Share

2. Ibu meninggal dunia

Author: Roro Halus
last update Huling Na-update: 2023-12-06 20:26:36

Olan membiarkan Lula menenangkan diri terlebih dahulu.

Olan kembali ke rumah untuk meyakinkan Kakek, serta orang tuanya jika Lula gadis yang pantas untuk mendampinginya.

Namun setelah perdebatan panjang dengan sang Kakek, nyatanya Olan tidak bisa membuat Kakeknya luluh.

Olan kembali menuju kosan Lula karena mengingat tujuan awal Olan datang saat Kakek menemui Lula yaitu menemui Ibu Lula di Rumah sakit.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum, Lula!" Salam Olan sambil mengetuk pintunya Lula.

"Waalaikumsalam Olan, ada apa lagi? Biarkan aku sendiri terlebih dahulu," sahut Lula dari dalam kamar kosnya.

"Tidak Lula, ini soal ibu. Ibu kritis dan kita harus ke rumah sakit sekarang juga!" jawab Olan.

Cklek!

"Ibu?" tanya Lula dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Iya, ayo kita ke rumah sakit sekarang!" kata Olan sambil menatap mata Lula yang membengkak dengan intens.

Setelahnya mereka menuju rumah sakit.

Lula yang tengah bersedih karena kisah cintanya dengan sang kekasih terhalang oleh latar belakang dirinya itu semakin menangis terisak karena takut kehilangan satu-satunya keluarganya di dunia ini.

Olan hanya diam disepanjang jalan menuju rumah sakit.

Karena tidak ingin mengganggu Lula yang tengah sangat bersedih.

Sesampainya di rumah sakit, Lula langsung berlari menuju ruang isolasi ibunya dan bertemu dengan dokter yang menangani ibunya.

"Dok, bagaimana keadaan ibu saya?" tanya Lula cemas saat melihat dokter keluar dari ruang isolasi.

"Maaf Mbak, saya harus meminta maaf sebesar-besarnya, mungkin ini terakhir kalinya kamu bertemu dengan Ibumu. Temuilah, Mbak." kata dokter itu.

Lula langsung berlari masuk ke dalam ruang isolasi.

Melihat ibunya sedang menatapnya dengan tatapan yang meredup sambil menahan nafas yang tersengal.

"Nak!" lirih ibu.

"Ibu ... Ibu harus kuat. Lula takut sendirian di dunia ini, Bu. Lula takut menghadapi dunia ini sendirian, Bu!" kata Lula mengiba pada ibunya.

Derai air mata tak bisa lagi Lula hentikan.

"Lula, ka—kamu tidak sendirian di dunia ini. A—ada Olan yang sangat mencintaimu. Lula dengarkan ibu baik-baik!" kata Ibu Lula tersengal.

Lula hanya menangis menanggapi perkataan ibunya dengan suara lirih dan tersengal.

Lula merasa sangat tidak tega melihat keadaan ibunya.

Kemudian dia merasakan tangan ibunya menggapai tangan nya dan memberikan sesuatu.

"Pakailah nak!" kata Ibu Lula memberikan sebuah liontin berwarna putih dengan butiran diamond yang mengelilingi.

Bias cahaya dari liontin putih itu tampak menyilaukan mata Lula.

"Apa ini, Bu?" tanya Lula sambil melihat liontin yang diberikan oleh Ibunya.

"Itu .... Satu-satunya benda berharga yang I—ibu temukan bersama dirimu, di d—depan sampah Bar saat bekerja 24 tahun lalu,"

Ibu menjeda ucapannya karena merasa semakin sedikit oksigen yang bisa dihirup.

"Ma—maafkan ibu tidak pernah jujur. Temukan orang tua kandungmu dengan liontin itu,Nak!" kata Ibu dengan pandangan semakin melemah.

Jedar!

Seperti tersambar petir disiang hari.

Kenyataan yang diterima Lula sore itu membuat seluruh tulangnya seolah tak memiliki tenaga.

Tak pernah ada dalam pikiran Lula, jika ibunya bukanlah ibu kandung Lula karena cinta yang begitu besar dia dapat dari ibunya.

Walaupun dia seorang wanita malam, Lula sangat menyayangi Ibunya.

"I—Ibu berbohong kan?" kata Lula tergagap.

