Share

Pembunuh Surgawi
Pembunuh Surgawi
Penulis: VAD_27

Prolog

Penulis: VAD_27
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-12 08:56:00

'Heavenly sudah membunuhnya malam itu.'

...

Tidak ada jalan keluar. Raze, pria dengan wajah penuh luka menjerit kesakitan saat peluru menancap di bahu, lengan, dan kakinya. Pembunuh surgawi yang legendaris ... sepertinya bukan jumlah mayat saja yang membuatnya dijuluki seperti itu. Tapi sifat kejamnya yang membunuh siapapun yang bukan target tanpa ampun.

Heavenly—si pembunuh surgawi yang dimaksud—mengambil amunisi peluru dari balik coat, selagi Raze—targetnya dalam misi membunuh malam ini— tertatih-tatih untuk melarikan diri karena dua peluru bersarang di kakinya. Heavenly mengisi peluru dengan cepat dan selesai sebelum kepalanya mendongkak tatkala mendapati anak pirang yang sudah dia tusuk sebelumnya muncul dari pintu dengan napas tersendat dan jejak darah di bawah kaki dan perutnya.

"Kau masih belum mati?" Tanya Heavenly menghela napas kasar.

"Siapa dia?" Tanya Nerisa, rekan Heavenly.

"ARRGHHH!" Anak muda pirang itu berteriak dan berlari ke arah Heavenly.

Heavenly hanya berdecak pelan dan menarik pelatuk, melubangi kepalanya namun jantung Heavenly mencelos tatkala larinya tidak berhenti, justru semakin cepat dan menghantam tubuh Heavenly dengan tubuhnya sendiri, membuatnya jatuh ke lubang di gerbong dan terlempar ke luar.

"HEAVENLY!" Teriak Nerisa histeris dari kereta yang lewat meninggalkannya.

Menyisakan Heavenly yang terjatuh lebih dahulu beberapa meter di atas sungai besar dengan pemuda pirang itu di atasnya.

Padahal Heavenly sudah melubangi kepala dan perutnya, tapi pemuda pirang ini masih punya kekuatan untuk mendorong tubuhnya keluar gerbong.

Heavenly tidak tahu siapa pemuda pirang ini dan kenapa menganggu misi juga mengincar Heavenly?

Saat ini dirinya akan jatuh ke dalam sungai dan hidup. Dengan pria pirang yang sudah dia buat setengah sekarat itu akan mati dan mengambang di permukaan sungai sebelum besok paginya menjadi headline berita di surat kabar.

Semuanya berjalan lancar sampai netra hitam Heavenly menatap jauh ke belakang tubuh pemuda pirang itu.

Dia menatap gugusan bintang dengan rasi bintang Cassiopeia raksasa yang bersinar sangat terang, memantul di bola mata Heavenly.

Jantung Heavenly mencelos dalam jatuhnya tatkala perasaan merinding yang tidak mengenakan merasuk ke dalam urat nadinya, membuat bulu kuduknya berdiri.

"Change." Suara yang lembut dan tegas menggema di atsmosfer. Entah suara siapa, jelas bukan dari dua pria yang jatuh.

Satu kata yang membuat semuanya berubah dalam satu detik.

Satu kata yang membuat kehidupannya berubah.

Heavenly sudah membunuhnya malam ini.

Namun setelah membuka netranya, kening Heavenly mengernyit dalam dengan jantung mencelos saat dia mendapati dirinya sendiri sedang terjatuh di bawahnya.

Ha?

Tunggu?

Apa-apaan ini?

Kenapa dia melihat tubuhnya sendiri yang tengah terjatuh?

Sampai darah melesak keluar dari bibirnya, baru Heavenly merasakan rasa sakit parah di perut dan keningnya. Bukankah dua titik luka tersebut adalah luka yang Heavenly buat pada pemuda pirang tadi?

Ringisan keluar dari bibirnya sebelum netranya mulai mengabur.

Seharusnya ... Heavenly sudah membunuhnya malam ini.

Tapi yang terjadi adalah,

"Kau membunuh dirimu sendiri malam ini, Heavenly." Ujar tubuhnya sendiri sambil menyeringai, suaranya jauh lebih nyaring dibanding suara Heavenly yang berat.

