Share

Bab 245

Penulis: Danira Widia
Ketika berbicara, Howard menatap Janice yang duduk di samping. Kata-katanya penuh dengan ancaman.

Jason meletakkan mangkuk sup di depan Janice, lalu mengelap tangannya dengan handuk panas sebelum menatap Howard kembali.

"Kamu benar. Orang yang lapar bisa melakukan apa saja. Tapi kalau salah makan, itu bisa berakibat fatal."

Wajah Howard berubah menjadi pucat. Dia sadar bahwa Jason tidak akan menyerahkan Janice kepadanya. Dia belum ingin berkonfrontasi langsung dengan Jason sehingga terpaksa mengalah.

"Terima kasih atas peringatannya. Kalau begitu, aku nggak akan mengganggu makan kalian. Aku pergi dulu." Setelah berkata begitu, Howard pun keluar dari ruang privat.

Janice menghela napas lega. Sambil memegang sendok di tangannya dengan erat, dia diam-diam melirik Jason di sampingnya. "Paman, kenapa kamu ada di sini?"

"Aku kebetulan lewat dan mampir untuk makan," jawab Jason dengan ekspresi datar.

Janice menatap meja dan melihat ada dua set peralatan makan. Dia pun mengira Jason sedang men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Messy Fitri
ceritanya gx ngerti gmn, janis slh paham terus sma jason d komporin trs sma vania blibet j
goodnovel comment avatar
Tety Vivo
Apakah si Jenice tertindas lagi, Astaga,.Si Vania dan komplotannya banyak banget menyerang Jenice, alasan Vania membenci Jenice pun sebenarnya masih ambigu di cerita ini,Kalau hanya berdasarkan kisah masa lalu, iyalah istri Jason, lah ini, Jason dan Jenice gak pernah memperlihatkan ketertarikan,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1695

    "Ya."Janice menganggukkan kepala, lalu mengalihkan pembicaraan. "Jason, apa ke depannya akan selalu seperti ini? Apa kita akan terus menangani berbagai urusan?"Hal ini membuat Janice merasa harus menjalani setiap harinya dengan waspada.Jason menggenggam tangan Janice, lalu berkata dengan tenang, "Nggak, ini akan berakhir."Janice mengangkat kepala dan menatap Jason. "Ya."....Dua hari berikutnya, semua orang diam-diam sepakat untuk bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Namun, Vinka sempat datang menemui Janice dan yang lainnya, lalu berkata Senia tidak sabar dan langsung meneleponnya untuk menanyakan kondisi terkini. Dia pun menceritakan semuanya pada Senia sesuai arahan Jason."Pak Jason nggak mengizinkan siapa pun membicarakan masalah ini. Dia bilang akan menyelesaikannya secara pribadi dengan kita," kata Vinka."Kalau begitu, kamu harus manfaatkan kesempatan ini baik-baik. Ingat. Jangan terlalu cepat menunjukkan pikiranmu, itu hanya akan membuat Pak Jason mengendalikanmu,"

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1694

    Janice membayangkan betapa kekanak-kanakannya dia saat Jason, rasanya ingin segera tenggelam ke dasar bak mandi. Dia meraih handuk yang diletakkan di pinggir bak, lalu menenggelamkan tubuhnya ke dalam air. "Aku hanya ingin mencoba suhu airnya, nggak ada maksud lain."Jason berjalan ke pinggir bak dan berjongkok. "Aku mengerti.""Kenapa terdengar seperti kamu sedang mentertawakanku?" tanya Janice sambil menggerakkan tubuhnya di air, lalu menempel di tepi bak mandi dan menatap Jason.Jason yang menoleh ke arah Janice pun sulit menahan dirinya untuk tidak melihat bagian belakang tubuh Janice yang indah. Handuk yang menutupi tubuh Janice bergerak mengikuti riak air, sehingga memperlihatkan sedikit punggung Janice yang mulus. Beberapa helai rambut hitam Janice yang tergerai bergerak-gerak, membuat hatinya ikut bergetar.Janice sama sekali tidak menyadari hal itu.Jason mengangkat tangan dan menyingkirkan helai rambut yang menempel di wajah Janice ke belakang telinga, lalu ujung jarinya meny