"M—maafkan Ibu yang egois ingin memilikimu seutuhnya dan takut ditinggalkan oleh putri sepertimu!" jawab Ibunya Lula semakin tersengal.

"T—tidak Bu, Ibu adalah ibu kandungku, kan?" tanya Lula.

Lupa tidak percaya dengan kenyataan yang ibunya ungkapkan.

Ibu hanya menggeleng dan kemudian menutup matanya untuk selamanya.

Lula menangis sejadi-jadinya karena telah kehilangan seseorang yang telah menjadi pelindungnya selama ini.

Lula telah luruh ke lantai tak kuat menompang kehidupan dan juga kenyataan bahwa ibunya telah berpulang.

Dokter masuk untuk mengurusi jenazah ibu Lula, dan Olan masuk untuk menguatkan Lula.

Olan memeluk tubuh bergetar kekasihnya itu dalam dekapan hangatnya.

"Istighfar Lul, kamu gadis hebat. Sabar, Sayangku," kata Olan.

Olam membantu berdiri untuk dibawanya keluar agar tidak menghalangi dokter menangani jenazah ibunya yang terkena HIV.

"Ibu pergi Olan, Ibu bilang jika Ibu bukan ibu kandungku. Tapi cintanya luar biasa untukku!" racau Lula.

Lula menunjukkan liontin yang ada di genggaman tangannya.

Olah tidak bisa berkata-kata lagi dengan apa yang terjadi hanya bisa memeluk erat tubuh Lula.

Olan juga tidak menyangka bahwa Lula, bukanlah putri kandung ibunya.

Tapi ada sedikit lega dihati Olan, bahwa ada kemungkinan Kakek Hanu akan menyetujui jika Lula bukan putri dari seorang wanita malam.

Olan kemudian meminta dokter langsung memandikan dan di sholatkan langsung di masjid rumah sakit untuk langsung dikebumikan di TPU terdekat.

Karena lingkungan tempat tinggal Lula adalah rumah kumuh pemukiman para wanita malam.

Selama ini telah ditinggalkan Lula, selama dua tahun semenjak bekerja di perusahaan Olan.

Hanya Olan meminta bantuan tim pemakaman dan juga ustadz yang biasa melakukan itu untuk mensholati jenazahnya.

Setelah semua selesai dan malam itu juga jenazah langsung dimakamkan karena tidak disaran kan untuk dibiarkan terlalu lama.

Pukul sembilan Olan mengantar Lula ke kosannya karena pemakaman sudah selesai.

Olan juga melihat sang kekasih terlihat butuh waktu untuk istirahat.

"Sampai sini saja!" Kata Lula sampai depan kos.

"Aku antar sampai kamar, Lula." jawab Olan.

"Sudah malam, Pulanglah. Terima kasih untuk hari ini Olan. Aku menyayangimu." jawab Lula sambil tersenyum sedikit lebih lebar.

"Aku lebih menyayangimu, Lula. Masuklah dan istirahatlah! Besok aku akan kesini lagi," kata Olan.

Tanpa menoleh Lula masuk ke dalam gerbang dan maruk ke rumah utama.

Srak!

"Aaaaa ... Kalian siapa?" teriak Lula.

Lula merasakan ada beberapa orang memegang tubuhnya.

"Mau apa kalian!" teriak Lula lagi mulai ketakutan.

Kemudian seseorang menggumpal mulut Lula dengan kain namun Lula terus berontak.

Hingga lula tak bisa lagi mengeluarkan suaranya karena tersumpal gumpalan kain yang meredam suaranya.

Dugh!

Bruak!

Detik berikutnya seorang pemuda menerjang dan berusaha menolong Lula.

Namun dengan mudahnya diringkus oleh dua laki-laki berbadan besar itu.

Kemudian Olan diikat dengan tali tambang yang sangat kuat dikursi yang diikat tiang pintu.

"Kalian siapa? Bedebah!" pekik Olan.

Saat ini dirinya sudah terikat sempurna tidak bisa bergerak.

"Periksa pintu depan, dan kunci semua!" perintah ketua bandit itu.

"Siap bos!" jawab salah satu anak buahnya dan pergi.

Kemudian detik berikutnya lampu dinyalakan dan Olan melihat kedua tangan kekasihnya sudah terikat erat dikayu senderan ranjang atas kepalanya.

Dengan mulut tersumpal dan kedua kakinya dipegang oleh dua laki-laki berbadan besar.