Sebelum keduanya masuk dengan keras ke dalam aliran sungai.

Kegelapan mengambil alih saat kerongkongannya tersedak air dan lukanya mulai perih. Seharusnya Heavenly lebih waspada terhadap keakuratan ramalan dari the prophet Ruchbah mengenai kematian yang akan datang di masa depannya.

Kesadarannya terkikis.

Di malam itu ... Heavenly bukan membunuh pemuda pirang.

Tapi dia membunuh dirinya sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pembunuh Surgawi   11. Kembali

    "Hei, kau yang ada di sana! Tunggu!" Teriak Heinz, dia menerobos kerumunan massa membuat pria bernama Light itu menoleh sedikit.Saat mata mereka bertemu, Light nampak terkejut dan terkesiap sebelum melarikan diri dari sana dengan terburu-buru."Oy! Tunggu!" Tahan Heinz bingung tatkala mendapati punggungnya yang menjauh dan berbelok ke kiri.Heinz dengan segera mengejarnya, mengabaikan teriakan Staff. Dia masuk ke lorong bawah tangga sebelum keluar dari lubang pintu tanpa pintu, Heinz sempat kehilangan jejaknya sampai suara tapak kaki menggema dari lorong tangga yang mengarah ke atap Akademi.Dengan segera Heinz mengikutinya, napasnya memburu dengan lutut lemas tatkala sudah menginjak anak tangga tiga puluh, padahal saat di tubuh aslinya, Heinz bisa menaiki dua anak tangga dalam sekali langkah karena kaki jenjangnya."A-h, s-sial." Umpat Heinz sambil kehabisan, kepalanya sudah berputar dengan tubuh lemas.Tubuh sialan ini benar-benar!Meskipun hampir mati, tapi akhirnya Heinz akhirnya

  • Pembunuh Surgawi   10. Masuk Akademi

    Mulut Heinz terbuka, paru-parunya sibuk mengambil napas rakus dengan punda naik turun, siapa sangka pelatihan masuk ke Aster akan menjadi seberat ini tubuh barunya.Mungkin nilai Heinz bisa aman di ujian tulis, tapi untuk ujian fisik. Dia sudah angkat tangan. Untuk lari saja, Heinz tidak selesai sampai finish, apalagi latihan fisik yang lain.Kini dia tengah beristirahat sambil terengah sambil menunggu Pengumuman di lapangan depan yang terbentuk dari tanah. Heinz sontak berdiri saat semua calon siswa sibuk mengobrol dengan yang lainnya.Tidak diragukan lagi, melihat tes masuknya ... Heinz sudah asti gagal.Heinz perlu naik kereta berjam-jam sampai pegunungan ini!Tentu saja dia tidak akan menyerah masuk ke Akademi!Langkah Heinz dibawa ke sudut lapangan yang sepi sebelun menelepon seseorang. Jika cara jujur tidak bisa, dia akan masuk lewat jalur belakang!"Cepat angkat, tua bangka! Sebelum aku muntah darah lagi!" Tukas Heinz mengetuk keningnya dengan tidak sabar tatkala nada tunggu te

  • Pembunuh Surgawi   9. Kehidupan di tubuh baru

    "Misi dengan pria bernama Raze, seseorang yang membuat pada aristokrat merasakan kegelisahan karena perbuatannya yang mengincar mereka dinyatakan gagal, dengan target yang masih hidup, anggota Eve yang mati, dan satu saksi yang masih hidup." Ujar pria beruban dengan potongan rambur slipback, duduk di kursi yang terletak di belakang cahaya lampu, membuat seluruh tubuhnya tidak terlihat, hanya ada gelap.Nerisa meneguk ludah mendengar nada dingin yang tajam itu sedangkan Heinz hanya membuang pandangan ke arah lain dengan wajah cuek meskipun tahu bahwa kemarin adalah kegagalan dan kesalahannya."Bagaimana kau akan mengurus saksi, Heavenly? Belum lagi tindakanmu yang membunuh Ricadh saat misi. Aku selalu mentolerir sifatmu yang membunuh rekan saat misi, jika misimu berhasil. Namun, kau berharap apa saat misimu gagal dengan menyedihkan seperti ini?" Tanya Ulrich dengan tajam dan dingin, dari caranya bicara, dia tidak peduli pada penampilan tubuh baru Heinz karena baginya, Heinz tetaplah He