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1693

    Janice menganggukkan kepala, lalu menatap Jason.Jason pun berkata, "Aku ingin kamu menyesatkan Senia, biar dia merasa kita masih bernegosiasi."Vinka tidak begitu mengerti, tetapi Jason bisa berkata seperti itu pasti karena ada maksud lain dan itu juga bukan urusan yang pantas ditanyakannya. "Aku mengerti.""Kamu tahu nama dokter yang selalu ada di sisi Senia?" tanya Jason."Sepertinya ... Anshon," jawab Vinka sambil mengingat-ingat kembali."Ya. Pergilah. Pikirkan baik-baik apa yang akan kamu katakan, jangan sampai dia menyadarinya. Bilang saja kita sedang menangani masalah ini secara pribadi," pesan Jason."Baik, Pak Jason," balas Vinka.Kakak beradik Keluarga Panduwinata itu kembali berterima kasih dan meminta maaf sampai tiga kali lagi, lalu akhirnya pergi.Janice menatap pintu yang tertutup itu dengan perasaan cemas.Rensia berdiri. "Baiklah, ini sudah larut. Semuanya sebaiknya istirahat lebih awal karena pertunjukan ini masih akan berlanjut. Besok masih ada aktivitas lain, kita

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1692

    "Benar, repot sekali," kata Jason.Mendengar itu, Janice menatap Jason dengan tatapan setengah mengerti. "Apa ini untuk mengalihkan perhatian kalian? Jadi, nggak peduli apa rencana Vinka dan Jesslyn ini berhasil atau nggak, itu nggak penting bagi Senia karena targetnya bukan ini."Rensia menganggukkan kepala. "Kalau begitu, ini bisa menjelaskan kenapa Yosep dan Senia tiba-tiba begitu rendah hati. Ternyata mereka sedang diam-diam merencanakan sesuatu, tapi belakangan juga nggak dengar ada orang apa di sekitar mereka."Janice juga sudah lama tidak mengikuti kabar tentang Yosep.Jason berkata dengan nada muram, "Tadi Vinka sempat menyebut sesuatu, ada seorang dokter di sekitar Senia. Kalau dia nggak sakit, kenapa harus ada dokter di sisinya?"Janice bertanya, "Maksudmu, ada yang mencurigakan dengan dokter itu?""Belum pasti, tapi kita bisa kita apa yang sedang mereka lakukan belakangan ini," kata Jason.Rensia berkata dengan khawatir, "Ibu dan anak ini mewaspadai kita seperti mewaspadai s

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1691

    Vinka meremas jemarinya, terlihat ragu dan bingung.Jason berkata dengan nada dingin, "Bukan suamimu, dia nggak berani. Kalau kamu nggak mau bilang, kamu sendiri yang menanggung semua konsekuensinya. Kamu seharusnya mengerti maksudku."Mendengar itu, Vinka mengepalkan tangannya dengan kuat. Kukunya sampai patah karena menekan terlalu kuat dan darah langsung mengalir. Sepuluh jari langsung terhubung ke hati, tetapi dia sama sekali tidak merasakan sakit dan hanya merasa sangat ketakutan."Itu ... Senia. Dia bilang kamu akan membawa Janice serta seorang anak berlibur ke sini dan menyuruhku memakai cara seperti ini agar kamu berutang budi padaku. Dengan begitu, aku bisa lepas dari pria itu," kata Vinka."Dia? Bukannya dia sedang sakit sampai butuh Yosep untuk selalu di sisinya?" tanya Rensia dengan ragu.Vinka mengangkat kepala dengan ekspresi bingung. "Dia sakit? Tapi, semalam aku baru bertemu dengannya. Dia nggak terlihat seperti orang sakit, tapi memang ada seorang dokter di sisinya.""

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1690

    Suara Vinka bergema di seluruh ruangan.Jesslyn terpaku menatap kakaknya yang tampak begitu asing. Kata "Kak" yang baru saja hendak keluar dari mulutnya langsung hilang.Dia tidak mengerti, kakak yang selalu memanjakannya, mengapa tiba-tiba berubah?Tatapan Vinka padanya sedingin es. "Selain bisa manggil Ayah, Ibu, dan Kakak, kamu bisa apa lagi?""Aku ...." Jesslyn menggigit bibir, tidak tahu harus bereaksi bagaimana.Harvey maju dan mencoba menghentikan. "Bu Vinka, jangan begitu."Melihat pria itu, hati Vinka justru semakin sakit."Kamu panggil dia 'Jesslyn', panggil aku 'Bu Vinka'. Dulu kamu nggak memanggilku begitu.""Aku .... Sekarang posisimu berbeda. Memang seharusnya aku lebih hati-hati," Pria itu menjelaskan."Begitu ya? Bukan karena kamu sudah kenal Jesslyn? Kamu lupa siapa yang mengenalkan kalian?" Vinka tersenyum pahit."Itu nggak ada hubungannya dengan Jesslyn." Pria itu buru-buru menyangkal."Jesslyn? Cewek yang kamu lihat di depanmu sekarang inilah Jesslyn yang sebenarnya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status