Lula terus berontak dengan suara tertahan mencoba melepaskan cengkeraman tangan laki-laki itu.

Lula menatap mata Olan dengan tatapan penuh permohonan agar diselamatkan.

Ya, Olan yang perasaannya tidak enak memilih kembali dan memastikan kekasihnya tidur dengan nyaman.

Namun Olan justru mendapati Lula tengah diserang oleh laki-laki berbadan besar penuh tato dan memakai topeng.

Olan berontak dengan sepenuh tenaga tapi tidak menghasilkan apapun, karena ikatan Olan yang erat dan banyak, juga mulut tersumpal sama seperti Lula.

Mata Olan merah menyala mengisyaratkan kemarahan yang luar biasa.

"Baiklah kekasih yang baik hati, aku akan berbaik hati memberimu kesempatan untuk melihatku mengambil kesucian kekasihmu!" kata laki-laki itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ririichan13
kasian banget Lula
goodnovel comment avatar
Baby Yangfa
kasihan banget Lulaaa ahh thorr gak tega
goodnovel comment avatar
Allyaalmahira
kasihan Lula..
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   50. Tamat

    Deg! Mom selin kemudian mengangguk sambil mengusap rambut Olan bak anaknya sendiri, tak pernah Selin bayangkan Olan akan menganggap Aiden, kakaknya. Wajah Olan yang persis dengan kenan, membuatnya mengingat Aiden. Mungkin Aiden akan seperti Olan jika dia hidup! "Yah, Mom akan antar!""David saja tidak pernah diajak ke makam, Kakak!" seru David cemburu.Selin sontak menoleh dan tersenyum, "Bersamamu juga, Mom akan antar, Sayang!" jawabnya. Dan akhirnya mereka semua pergi ke makam surga tanpa terkecuali, Mom Selin, Olan, Rana, David, Lula, Bemo, Laras, Kenan dan Ratna, semuanya turut mengelilingi makan kecil itu. "Aiden Beevikenan!" lirih Olan dan David bersamaan. Kemudian mereka semua mengirimkan doa untuk Aiden di sana. Suasana menjadi sedikit haru setelah semua beban di hati Selin dan Lula terangkat, maaf telah mereka berdua sebar sebelumnya untuk orang-orang yang pernah menyakiti.

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   49. Putusan Hakim

    Deg! "Jangan!" ucap David terkejut, "Kenapa, Mommy ikut juga, Sayang?" "Aku gak tau, Sayang! Mommy tiba-tiba bilang jika besok mau datang!" jawab Lula. "Aku sebenarnya gak mau, kamu dan Mom datang! Boleh tidak, jika kalian tidak usah datang, saja?" tanya David. "Tidak, Mas! Aku dan Mom ingin melihat kehancuran dia, seperti janjimu!" jawab Lula tegas dan memilih langsung membaringkan tubuhnya. Pertanda jika dirinya tak ingin lagi dibantah, melihat itu David pun mengalah dan memilih memeluk sang istri dari belakang, "Tidurlah sayang, semoga besok menjadi akhir dari perjuangan kita!" lirihnya. Lula hanya tersenyum mendengar gumaman suaminya sambil terus- menerus menciumi kepalanya sampai terlelap. Keesokan harinya, mereka bertiga berangkat bersama menuju persidangan. Kali ini, karena sidang putusan, yang ada ada dikursi panas itu hanya Jaksa penuntut, tersangka dan juga pengacaranya. David duduk di kursi audiens. Tak lama, Mama dan Papa juga turut hadir di barisan belakang Davi

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   48. Kehancuran Hanu

    Aaaaaa! TIDAKKK MAUU!" pekik Hanu, "Lepasin! Beraninya kalian menyentuh saya!" pekiknya lantang. Rasanya harga dirinya hancur, begitu banyak media yang menyorotinya. Namun, beberapa aparat itu tak mendengarkan dan terus menyeretnya Hanu begitu saja. Dan berita penangkapannya juga dengan cepat muncul di berita semua stasiun televisi. David dan Lula di ruang keluarga tengah mengembangkan senyumannya melihat ekspresi frustasi David. "Kau memang harus mempertanggung jawabkan semua tindakan dosamu, Hanu! Mari bertemu di pengadilan!" gumam David. Lula menoleh sekilas, "Terima kasih!" lirihnya "Untuk apa, Sayang? Berterima kasihlah saat Hanu sujud di kakimu dan putusan hakim keluar, Sayang!" "Sayang!" lirih Lula. "Tekadku sudah bulat, aku berhasil jika bisa membuatnya bersujud padamu! Dia harus memohon maaf untuk dosanya padamu, Sayang!" ucapnya. Lula tersenyum dan mengangguk sambil menatap suaminya dengan intens. Satu bulan menjalani kesibukan dan menjadi parter menuruntuhkan H

