Home / Rumah Tangga / Pembalasan Putri Mafia / Bab 6. Memerlukan Bantuan

Share

Bab 6. Memerlukan Bantuan

Author: Lenijuli
last update Last Updated: 2024-09-26 22:33:20

Tatapan matanya, Valerie tidak menyukainya. Nick memperhatikannya sedari tadi, Valerie jadi serba salah. Seharusnya kakaknya tidak membawa pria itu pulang.

Nick Russel, hanya dia satu-satunya pria yang dapat membuatnya seperti itu. Pria itu sudah pergi lama, tapi kenapa dia kembali lagi?

Selama ini dia tidak pernah mendengar kabar Nick dari kakaknya setelah pria itu pergi. Dia juga tidak pernah tahu di mana Nickn tinggal. Baginya, itu tidak penting. Dia tidak menyukai pria itu oleh karena itulah, dia tidak pernah bertanya.

“Valerie,” ibunya memanggil. Namun, Valeri tidak mendengarnya.

“Valerie,” untuk kedua kalinya, barulah dia menyadari panggilan dari ibunya.

“Ya, ada apa Mom?”

“Apa yang kau pikirkan? Jika kau tidak sehat, pergilah beristirahat,” mungkin saja Putrinya seperti itu karena memikirkan pernikahannya yang akan segera berakhir.

“Tidak, aku baik-baik saja,” dia tidak boleh menunjukkan jika dia sedang sedih meskipun, memang ada rasa sedih di dalam hatinya.

“Di mana kau tinggal saat ini, Nick?” Ayahnya bertanya pada pria itu, kedatangannya yang secara tiba-tiba tentu saja mengejutkan mereka bahkan Albert sendiri tak menyangka sahabat baiknya yang telah lama pergi tiba-tiba mencari dirinya.

“Kedua orang tuaku pindah ke Inggris karena waktu itu ada masalah keluarga. Aku menetap di sana sekarang.”

“Inggris?” Valerie memandanginya. Jadi Nick juga tinggal di Inggris? Tapi kenapa dia tidak pernah bertemu dengan Nick selama ini?

“Kenapa?” Nick kembali memandanginya. Tatapan pria itu, membuat Valerie sedikit gelisah.

“Tidak!” Valerie membuang wajahnya ke samping, “Aku mau beristirahat saja!” Dia beranjak, lebih baik tidur.

Valerie pergi meninggalkan mereka. Namun, ibunya tampak khawatir. Dia tahu putrinya memerlukan sebuah dukungan di tengah proses perceraiannya.

Valerie menjatuhkan diri ke atas ranjang. Dia tampak termenung. Kenangan akan kebersamaannya dengan Jonathan mulai menghantui dirinya. Dia tahu dia tidak boleh menangis untuk pria itu. Akan tetapi, masih ada cinta untuk dirinya.

“Valerie,” ibunya masuk ke dalam dan menghampiri dirinya.

“Ada apa, Mom?” Dia tidak bersemangat sama sekali.

“Bagaimana dengan proses perceraianmu? Jika belum ada kemajuan, Daddy berkata dia akan mengutus orang untuk mengurusnya.”

“Tidak, jangan lakukan!” dia tidak mau Jonathan dan keluarganya tahu akan identitas asli keluarganya sebelum dia membalas rasa sakit hatinya.

Biarkan mereka beranggapan dia dari keluarga miskin tapi nanti, ketika saatnya sudah tiba. Dia akan menunjukkan pada mereka, siapa Valerie Smith.

“Kenapa? Jangan katakan kau masih ingin mempertahankan pria seperti Jonathan hanya karena masih ada rasa cinta yang kau miliki pada dirinya. Terus terang, kali ini kami benar-benar tidak akan setuju dan kami tak akan membiarkan kau kembali padanya!”

“Tidak, Mom. Aku memang masih mencintainya dan aku tidak akan menutupi itu tapi untuk kembali padanya, tentu saja aku tidak sudi. Dia telah begitu mengecewakan aku bahkan dia ingin menduakan aku. Apa yang bisa aku harapkan dari laki-laki seperti dirinya?”

