แชร์

Benci Tapi Menikah

ผู้เขียน: Ratu Coblak
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-12-21 23:38:29

“Bagaimana bisa dia ada di sini?” batin Shena dengan mata terbelalak.

Lelaki itu tetap memandangi Shena dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celananya. Sengaja membuat Shena terintimidasi. Kebetulan sekali, polisi dan ketua RT pergi meninggalkan Shena di kamar jenazah sendiri.

Di saat Shena tengah sendiri, lelaki itu datang lalu menutup pintu kamar mayat. Herannya petugas kamar mayat pun tidak ada di sana.

“Apa tujuanmu menjebakku semalam?” tanya lelaki itu dengan nada rendah tetapi penuh penekanan.

Shena membulatkan mata saat lelaki itu menutup pintu. Perempuan itu mundur hingga berakhir ditepian pintu pendingin mayat. Jantungnya berdebar sangat kencang dengan pipi yang masih basah oleh air mata.

“Aku tidak—“ belum selesai bicara, lelaki itu langsung memotong.

“Bohong! Berani-beraninya kamu menjebak Aryan Mahendra. Kamu pasti sudah tahu akibatnya, kan!” bentak Aryan sambil melayangkan tangan hendak ke pipi Shena tetapi meleset ke pintu pendingin.

Shena gemetar bukan main. Sepertinya hari ini dia akan menyusul orang tuanya. “Tidak! Kamu sendiri yang meniduriku. Aku yang dirugikan!” bantah Shena gemetar.

Aryan mengangkat dagu Shena kasar. Lelaki itu memandangi Shena dengan tatapan jijik dan penuh kebencian.

“Dirugikan? Kamu harus membayar kesalahan kakakmu yang telah mengambil kekasihku!”

Shena menelan salivanya. Ternyata Aryan masih menyimpan dendam itu. Melawan Presdir MnM Factory tidaklah mungkin. Apalagi perusahaan ayahnya masih memasok kain batik kepada perusahaan tersebut.

“Mengambil kesucianku saja masih belum cukup? Kamu mau apalagi?” tantang Shena dengan suara bergetar.

Aryan melepaskan cengkraman tangannya dari dagu Shena. Presdir itu tidak mendengar suara langkah mengikutinya. Dia menoleh dan mendapati Shena membeku dengan mata terbelalak. Tidak tinggal diam, Aryan segera menghampiri dan memagut bibirnya begitu saja.

Kesadaran Shena kembali saat bibir lelaki itu mendarat. Kedua tangannya mendorong dada bidang Aryan kuat-kuat, tetapi tenaga presdir itu jauh diatasnya.

“Lelaki tidak waras!” umpat Shena sambil mengatur napasnya yang tersengal.

Aryan enggan menanggapi perkataan perempuan itu. Kebenciannya kepada keluarga Shena harus dituntaskan. Tangan kekarnya memegangi pergelangan tangan Shena kuat, menariknya hingga keluar dari kamar mayat. Polisi dan Ketua RT itu pun kembali dan bertemu Shena dan Aryan.

“Shena, kamu mau kemana?” tanya Pak RT.

“Kami sedang ada urusan. Urusan jenazah akan saya serahkan kepada asisten saya.” Aryan tidak membiarkan Shena menjawab.

Pak RT dan Polisi itu mengangguk dan tidak lama mereka didatangi anak buah Aryan kemudian melakukan pengurusan jenazah bersama. Sedangkan Shena terpaksa mengikuti kemana lelaki itu membawanya.

Aryan membawanya pergi ke sebuah kawasan elit ibukota. Meskipun Shena datang dari keluarga berada, tetapi kasta Aryan Mahendra jauh di atasnya. Mobil mereka berhenti di depan rumah dengan pagar besar dan lebar. Pintu gerbang terbuka, dan di halaman rumah utama, terlihat asisten rumah sudah berjajar seolah hendak menyambut.

“Keluar!” titah Aryan sembari keluar dari mobil sport hitam kesukaannya.

Shena tidak berani membantah, menuruti semua perintah Aryan. Sejujurnya Shena bisa saja lari, tetapi dia harus lari kemana. Dia mencoba menghubungi kekasihnya sepanjang perjalanan menuju rumah yang terbakar, tetapi hanya mailbox yang menjawab. Dia juga mencoba menghubungi sahabatnya tetapi jawabannya sedang berada di luar kota.

“Selamat pagi, Tuan Muda,” sambut para asisten rumah.

“Pagi,” jawab Aryan dingin.