  • Pembunuh Surgawi   8. Kondisi tubuh baru

    Heinz.Hanya Heinz yang artinya rumah.Sejujurnya Nerisa cukup terkejut karena meskipun sudah saling mengenal selama lima tahun, ini pertama kalinya dia memberitahukan nama aslinya.Saat di Akademi Aster, Nerisa kesulitan memanggilnya yang tidak bernama, teman-teman seangkatannya kadang memberikan sebutan konyol atau sebatas 'Hei'. Dan sampai sekarang pun, Nerisa tidak tahu kenapa dia tidak menggunakan nama aslinya dari awal. Dia cukup yakin ada alasan kuat dibaliknya."Jadi, Heavenly—, maksudnya Heinz. Dokter Neil akan datang dan memeriksa kondisi tubuhmu. Kau tidak akan kesulitan bergerak jika tahu kondisi tubuh yang sekarang kau pakai dengan mendetail. Kita juga harus tahu apakah tubuh kurus kering itu bisa masuk ke Akademi Aster. Kau tahu sendiri kualifikasi masuk ke sana sangat berat, kan?" Tanya Nerisa, melirik jam yang melingkar di pergelangan kanannya.Heinz tidak membantahnya meskipun saat di tubuh aslinya, dia sama sekali tidak kesulitan saat masuk ke Akademi Aster. Mungkin

  • Pembunuh Surgawi   7. Akhir dari Pembunuh Surgawi

    Heavenly sudah berlari secepat yang dia untuk bersembunyi tepat di balik pintu dan berhasil. Dia mengatur napasnya, tubuh baru yang kurus ini bahkan kesulitan di bawa berlari dalam jarak yang tidak sampai satu meter. Berbeda dengan tubuh Heavenly sebelumnya yang kuat berlari maraton tanpa kehabisan napas.Jelas perbedaan tubuh yang signifikan ini mengganggu benaknya. Heavenly mengatur napasnya agar lebih tenang dan senyap, menyembunyikan aura tubuh, dia memejamkan netra, memfokuskan pendengarannya agar lebih tajam dan akurat. Semoga saja kemampuan dasarnya masih berfungsi di tubuh barunya.Sekarang terdengar. Diam-diam Heavenly bersyukur pada Lord Blessed and Holy Night karena kemampuan dasarnya tidak hilang.Suara langkah pertama seseorang yang masuk ke dalam area kamarnya. Lalu langkah kedua dan kini langkah ketiga.Heanvely menarik pintu, menampakan diri sebelum menarik kedua tangan orang yang memasuki kamarnya dengan cepat, menindih tubuhnya sampai menghantam lantai dengan kedua t

  • Pembunuh Surgawi   6. Kematian dan Kebangkitan

    'Ada apa ini sebenarnya?' Batin Nerisa berteriak frutasi tatkala mencondongkan tubuh ke lubang di gerbong, menatap Heavenly yang terjatuh dari rel kereta ke sungai besar di bawahnya.Nerisa berdecak, dan lagi siapa pemuda pirang yang ikut jatuh bersamanya? Apa dia termasuk orang-orang yang mengincar nyawa Heavenly?Gadis berambut sebahu itu menoleh, menahan darah agar tidak terus menerus merembes keluar dari peluru yang tertanam di lengannya. Dia segera menarik mayat Ricadh, membawa bersamanya ke arah lubang di gerbong. Nerisa tidak menghentikan aktivitasnya saat bersitatap dengan Raze yang juga tengah berusaha menyeret satu kakinya untuk melarikan diri.Sial.Sekarang Nerisa tidak punya tenaga dan peluru untuk menghabisinya. Nerisa tidak punya pilihan."Jangan menganggap melarikan diri berarti kau lepas dari para aristokrat yang menyewa pembunuh bayaran."Raze menoleh dengan bibir meringis dan mata memburam, mengernyit menatap Nerisa yang berdiri di depan lubang gerbong."Ini hanya p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status