Share

Bab 20

Ditengah obrolan kami, tiba-tiba ada suara menyela. "Loh, kamu disini?" Sontak, aku menoleh ke arah sumber suara.

"Rendra?!" ucapku saat melihat Rendra berdiri di sampingku. "Siapa, Rum? Teman?" tanya Ibuku. Bergegas Rendra menyalami kedua orang tuaku secara bergantian.

"Iya, Bu. Teman waktu sekolah," ucapku.

"Eh, silahkan duduk, Nak ...."

"Rendra, Pak, namanya," selaku.

"Silahkan duduk, Nak Rendra!" ucap Ibu melanjutkan. Terlihat Rendra mengangguk, lalu menggeser kursi, lantas duduk di kursi tepat di sampingku.

"Habis sidang?" tanya Rendra dan aku mengangguk.

"Loh, Nak Rendra tahu permasalahan Rumi?!"

"Kalau soal perceraian, Rendra memang sudah tahu, Bu. Soalnya, waktu mendaftarkan gugatan perceraian, Rumi bertemu Rendra!" ucapku. Terlihat kedua orang tuaku mengangguk.

"Memang dasar tuh si mantan suami Rumi! Tega-teganya melakukan itu dengan Rumi. Padahal ... kami yang merawatnya pun nggak pernah menyakiti Rumi dengan begitu kejamnya!" geram Ibu. "Udah, Bu. Jangan begitu! Memang ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status