Share

Bab 923

Author: Danira Widia
Janice mengeluarkan secangkir kopi dari tasnya dan meletakkannya di meja resepsionis.

Setelah tertegun sejenak, resepsionis itu meremas tasnya dan berkata, "Maaf, mereka bilang kamu ...."

"Nggak masalah," sela Janice langsung agar resepsionis itu jangan berbicara terlalu banyak di depan banyak orang. Ada grup di antara rekan kerja kantor adalah hal yang sangat wajar, semua orang juga ingin mendapat dukungan dari yang lainnya.

Saat masuk ke lift, Janice menggunakan kakinya untuk menahan pintu dan menatap ke arah Leah dan Kayla beserta rombongannya di luar. "Nona Leah, aku sudah mengatur semua data yang kamu minta dan mengunggahnya ke email kerja kita. Kalau mau cetak, nanti aku akan letakkan di meja ruang rapat sebelum rapatnya dimulai. Masih ada hal lain?"

Leah mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. "Nggak ada lagi. Terima kasih atas kerja kerasmu."

"Sama-sama. Aku pergi bagikan kopinya pada semua dulu ya," kata Janice. Jika Leah sopan, dia juga akan sopan terhadap Leah. Siapa sih yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Silvian Rumagit
status jenice dgn jason skrng dari sekian cerita berbahaya perjuangan mdptkan janice hanya sebatas ibu dari anak jason dan teman tidur yaa???? kumpul kebo author biasa ya iminasinya bisa bgtu? dipikir jason langsung nikah sja sama jenice..jdi anehhhh crtanya
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
labayý juga cerita nya.Ngulang kisah lama kerja di Amanda. Difitnah , dilecehkan di curi hasil designnya. Rusak jari nya . Kok ga kapok2 yaa. Lagian Jaaon ksh Janice kerja sm Amanda. Hra nya taro saham setengah kepwmilikkan atas nama Janice. Dan Janice jd Komisaris nya . Biar ga ditindas lg.
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Waah janice kena sindir Kayla. Ngaoain juga aih pk kerja di tmpt Amanda. Kalo mau kerja disitu. Jd boss, bkn jd pegawai biasa. Ga inget kisah kamu yg lampau. Ditindas, difitnah, dilecehkan , malah dilukai jari nya biar putus, ga bs merancang permata sm si tua bangka, Anwar. Hrs nya Jason taro saham
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 927

    Janice seperti ikan yang kehabisan air, mencengkeram erat kerah baju Jason.Ketika dia hampir kehabisan napas, Jason akhirnya melepaskannya sedikit. Pria itu menempelkan kening mereka dan berbisik, "Masih mau belajar? Kamu yang bertahan, aku belum tentu bisa ....""Kamu ini curang," sela Janice dengan napas terengah-engah.Jason mengusap sudut bibir Janice. "Memang. Sekarang kamu baru tahu rasa, 'kan?"Janice memelototinya dengan marah. "Kamu nggak mau ajari aku ya?"Jason terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara datar, "Aku ajari. Tapi, sekarang kamu cari cara sendiri buat lepas dari tanganku. Dalam posisi kita sekarang, kamu boleh curang karena kamu memang nggak menguasai teknik apa pun."Janice semakin kesal. Dia menunduk, menilai posisi mereka berdua. Jason jelas orang yang terlatih. Tenaganya pas, sudut serangannya tepat, dia sendiri hampir tak mengeluarkan usaha saat membuat Janice setengah mati.Tak heran, selama ini Janice tak pernah bisa lepas dari kendalinya. Namun, tadi J

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 926

    "Kamu yakin?" Jason menatap Janice dalam-dalam."Ya, kenapa?" Janice tidak mengerti."Aku rasa aku nggak perlu suplemen.""Suplemen apa?" Janice menatap Jason dengan bingung.Jason meletakkan kedua tangannya ke meja, mendekat ke Janice. "Ini ...." Dia berbicara dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua."Itu ... juga bisa dimakan?" Alat kelamin kambing! Janice membelalakkan mata. Dia menggigit bibir, lalu meletakkan menu dengan kecewa. "Kamu tahu aku belum pernah makan di sini ya?""Nggak."Siapa yang percaya! Janice menggertakkan gigi, memegang dahinya. Rasanya ingin menghilang ke dalam tanah.Jason tersenyum ringan. Dia menutup kedua menu, lalu memesan makanan dengan terampil. Tidak lama kemudian, makanan pun datang semua.Janice menatap makanan di depannya, tidak langsung makan. Jason meminum air, lalu berucap dengan suara datar, "Nggak ada yang aneh-aneh. Semua ini makanan sederhana yang bisa menambah stamina."Mendengar itu, Janice langsung mengambil peralatan makan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 925

