berusaha menepis perasaan yang ada di hati, tapi nyatanya tidak mudah. Ia pun memutuskan untuk mencoba sekali lagi.Kaisar yang tahu Anya kembali hari itu diam-diam mengikuti mobil Martha dan langsung mencegat wanita itu di jalan yang sepi. Martha yang mengendarai mobil sambil berbincang via telepon pun kaget, dia menginjak pedal rem dan melotot saat melihat Kaisar turun."Kamu gila? Bagaimana kalau remku blong, kita pasti sudah tabrakan," sembur Martha geram sesaat setelah menurunkan kaca jendela mobil."Tapi nyatanya tidak ‘kan? Aku pikir kamu tidak gila sampai nekat membawa mobil yang remnya blong," balas Kaisar.Martha yang masih emosi pun bersedekap, matanya memincing menatap sengit Kaisar. Dia kesal, bukannya meminta maaf pria itu malah seolah menantang.“Ada apa? apa yang kamu inginkan sampai hampir membuat kita k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status