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   47. Korban Pelecehan sejak kecil

    "Dia senang menyiksa wanita dalam berhubungan b4dsn!" lanjut Olan menjelaskan. David dan Lula hanya bisa saling pandang, dengan apa yang baru saja di dengarnya. Rasanya, tidak percaya orang sekeras dan memiliki tangan dingin seperti Hanu pernah direndahkan dan dilecehkan bahkan oleh seseorang yang harusnya menjadi malaikat penolongnya. Efek dari kejadian di masak kecilnya, menjadikan Hanu seperti saat ini. "David! Jangan mengurungkan niatmu atau mengasihani dia! Apapun yang terjadi, kakek harusnya memiliki pilihan untuk memilih jalan baik! Tapi dia memilik membalaskan pada semua wanita di dunia ini! Dia harus tetap di adili, Dav!" lanjut Olan. "Iya, aku tidak berencana mengurungkan niatku! Aku juga memiliki pilihan, aku tidak ingin istriku terus dihantui kejadian itu dan menyimpan dendamnya sampai tua nanti! Aku ingin bahagia dengannya! Maka aku akan mencabut akar rasa sakit hati istriku!" ucap David sambil menatap intens Lula. Seolah David ingin memberitahukan, jika Lula adalah

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   46. Sejak kecil mengalami pelecehan

    Ruangan itu dipenuhi gelak tawa karena kehadiran Mom Selin. "Mom, titip Lula ya! David harus bertemu, Papa!" pamitnya. "Iya, Serahkan pada Mom!" jawabnya, "Gulung habis mereka bersama dengan kejahatan mereka, Dav!" "Iya, Mom! Ini cukup membuat Antama benar-benar lebur ditengah krisis kepercayaan ini!" jawabnya kemudian mencium wajah Lula, "Aku berangkat, Sayang! Cepatlah pulih dan lihatlah laki-laki iblis itu berlutut padamu!" lirih David. Lula mengangguk! Dia sangat mengerti apa yang akan David lakukan saat ini. "Iya, aku menunggunya, Dav!"David kemudian tersenyum dan bergegas meninggalkan rumah sakit. David ingin menyusun strategi dengan Papa Bemo untuk kehancuran seperti apa yang menyenangkan! Satu yang jelas, David ingin membalaskan dendam Mommy dan istrinya tanpa mengekspos kejahatan itu, karena akan menciderai harga diri mereka. David tidak ingin itu! Biarlah itu menjadi rahasia mereka! Namun, Hanu harus berlutut meminta pengampunan. "Pah!" cari David bersamaan denga

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   45. Aiden

    Tak! Kenan meletakkan semua harddisk di meja, "Aku ingin memberikan ini!" Glek! "Itu? Apa itu?" ucap Selin datar sambil berbalik dan duduk. "Anggaplah sebagai permintaan maafku padamu, Selin! Maaf untuk keterdiamanku, Maaf untuk ketidakmampuanku melindungimu dulu, Maaf membawamu pada pusara sakit yang tidak bertepi dan Maaf karena tidak bisa menepati janjiku!" ucap Kenan. Selin hanya menatap datar netra laki-laki yang dulu pernah membuatnya jungkir balik. Tak ada niat membalas ungkapan Kenan sedikitpun, karena nyatanya memang benar yang dia ucapkan. Laki-laki di depannya lah yang membawanya pada pusara kesakitan yang tiada bertepi, namun Selin juga sadar bukan sepenuhnya salah Kenan. "Aku akan mempertanggungjawabkan semuanya, Selin, walaupun terlambat! Setidaknya, semoga itu bisa membuatmu ikhlas memaafkan aku!" ucap Kenan lagi. Selin kemudian mengambil hardisk itu, "Aku terima permintaan maafmu, Kenan, jangan salahkan aku mempergunakan ini sebaik mungkin!" ucapnya datar. "

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status