Share

Bab 8 : Hamil

Karena tidak berhasil membuat Dewa tidur dengannya, akhirnya Airin meminta bertemu Kaisar untuk memberitahu kebenaran tentang kehamilannya.

Kaisar terlihat begitu bahagia ketika mendengar cerita Airin, bahkan mengusap perut selingkuhannya itu dan menciuminya. Namun, Kaisar heran karena Airin seolah tidak bahagia mengandung anaknya.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Kaisar yang melihat betapa muramnya Airin.

Dalam Airin memandangi wajah Kaisar, awalnya dia tidak menyangka bahwa respon Kaisar akan sampai seperti itu, saat dia memberitahu perihal kehamilannya.

"Karena aku tahu, meskipun aku hamil kamu tidak akan pernah menceraikan Agni." Airin sedih karena pasti akan sulit baginya menjalani kehidupan setelah ini. 

Ucapan Airin benar-benar mengena di hati putra sulung Kamal itu, Kaisar bahkan terdiam dan tidak bisa langsung menjawab. Dia memilih menggenggam tangan selingkuhannya itu, Kaisar pun kaget karena Airin menepisnya kasar.

"Kamu bisa menyembunyikan fakta dengan mengatakan bahwa anak itu adalah anak suamimu bukan anakku," ucap Kaisar tanpa dosa, karena dia sadar dirinya memang tidak mungkin menceraikan Agni.

"Dewa sudah mengajukan perceraian kami, apa kamu pikir dia pria bodoh? Dia bahkan tidak pernah menyentuhku dan dia juga tahu perselingkuhan kita." Airin begitu emosional, menangis dan terus menepis tangan Kaisar yang hendak menyentuhnya.

Akhirnya Kaisar hanya bisa merengkuh tubuh Airin dengan sedikit memaksa. Ia pun berbisik ke telinga wanita itu. "Tenang lah! pasti ada jalan untuk kita."

Airin tidak menyangka kalau Kaisar akan bicara dengan begitu mudah tanpa memikirkan perasaannya, hingga memilih langsung berdiri dan membuat pria itu terkejut.

"Kamu tidak akan pernah mengerti perasaanku!" 

Airin menyambar tas yang ada di atas meja, hingga memilih meninggalkan Kaisar begitu saja, mengabaikan meski selingkuhannya itu terus memanggil.

-

-

-

Karena Airin marah padanya, Kaisar pun memilih pulang ke rumah. Ketika baru saja menginjakkan kaki di ambang pintu. Ia terkejut melihat Agni yang berlari kecil ke arahnya, bahkan istrinya itu langsung memeluk Kaisar begitu erat.

"Ada apa?" tanya Kaisar yang terkejut.

Agni melepas pelukan, menatap wajah Kaisar yang kebingungan. Ia mengulas senyum di wajah hingga menunjukkan surat keterangan dokter yang berada di genggamannya. 

"Aku hamil," jawab Agni dengan raut wajah yang begitu bahagia.

Kaisar kini berada diantara perasaan terkejut dan bimbang, bagaimana bisa Airin dan Agni hamil di waktu yang bersamaan.

"Be-benarkah?" tanya Kaisar tergagap.

Agni menganggukkan kepala dengan senyum lebar. Kaisar sejujurnya bahagia melihat wanita itu bahagia, hingga dia memeluk Agni dan menciumi pipi istrinya itu bertubi.

-

-

Hari berikutnya, Agni mengajak Kaisar pergi ke rumah orangtuanya. Mereka ingin menyampaikan kabar bahagia atas kehamilannya itu.

"Benarkah?" Seakan tak percaya, Abimana bicara dengan sangat keras ketika mendengar putri kesayangannya hamil. Bukannya tidak senang, tapi dia sangat bahagia mendengar penjelasan sang putri yang akhirnya hamil setelah 3 tahun menikah.

Agni begitu senang melihat orangtuanya bahagia ketika mengetahui dirinya hamil. Bahkan sang mama langsung menciumi wajahnya untuk meluapkan kebahagiaan.

