Share

Bab 53

Author: Danira Widia
Janice menyapu pandangannya ke arah penonton. Tatapannya tertuju pada pria yang ada di kursi VIP. Panitia acara yang ada di sampingnya menunduk dan mengatakan sesuatu dengan hati-hati.

Ekspresi pria itu tampak cuek, sama sekali tidak peduli dengan ucapan orang itu. Dia mengambil cangkir teh sambil memandang Janice dari balik uap panas.

Rasa intimidasi yang kuat membuat Janice merasa takut. Janice pun langsung mengalihkan pandangannya.

Di bawah panggung, sebagian besar orang menatap Janice tanpa ekspektasi. Bagaimanapun, tidak banyak orang seperti Vania yang membawa permata senilai miliaran untuk mengikuti kompetisi, apalagi desainnya yang sempurna dan inovatif.

Bahkan panitia acara juga berpikir seperti itu. Dia berucap, "Pak Jason tenang saja. Tadi aku sudah tanya Bu Amanda. Dia sangat puas dengan Bu Vania. Kali ini, dia pasti dapat juara pertama."

Jason menyesap teh, lalu membalas, "Belum tentu."

Panitia tertegun karena tidak bisa memahami pemikiran Jason. Dia menengadah perlahan dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Anggun Prasetya
mau ngeluarin desain janic ada bertele tele bgt. jadi ber bab bab. gk kelar2.
goodnovel comment avatar
Delvi Andriani
pembullyan di depan mata mlh di anggap kekaguman, author Sma penggemar Vania sama2 bego
goodnovel comment avatar
Yanti Adam
SDH bangkit kembali dr kematian masih aj di tindas
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1323

    Polisi khawatir Bayu kehilangan terlalu banyak darah. Sambil membalut lukanya, mereka mengarahkan kapal kembali ke kapal pesiar.Janice menoleh ke arah kapal pesiar, tepat saat matahari terbenam di ufuk barat. Saat dia termenung, pria di belakangnya menarik selimut dan menyelimutinya rapat.Janice bersandar pada Jason. "Semua sudah berakhir?"Jason merangkulnya erat tanpa menjawab.Janice tidak banyak berpikir, meskipun di hatinya masih menyisakan banyak keraguan.Kapal perlahan merapat ke kapal pesiar. Dari kejauhan, Janice samar-samar melihat sosok yang berdiri di pagar dek.Itu Verica. Dia juga menatap Janice. Dalam tatapan yang sulit ditebak itu, Janice bisa merasakan kebencian dari Verica.Namun, sesaat kemudian, Verica justru tersenyum, lalu berbalik melangkah ke arah matahari terbenam.Janice menengadah memandang senja. Apa benar sudah berakhir? Matahari belum benar-benar tenggelam, artinya belum selesai. Terlebih lagi senyuman Verica barusan, terlalu mengerikan.Setelah kembali

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1322

    "Baik." Jason tanpa ragu melemparkan senjata di tangannya. Dia mengendarai perahu motor mendekati kapal, lalu naik ke dek.Bayu waspada, menatap Jason tanpa berkedip. "Angkat tanganmu, sebaiknya jangan main-main. Aku sudah di ujung jalan, jadi aku nggak keberatan menyeret satu orang bersamaku."Saat Bayu berbicara, Janice menahan rasa sakit di dagunya akibat ditekan. Tangannya sedikit menarik ujung jaket di pinggang. Tampak gagang pistol hitam.Jason menunduk sebentar, lalu perlahan mengangkat tangan. Dia menoleh ke Janice, sorot matanya bergetar halus. "Menahan Janice nggak ada gunanya. Aku lebih berharga darinya. Aku tukar diriku dengan dia."Mendengar itu, Bayu sedikit terkejut. "Kamu mau menggantikannya? Kamu nggak takut mati?""Mau atau nggak?"Alis tegas Jason menurun, tatapannya dingin menusuk Bayu. Meskipun posisinya tidak unggul, auranya tetap membuat orang gentar.Bayu sadar betul keadaan dirinya. Kalau bisa menguasai Jason, masih ada secercah harapan. "Mau."Moncong pistolny