“Bukankah sejak awal, Daddy sudah mengatakan hal itu padamu?” Alice mengusap kepala putrinya dengan perlahan. Mereka memang kecewa pada Valerie tapi melihat keadaan putrinya, dia tahu yang paling dibutuhkan oleh Valerie adalah mereka.

“Yah, dan bodohnya aku tidak percaya.”

“Jangan disesali, anggap itu sebagai sebuah pelajaran. Beritahu Mommy, sudah sejauh mana proses perceraian kalian berdua.

“Aku sudah memintanya untuk mengirimkan surat perceraian itu pada pengacara kita. Aku rasa sebentar lagi akan aku dapatkan,” tangannya mengepal di atas ranjang. Dia belum memikirkan langkah untuk membalas dendam.

Dia tahu jika dia ingin menghancurkan keluarga Hart, dia harus kembali ke Inggris. Tapi untuk kembali ke negara itu lagi, keluarganya pasti tak akan mengizinkan lalu bagaimana dia bisa kembali?

Valerie bangun secara tiba-tiba. Hal itu membuat ibunya terkejut. Dia bahkan beranjak dari atas ranjang dan melangkah menuju pintu tanpa mengatakan apa pun.

“Hei, apa yang terjadi?” Ibunya mengikuti, putrinya keluar dari kamar.

“Nick Russel!” Valerie memanggil pria itu. Namun, tidak ada jawaban. Pria itu hanya menatapnya, dengan ekspresinya yang menyebalkan.

“Ada apa, Valerie?” tanya kakaknya.

“Aku ingin meminjamnya sebentar!” Valerie menarik tangan Nick, dan membawanya ke dalam kamarnya. Dia ingin berbicara secara pribadi dengan pria itu agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

Nick sedikit membungkuk, lalu berbisik di telinga Valerie, “Kau sungguh berani membawa aku ke dalam kamarmu?” Nafas Nick membelai wajahnya, hal itu membuat Valerie buru-buru menjauh.

“A-ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” dia berusaha melangkah mundur. Namun, Nick justru melangkah maju.

“Apa yang ingin kau bicarakan?”

“Hm, bisakah kau membantu aku?” Sial. Bisakah pria itu berhenti dan tidak mengintimidasinya seperti itu?

“Membantu apa?” Nick tidak menghentikan langkahnya. Valerie terkejut, karena dia kehabisan ruang gerak.

Dia sudah menempel di tembok. Valerie hendak bergeser. Akan tetapi, Nick bergerak cepat dan menghimpit tubuhnya sampai membuat Valerie tidak bisa lari.

“Katakan, bantuan apa yang kau inginkan?” Nick meraih helaian rambut Valerie, menciumnya lalu menatapnya tajam.

Valerie menelan ludah, jantungnya jadi berdegup. Bisakah tidak sedekat itu? Aroma tubuh pria itu, mulai membuat kepalanya pusing.

“Ja-jangan terlalu dekat!” Valerie mendorongnya, dia menjauh dengan begitu cepatnya. Seringai tipis pun, menghiasi wajah Nick Russel.

“Bukankah tadi kau berkata jika kau tinggal di Inggris?” dia sudah cukup jauh, jadi dia berani memandangi pria itu.

“Aku memang tinggal di Inggris. Apa kau tidak tahu?”

“Bagus. Aku ingin kembali ke sana jadi aku memerlukan bantuanmu. Kau bisa membantu, ‘kan?”

“Untuk apa kau kembali? Apa kau ingin kembali pada suamimu?” Nick kembali mendekati Valerie, dia ingin tahu untuk apa Valerie meminta bantuannya.

“Tidak, aku tidak sudi kembali dengannya. Aku ingin membalas perbuatan mereka yang telah meremehkan aku!” tatapan Valerie tertuju pada jendela, kedua tangannya pun mengepal ke samping.

Lagi-lagi seringai tipis menghiasi wajah Nick. Dia kembali menghampiri Valerie lalu memeluk pinggangnya. Dagu Valerie diangkat, Valerie Smith yang dia kenal memang harus seperti itu.

