Share

Bab 18

POV Rumi.

Ponsel yang tergeletak di atas bantal berdering, pertanda ada pesan masuk. Kuambil lalu kutekan tombol power. Nomor asing yang tertera pada bagian pengirim pesan tersebut. Kuusap benda pipih itu.

[Selamat malam, Rum. Ini aku Rendra. Masih ingat atau sudah lupa?] Begitulah bunyi pesan tersebut.

[Selamat malam juga. Alhamdulillah, masih ingat kok.] Kutulis balasan untuk Rendra, yang kusisipi emot senyum.

Tak berselang lama, ponsel bergetar. Pertanda ada panggilan masuk, dan nomor asing yang ternyata milik Rendra lah yang menghubungi. "Kenapa malam-malam kok telfon segala?" lirihku dengan kedua netra memandangi layar ponsel. Dengan ragu, akhirnya kuangkat panggilan tersebut.

"Halo, assalamualaikum," ucapku saat panggilan baru saja kuangkat. "waalaikum salam," balas seseorang yang ada di seberang sana.

"Bagaimana kabarmu, Rum?" tanya Rendra. Memang, setelah pertemuan waktu aku mendaftarkan gugatan ceraiku, Rendra tak pernah menghubungiku.

"Alhamdulillah, baik. Ada apa ya, Ren?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status