Shena tidak berani mengangkat kepala. Perempuan itu berjalan mengikuti Aryan tanpa menoleh kanan dan kiri. Lelaki itu kembali mencengkram pergelangan tangannya, menyeret dengan kasar hingga akhirnya mereka memasuki sebuah ruangan kerja dan terlihat ada lelaki beruban berdiri sambil memegang sebuah cangkir.

“Jelaskan, kekacauan apa yang akan kamu buat?” tanya pria tua itu dengan nada rendah.

“Aku mau menikahi gadis ini!” jawab Aryan.

Shena menoleh dengan mata membulat sempurna. Selama ini dia pikir, nasibnya akan sama seperti perempuan yang dikabarkan menghilang setelah menggoda Aryan. Akan tetapi, pernikahan adalah hal yang sakral. Mana mungkin Aryan memilih wanita yang notabenenya adalah adik dari lelaki yang telah merebut kekasihnya.

Pria tua itu membalikkan tubuhnya, meletakkan cangkir dalam genggamannya di atas meja. Netranya memandangi Shena dari atas hingga bawah. Terdengar dengusan napas kasar seolah menahan emosi.

“Apa kamu tahu konsekuensinya? Bukankah lebih baik kamu menikahi perempuan dari kolega bisnis kita?” tanyanya memastikan lagi.

Shena kembali terkejut saat tahu orang yang di hadapannya ini adalah salah satu orang berpengaruh di dunia bisnis. Bahkan sudah berkali-kali masuk koran bisnis juga menjadi pembicara di setiap acara motivasi perencanaan keuangan. Shena bahkan mengagumi sosok Mahatma Mahendra yang terkenal dermawan berbanding terbalik dengan putranya sendiri.

“Aku sudah yakin. Aku akan membuatnya terus hidup walau dia sendiri menginginkan kematian!” tegas Aryan penuh keyakinan.

Mahatma menoleh kembali ke arah Shena, memandangi gadis muda dengan penampilan sedikit acak-acakan. Dia tahu, perempuan yang dibawa anaknya adalah putri dari Bimantara Prasetyo. Bahkan berita kematiannya sudah tersebar di jagat dunia maya.

“Tolong, jangan izinkan dia menikah denganku. Kumohon,” pinta Shena memelas dengan air mata yang berderai membasahi pipi.

Mahatma menggerakkan bola mata ke arah Aryan kembali. Senyuman simpul terlihat jelas di paras tuanya. Shena sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Sepertinya hidup di neraka segera dimulai.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Lelaki Yang Tiba-Tiba Hadir

    Suasana di lantai lima apartemen tersebut terbilang sepi. Belum ada terlihat penghuni yang berkeliaran di sekitar sana. Isak tangis Shena terdengar begitu lirih memenuhi selasar apartemen tersebut. Terdengar suara langkah sepatu pantofel yang berjalan semakin mendekat.Shena tidak mau mengangkat kepalanya. Dia terlalu takut jika itu adalah Aryan. Meskipun suaminya, rasanya masih berat untuk melihat wajahnya saat ini. Namun, aroma wood yang melekat kuat di tubuh Aryan tidak tercium saat ini.“Hei, kamu tidak apa-apa?” tanya suara bariton yang begitu familiar di telinga Shena.Shena mengangkat kepalanya, mencoba membuka mata dan melihat siapa yang berada di hadapannya kini. Meskipun matanya kurang jelas karena dipenuhi air mata, tetapi dia masih bisa mengenali orang itu adalah Edward. Lelaki itu menurunkan lututnya lalu mengusap wajah Shena tanpa ragu.“Hah,” jawab Shena.

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   DeJavu

    “Brian cepat berikan laporan keuangan dan penjualan kita sekarang!” Aryan yang baru saja datang ke kantor langsung menyalakan komputernya. Dia segera melihat grafik penjualan selama setahun belakangan ini.“Baik Pak,” jawab Brian yang segera mengambil berkas laporan keuangan dan penjualan selama setahun belakangan ini.Aryan segera mencari file tentang statistik penjualan dan juga keuangan. Beberapa reject dari bahan mentah hingga barang jadi yang tertolak karena produk tidak sesuai dengan permintaan. Matanya berkunang-kunang saat melihat begitu banyak barang reject meskipun masih memberikan keuntungan tetapi tidak banyak.“Brian, kenapa pengeluaran bulan ini besar? Saya tidak pernah menyetujui proyek pembuatan pakaian ini. Kenapa sekarang proyek ini terlihat membengkak sedangkan penjualan masih dibawah margin?” tanya Aryan.Brian melihat di tabletnya file