“Aku akan membantumu tapi kau harus tahu,” Nick mendekatkan wajah mereka lalu berbisik di telinga Valerie, “Ada harga yang harus kau bayar, Nona,” ucapannya membuat Valerie harus menelan salivanya dengan susah payah. Sungguh, dia memiliki firasat buruk mengenai bayaran yang dimaksudkan oleh Nick.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
YAtnie AndRianie
ku kejar kemana pun kau berada KA ren....
goodnovel comment avatar
Siti Nazla
aku baru hadir di sini kak ren, ...
goodnovel comment avatar
Jess'icha Vernesialing
lanjut thor,yg bnyk............
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Putri Mafia   Bab 152. Ending

    Nick membuat sebuah pesta untuk menyambut kelahiran Putra mereka. Selagi kedua orang tua istrinya berada di London jadi dia ingin melakukannya. Pesta itu tentu saja akan dilakukan dengan meriah. Dia mengundang banyak orang. Tidak saja mengundang sahabatnya tapi dia juga mengundang rekan bisnis untuk merayakan kelahiran Putra pertama mereka. Pesta yang begitu meriah itu tentu saja diketahui oleh ketiga saudara Jonathan. Mereka sangat terkejut ketika mengetahui jika Valerie telah melahirkan seorang anak laki-laki. Mereka tampak tidak mempercayainya karena selama ini mereka menganggap Valerie hanyalah wanita mandul yang tidak akan pernah dapat memberikan keturunan pada Jonathan tapi lihatlah apa yang terjadi? Tuduhan mereka selama ini terhadap benar-benar tidak terbukti bahkan, Jonatan lah yang tidak bisa memiliki keturunan. Bukankah selama ini mereka sudah salah? Pesta itu dimuat di sebuah majalah ternama. Orang-orang menuliskan jika gosip mengenai Valerie selama ini tidaklah ben

  • Pembalasan Putri Mafia   151. Kebahagiaan Yang Sempurna

    Alice dan Jacob bergegas. Pesawat pribadi mereka baru saja mendarat tapi mereka sudah mendapat kabar jika putri mereka berada di rumah sakit dan hendak melakukan persalinan.Tidak ingin membuang waktu membuat mereka langsung pergi ke rumah sakit. Mereka tidak menyangka begitu mereka tiba mereka justru mendapatkan kabar baik itu.Alice memang sengaja mengajak suaminya untuk mengunjungi Putri mereka mengingat usia kandungannya yang sudah besar tapi mereka justru mendapatkan kejutan yang tidak terduga sama sekali dan tentunya mereka sangat bahagia dengan kebetulan yang begitu luar biasa itu.Mereka sempat menghubungi Nick untuk mencari tahu rumah sakit mana Valerie akan menjalani persalinan. Alice tidak memberitahu putrinya jika dia akan datang. Dia sengaja melakukannya untuk menjadikan itu sebagai kejutan. Dia juga meminta Nick untuk tidak mengatakan apa pun pada Valerie.Nick memang tidak mengatakannya karena dia panik dan cemas dengan keadaan istrinya. Dia dan Valerie masih berada di

  • Pembalasan Putri Mafia   Bab 150. Sangat Bahagia

    Nick buru-buru kembali karena ada kabar yang hendak dia sampaikan pada istrinya. Melalui orang yang dia perintahkan untuk memata-matai keluarga Jonathan, membuatnya tahu jika Jonathan telah pergi bersama dengan ibunya.Istrinya mungkin tidak mau mementingkan hal itu tapi dia hanya ingin memberitahu saja. Dengan begini Valerie tidak akan lagi bertemu dengan mantan suaminya juga dengan mantan mertuanya yang jahat itu. Sekarang, siapa yang pada akhirnya terusir dari kota itu?Padahal Lidya ingin mengusir Valerie keluar dari kota London tapi justru merekalah yang terusir. Semua rencana jahat yang dia rencanakan untuk Valerie justru berbalik pada dirinya sendiri. Valerie berada di dapur, tiba-tiba dia ingin membuat makanan karena dia bosan hanya berbaring saja. Dia dibantu oleh beberapa pelayan yang akan membantunya membersihkan beberapa piring kotor.Nick menghampiri dirinya. Dia meminta para pelayan untuk pergi karena dia ingin bersama dengan istrinya. Valerie belum menyadari kepulang