    Saat mengatakan itu, Janice menatap tumpukan dokumen di atas meja.Setelah maju dan membuka dokumen-dokumen itu, Amanda melihat semuanya adalah data-data dari tahun sebelumnya. Dia segera paham, lalu menutup dokumen itu dengan keras. "Kalau ada yang nggak mau kerja lagi, langsung bilang saja padaku. Berani-beraninya menunda kerja sama dengan Keluarga Karim, kalian mau diboikot di industri ini ya?"Suasana di ruangan itu langsung menjadi hening.Saat Leah maju dan hendak mengatakan sesuatu, Janice segera menghalangi dan menundukkan kepala untuk mengakui kesalahan di depan Amanda. "Semua ini salahku, kelak aku akan lebih memperhatikannya."Amanda yang mengerti maksudnya pun menatap Janice. Dia tahu Janice sebenarnya tidak ingin memperbesar masalah ini, sehingga memberikan kesempatan pada semuanya untuk berhenti. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Jangan sampai terulang lagi, sekarang kembali bekerja."Janice menganggukkan kepalanya. "Terima kasih, Bu Amanda."Setelah Amanda pe

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 924

    Janice tidak mengatakan apa-apa karena dia lebih paham daripada siapa pun bahwa statusnya dengan Jason ini selalu menjadi hambatan hubungan mereka.Leah melirik Kayla yang cerewet, lalu mengalihkan topik pembicaraannya. "Sesuai pemahamanku terhadap Keluarga Karim, Pak Jason ini bukan orang yang kolot. Semuanya harus inovatif. Aku harap kalian semua terus bekerja keras. Sudahlah, kalian semua kembali bekerja saja."Setelah mengatakan itu, Leah sengaja tersenyum pada Janice. Namun, tidak ada yang mengerti apa maksud dari senyumannya itu.Janice pun membalas senyuman Leah, lalu kembali duduk di meja yang penuh dengan tumpukan dokumen tebal.Tanpa mengangkat kepalanya, Kayla yang duduk di depan memerintah, "Janice, kamu baru kembali, lebih baik mengenal isi studio dulu agar bisa membuat desain yang bagus. Tolong ya."Janice tahu jelas akan ada banyak orang yang merasa tidak puas dengan kembalinya dia ke studio. Namun, bertengkar hanya akan menambah konflik antara dia dan mereka semua. Oleh

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 923

    Janice mengeluarkan secangkir kopi dari tasnya dan meletakkannya di meja resepsionis.Setelah tertegun sejenak, resepsionis itu meremas tasnya dan berkata, "Maaf, mereka bilang kamu ....""Nggak masalah," sela Janice langsung agar resepsionis itu jangan berbicara terlalu banyak di depan banyak orang. Ada grup di antara rekan kerja kantor adalah hal yang sangat wajar, semua orang juga ingin mendapat dukungan dari yang lainnya.Saat masuk ke lift, Janice menggunakan kakinya untuk menahan pintu dan menatap ke arah Leah dan Kayla beserta rombongannya di luar. "Nona Leah, aku sudah mengatur semua data yang kamu minta dan mengunggahnya ke email kerja kita. Kalau mau cetak, nanti aku akan letakkan di meja ruang rapat sebelum rapatnya dimulai. Masih ada hal lain?"Leah mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. "Nggak ada lagi. Terima kasih atas kerja kerasmu.""Sama-sama. Aku pergi bagikan kopinya pada semua dulu ya," kata Janice. Jika Leah sopan, dia juga akan sopan terhadap Leah. Siapa sih yang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 922

    Setelah tertegun sejenak, Janice tersadar kembali. Apakah Leah bermaksud memintanya mengurus semua orang di perusahaan? Dia pun tersenyum dan berkata, "Kamu nggak sempat membeli kopi sendiri karena datang begitu pagi ya?"Sampai harus menunggu Janice membelikan makan?Setelah tertegun sejenak, resepsionis itu menyindir, "Kalau kamu nggak mau beli, kenapa setuju? Kita semua ini rekan kerja, tapi kamu ini sudah diajak kerja sama. Pantas saja dulu kamu dipecat."Janice tidak marah, malahan tertawa. "Aku mau tanya, apa kamu punya bukti aku setuju beli kopi untukmu? Kamu cari saja siapa yang setuju.""Kamu ...." Resepsionis itu langsung terbata-bata.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara keributan di pintu. Ternyata, Leah dan beberapa rekan kerja yang cerewet masuk, bahkan Kayla yang paling benci dengan Janice juga berada di antara mereka.Setelah melirik tangan Janice, Kayla tersenyum sinis dan berkata, "Janice, kenapa kamu makin lamban? Tugas kecil membeli kopi saja nggak bisa?"Yang l

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status