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1321

    Satu hal yang bisa dipastikan Janice, ucapan itu sama sekali bukan ditujukan untuknya. Dia menahan napas, memaksa diri tetap tenang. Kemudian, dia sengaja memancing Bayu untuk menggali informasi."Kita nggak akan pernah bisa bersama!""Bisa! Kalau aku bilang bisa, berarti bisa! Jangan pernah berpikir untuk mati, aku nggak akan membiarkanmu mati!"Tatapan Bayu begitu menakutkan, seakan-akan di detik berikutnya dia akan mengikat Janice.Dari sorot mata Bayu, Janice seolah-olah menemukan jawaban. Rasa takut yang amat besar perlahan menyelimuti dirinya.Kalau Bayu begitu peduli pada wanita yang mirip dengannya, kenapa tidak mencari orang aslinya? Kecuali ... wanita itu sudah mati.Segera, Bayu mengubah wajah garangnya menjadi penuh senyuman. Dia mendekat dan berucap, "Sejak pertama kali melihatmu, aku sudah tahu kamu kembali untukku. Tenang saja, kita akan bersama selamanya."Selesai berbicara, dia langsung memeluk Janice, berpura-pura mesra, dan mencoba menciumnya.Janice meronta sekuat t

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1320

    Ujung pistol menempel semakin keras di pelipis Janice. Janice tersadar kembali, lalu mendengar suara sombong Yosep di telinganya."Jason, kamu kalah. Aku sudah bilang, kamu pasti akan hancur total karena seorang wanita.""Masa? Terus, kenapa kamu cemburu?" Jason menatapnya dengan dingin.Mata Yosep hampir terbelalak, giginya bergemeletuk. "Karena kamu nggak peduli pada Janice, biar aku membersihkan sampah ini untuk Keluarga Karim."Tangannya hendak menarik pelatuk.Mata Jason sontak memerah dan bergejolak. "Yosep, targetmu bukan dia. Katakan saja apa yang kamu mau.""Kalau begitu, aku nggak akan bertele-tele." Yosep menatap Jason dengan tatapan penuh kebencian."Aku mau kamu mati.""Jason, kalau kamu melompat ke laut, aku akan melepaskan Janice. Kalau nggak, sekarang juga aku kirim dia ke alam baka."Janice langsung berteriak, "Nggak! Jangan dengarkan dia!"Plak! Yosep menampar keras wajah Janice. Tanpa persiapan, tubuh Janice terhempas ke lantai. Belum sempat bangkit, keningnya sudah

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1319

    Janice segera berkata, "Chelsea dan anak-anak ada di ruang medis, cepat beri tahu Pak Landon, suruh dia lindungi mereka.""Anak-anak?""Sekarang bukan waktu untuk menjelaskan, pokoknya cepat!"Jason tidak banyak bertanya, langsung mengirim pesan pada Landon.Baru saja meletakkan ponsel, pintu dari luar terbuka. Hampir bersamaan dengan itu, Jason menekan tubuh Janice, lalu mengangkat pistol dan menembak.Anak buah Keluarga Azhara terbelalak dan jatuh ke lantai.Jason menarik Janice. "Kita keluar dari sini dulu.""Ya."Saat berlari ke luar, Janice menerima pesan dari Ariel yang ada di gudang.[ Ponsel Yahir barusan dapat pesan dari atasan, katanya polisi sudah datang. Mereka suruh dia segera musnahkan bukti. Sekarang banyak orang menuju gudang. Bukti apa yang mau mereka hancurkan? ]Membaca itu, dada Janice terasa sesak. Dia teringat pada mesin yang bisa mendorong kontainer ke laut."Gawat, mereka mau mendorong kontainer ke laut untuk hancurkan bukti.""Di samping ada lift langsung."Sat

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1318

    Janice terkejut bukan main. Pantas saja setelah pameran seni, Yosep masih melindungi Leah. Ternyata inilah alasannya.Saat Janice masih hanyut dalam pikiran, dokter mencoba memanfaatkan kesempatan untuk merebut telepon, tetapi Janice langsung menghantam kepalanya dengan gagang pistol. Seketika, dokter itu jatuh dari kursi ke lantai.Untungnya, Lid sudah mendapat suntikan.Chelsea berjongkok cepat, melepas jas putih sang dokter, lalu menyerahkannya kepada Janice. "Cepat pergi selamatkan Pak Jason, di sini biar aku yang jaga.""Terima kasih." Janice mengenakan jas putih itu, menutupi wajah dengan masker, lalu berpura-pura mengambil beberapa obat sebelum buru-buru pergi.Sepanjang jalan, dia melihat banyak pengawal. Untunglah dengan penyamaran itu, dia tidak terlalu diperhatikan. Namun, melihat begitu banyak pengawal, Janice tetap waswas."Dokter, kenapa lama sekali?" Saat Janice berpikir, seorang pengawal besar dan kekar berdiri di depannya.Janice segera berdeham dua kali, menekan suara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status