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Archi Mulai Bertindak

    Sejak pengakuan perasaan Aryan, hubungannya dengan Shena semakin membaik. Terakhir kali saat di pantai, mereka menghabiskan malam panas bersama diiringi dengan deburan ombak yang menggema di seisi cottage-nya. Saat bangun pagi, pipi Shena merona kemerahan. Dia merasa malu pada dirinya sendiri.Malam itu dirinya menjadi liar, seperti burung yang baru dilepaskan dari sangkar. Shena meliuk, mendesah semakin menggila saat Aryan memperlakukannya begitu lembut. Kali ini Aryan sudah tidak mempedulikan apapun. Dia ingin membina rumah tangga yang harmonis dengan Shena.“Aku akan memenuhi janji yang pernah kuucapkan saat kau pergi dari kamar itu. Aku akan menjadikanmu milikku dan tidak akan kubiarkan kau lepas,” gumam Aryan yang sedang menikmati lahan tersembunyi milik istrinya.Sinar mentari mulai memasuki kamar bernuansa industrialis milik Aryan. Kelopak mata Shena mulai terbuka perlahan saat s

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Jangan Katakan Pisah

    Hubungan Alan dan Clara mulai tidak baik. Clara cemburu melihat Alan yang seolah mencoba mendekati Shena lagi. Perempuan itu semakin membenci Shena yang bertindak seperti wanita lugu tetapi nyatanya dia mahir memainkan perasaan lelaki.“Alan, kapan pernikahan kita segera dilaksanakan? Kamu tahu kan aku sedang hamil,” desak Clara sembari mengusap perutnya.Alan yang sedang membaca laporan seketika mengangkat kepalanya. Dia menatap tajam ke arah selingkuhannya itu. Napasnya terdengar berat dan tangan mulai mengepal.“Hamil? Kalau begitu kita lakukan USG sekarang juga,” tantang Alan yakin.Clara menelan salivanya kasar. Sudah pasti bualannya itu tidak akan mempan untuk Alan. Mereka adalah pasangan tukang ngarang handal yang sering membuat korbannya hancur.“Kenapa kamu enggak percaya sama aku? Kita melakukannya sering, Alan. Hampir setiap malam kamu tanam benih, kena

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Percaya Padaku

    “Astaga!” Shena menutup mulut dengan tangannya.Aryan segera mendorong tubuh Prisilia. Dia tidak mau Shena salah paham dengan kelakuan mantan kekasihnya itu.“Apa-apaan ini!” Aryan mendorong tubuh Prisilia dan langsung menutup pintu kamar dan menguncinya.Shena tidak terkejut melihat Sisil melakukan tindakan seperti itu. Sejak awal pun dia memang berniat untuk merebut hati Aryan. Namun, kali ini Aryan dengan tegas mengeluarkannya dari kamar. Ada perasaan senang di hati Shena, mungkin suaminya benar-benar tulus ingin berubah.“Aku bisa jelaskan, Shena.” Aryan bergegas memegang kedua bahu istrinya.Shena mengangguk, “Sudahlah.”Aryan mengembuskan napas lega. Dia merangkul dan membawa Shena pergi ke meja makan untuk menikmati sarapan bersama. Mereka duduk di tepian jendela dengan pemandangan cantik yang disuguhkan oleh Tuhan untuk insan di bumi.Tangan Aryan mengusap dan mencium jemari istrinya. “Terima kasih sudah percaya padaku.”Sinar mentari mulai menyinari tempat mereka berada. Caha

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Kita Perbaiki Hubungan Ini

    Shena membeku, tidak bisa berkata-kata lagi. Matanya seperti ditaruh irisan bawang merah. Ungkapan ini tidak pernah dirinya dengar dari bibir Alan. Kisah cinta mereka hanya berawal dari pernyataan suka tanpa ada getaran seperti saat ini. Mata Shena dan Aryan saling beradu, menatap begitu dalam dan syahdu. Perlahan langit semakin menunjukkan warna aslinya. Taburan bintang mulai menghiasi langit kota. Suasana menggelap, tetapi secerca sinar temaram memberikan siluet indah di tempat itu. “Pembual!” umpat Shena mencoba mengalihkan suasana yang membuatnya terhanyut. Aryan tidak terpancing kata-kata provokatif Shena. Dia tahu, mana ada orang yang percaya dengan ucapannya setelah memaki dengan kasar. “Terserah, mau percaya atau tidak. Aku sengaja membawamu ke kantor, mengenalkan kepada klien dan investor hanya untuk memberitahu kepada seluruh dunia kalau aku memilikimu. Caraku memang tidak seindah rayuan Romeo atau Deni Cagur, tapi inilah aku.” Hati perempuan mana yang tidak terenyuh den

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status