  • Pembalasan Putri Mafia   Bab 149. Saudara Yang Tidak Tahu Diri

    Jonathan baru saja membayar biaya rumah sakit ibunya menggunakan uang terakhir yang dia miliki. Dia tidak lagi memiliki uang san dia tidak tahu harus mendapatkan uang di mana lagi.Jonathan duduk termenung di sisi ibunya. Dia harus menyampaikan kabar buruk pada ibunya jika dia harus membawa ibunya pulang sebab dia tidak bisa lagi membayar biaya rumah sakit.Dia juga menunggu ke-3 saudaranya datang karena ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan mereka. Dia tidak bisa membuang waktu terlalu lama di kota itu. Dia harus memberanikan diri untuk pergi ke tempat baru dan memulai semuanya dari awal.Dia akan melupakan segala kenangan yang tak menyenangkan di tempat itu dan dia akan melupakan Valerie. Hal ini harus dia lakukan dengan sungguh-sungguh sebab Valerie sudah tidak akan bisa menjadi miliknya lagi.“Mom, aku terpaksa mengatakan hal ini padamu jika aku harus membawamu pulang sebab aku tidak memiliki uang lagi!” Jonathan memegangi tangan ibunya. Jangan tanya apakah dia kecewa a

  • Pembalasan Putri Mafia   Bab 148. Sedikit Kebaikan Hati

    Jonathan berusaha keras untuk mencari sebuah pekerjaan tapi reputasi keluarganya yang sudah hancur membuatnya sulit untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Dia ditolak di mana-mana, semua memandang rendah dan mencibir dirinya.Dia bahkan mendapatkan penghinaan yang tidak menyenangkan. Dia pun diusir secara tidak terhormat. Tidak satu kali saja dia mendapatkan perlakuan seperti itu, tapi beberapa kali.Rupanya orang yang menyimpan rasa sakit hati pada ibunya begitu banyak dan setelah keadaan mereka seperti itu, barulah semua mengutarakan. Ibaratkan gunung merapi yang meletus di waktu yang tepat, begitulah yang dia dapatkan saat ini.Setiap perusahaan yang dia datangi pasti akan menolak dan mencibir dirinya. Dia dibicarakan secara terang-terangan karena sekarang tidak ada lagi yang segan juga menghotmati mereka karena kesombongan mereka telah runtuh.Sepertinya dia tidak bisa lagi bertahan di kota itu dan sepertinya dia harus pergi ke tempat yang jauh untuk memulai segalanya dari awal. Dia

  • Pembalasan Putri Mafia   Bab 147. Saling Melempar Tanggung Jawab

    Semuanya, mereka telah kehilangan semuanya. Semua terjadi dengan begitu cepatnya. Perusahaan yang dibangun dengan susah payah, hilang dalam sekejap mata. Mereka semua menjadi perbincangan hangat bagi banyak orang. Apa yang mereka banggakan selama ini benar-benar sirna. Tidak ada yang membantu mereka dan tidak ada yang peduli dengan mereka. Semua itu terjadi karena banyaknya orang yang sakit hati dengan Lidya Hart. Sikapnya yang sombong dan perkataannya telah menyakiti hati banyak orang sehingga tidak ada yang mau menolong meskipun orang terdekat mereka. Sahabat Jonathan serta teman-teman Putra dan putrinya, mereka pun enggan menolong. Tidak ada satupun yang tidak tahu bagaimana dengan kesombongan Lidya Hart. Sakit hati yang dipendam, menjadi sebuah ketidakpedulian sehingga tidak ada satu orang pun yang mau membantu mereka. Perusahaan mereka sudah disita, begitu juga dengan rumah mereka. Tidak ada lagi yang tersisa, bahkan sebuah mobil pun tidak. “Aku tidak bisa membawa Mo

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status