"Sebagai hadiah untuk calon cucuku. Aku akan memberikan beberapa saham Papa untukmu," ujar Abimana secara spontan kepada sang putri. "Bagaimana kalau saham  Papa di K Sport?"

Agni semakin bahagia, sampai menggenggam erat telapak tangan Kaisar yang sudah bertautan sejak tadi. 

Kaisar tersenyum, di dalam hatinya pria itu merasa sangat bahagia dengan pikiran piciknya. Tentu saja mengambil alih saham milik Abimana jika sudah berada di tangan sang istri. 

Mereka memutuskan tidak menginap setelah memberitahukan tentang kabar kehamilan itu. Kaisar mengajak Agni pulang untuk melancarkan aksi merayu agar sang istri menuruti semua ucapannya.

"Calon anak kita membawa berkah." Kaisar mulai melancarkan aksinya. Ia mengusap perut Agni yang masih rata, bahkan mencium berulangkali untuk menunjukkan kalau dia begitu bahagia.

"Ya, bayi yang kita harapkan, akhirnya sekarang hadir," timpal Agni dengan tangan yang mengusap lembut rambut suaminya. 

"Sayang, kalau saham papa di K Sport sudah dialihkan padamu, bolehkah aku yang memilikinya? Em ... kalau tidak boleh tidak apa-apa, asal kamu tetap mendukungku," ucap Kaisar mencoba berbicara tanpa memaksa agar Agni dengan sukarela mau menyerahkannya. 

"Tentu saja, setelah pemindahan hak kepemilikan, aku pasti akan memberikannya kepadamu." Agni mengiakan keinginan pria itu. 

Kaisar begitu senang mendengar ucapan istrinya. Ia langsung menghujani wajah Agni dengan kecupan tanpa jeda.

-

-

-

Hari berikutnya, Kaisar tampak berjalan malas di koridor apartemen markas perselingkuhannya dengan Airin. Beberapa jam yang lalu, Airin menghubungi dan meminta untuk bertemu.

"Ada apa? Kenapa mendadak?" tanya Kaisar dengan nada malas.

"Kai, bagaimana dengan kandunganku? Apa kamu akan membiarkan janin ini tumbuh tanpa ayah, sedangkan Dewa sebentar lagi akan menceraikanku." Airin begitu bingung dengan nasib dirinya, terlebih karena Dewa sudah membeberkan masalah perselingkuhannya dengan Kaisar kepada orangtua Dewa, yang membuat Airin tidak lagi punya senjata untuk mengancam suaminya. 

"Aku harus bagaimana?" tanya Kaisar yang terlihat tak acuh.

Airin melihat sikap berbeda dari Kaisar, hingga wanita itu merasa kesal.

"Ya, kamu harus bertanggung jawab. Apa kamu tega melihatku hamil tanpa suami kalau Dewa menceraikanku!" geram Airin.

"Ya sudah, kalau begitu gugurkan saja kandunganmu itu!"

Airin terkesiap dengan ucapan Kaisar, kemarin pria itu sangat bahagia mengetahui ada benih tumbuh di rahimnya. Namun, sekarang tampaknya berbeda, ada hal yang membuat sikap Kaisar berubah secara tiba-tiba. 

"Oke, jadi itu mau kamu! Kalau begitu aku akan membeberkan hubungan kita kepada Agni!" ancam Airin yang kemudian langsung meninggalkan sang selingkuhan. 

Kaisar begitu terkejut dengan ancaman Airin, tapi dia tak lantas takut begitu saja karena yakin Agni akan lebih mempercayai dirinya ketimbang Airin. 

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Suswati
harus pakai koin jadi males baca
goodnovel comment avatar
Maria
yaaahh......tanggung .....deh
goodnovel comment avatar
Lkems Fhitria
komen dari gpp ya kak Na, yg atas2 kemarin lupa enggak komen.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status