แชร์

Chapter 140

ผู้เขียน: Atieckha
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-15 13:19:25

“Sudah kering, makasih ya, sayang,” ucap Luna.

“Gak cukup dengan ucapan terima kasih, sayang. Aku mau minum susumu,” balas Devan.

Tapi pria itu malah membuka tali jubah mandi Luna.

“Sayaaaaaaaaang, kok pagi-pagi dah mesum sih,” omel Luna. Tapi percuma juga dia menolak karena nyatanya Devan sudah membuka habis pakaiannya. Pria itu menyadari kalau Luna tidak sedang memakai pakaian dalam dibalik jubah mandinya. Dan dugaannya benar, tubuh Luna polos tanpa sehelai benang pun sebagai penutup.

Sebagai seorang pria dewasa, tentu Devan tidak bisa menahan nafsunya. Setiap pagi nafsu laki-laki memang datang lebih cepat ketimbang malam. Apalagi disuguhkan pemandangan indah seperti ini, otomatis miliknya langsung menegang.

Devan duduk di sisi ranjang, dia menarik tangan Luna agar mendekat. Tubuh Luna sudah polos. Kaki pria itu menghimpit tubuh mungil sang sekretaris.

Bibir Devan langsung meraup dada sang sekretaris. Dia menghisap dada besar itu dengan mata terpejam. Mulutnya menikmati dada kanan
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Ramah

    Pesta yang dipersiapkan Devan benar-benar megah dan terasa hidup sejak langkah pertama memasuki ballroom hotel bintang lima itu. Ruangan luas tersebut sudah berubah total menjadi dunia lain yang penuh imajinasi. Dekorasi bernuansa Taman Langit dan sentuhan princess mendominasi seluruh sudut ruangan. Langit-langit ballroom dihiasi instalasi awan putih lembut, lampu berkilau, serta rangkaian bunga pastel yang digantung berlapis-lapis. Cahaya lampu dibuat hangat, memantul lembut di lantai marmer mengilap, menciptakan kesan mewah tanpa terasa berlebihan. Setiap detail terlihat dipikirkan dengan matang, seolah pesta ini memang disiapkan untuk dikenang sepanjang masa.Para tamu undangan sudah mulai berdatangan sejak sore. Keluarga besar Wijaya hadir lebih dulu dan langsung mengambil peran sebagai tuan rumah. Nyonya Wijaya terlihat anggun dan berwibawa, menyambut setiap tamu dengan senyum hangat yang tak pernah lepas dari wajahnya. Usianya memang tak lagi muda, tetapi sikap dan caranya me

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Pujian

    Di sisi lain, Amel dan keluarga kecilnya pun tengah bersiap datang ke acara ulang tahun El dan Nia.Amel berdiri cukup lama di depan cermin besar di kamarnya. Gaun merah darah yang ia kenakan melekat sempurna di tubuhnya, super mini dan ketat, menonjolkan setiap lekuk yang dengan sengaja ingin ia perlihatkan. “Cantik sekali, Bu,” ucap pelayan yang membersihkan kamar Amel. Sang pelayan tahu majikannya ini gila pujian.“Makasih, mbak. Menurutmu aku pantas gak pakai pakaian ini?” tanya Amel masih menatap pantulan dirinya di depan cermin. Sang pelayan menghentikan aktivitasnya lalu menjawab, “tentu saja sangat pantas, Bu. Saya saja sampai pangling melihatnya. Ibu seperti ABG,” pujinya lagi. Berharap dirinya dapat bonus atas pujian itu. Dan benar saja, Amel mengeluarkan tiga lembar uang berwarna merah yang ada foto pahlawan. “Ini untuk kamu, mbak,” ucapnya.“Terima kasih, Bu,” jawabnya. Dia bahagia punya Bos seperti Amel. Hanya dengan pujian saja dia bisa dapat duit lebih.Pelayan pun

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Mau Sekarang!

    “Mom, bagaimana kalau kita berangkat ke hotel sekarang?” Nia merasa kalau sang Daddy pasti ikut aja keputusan sang mommy jadi dia lebih memilih untuk membujuk sang Mommy yang susah dibujuk.Luna menoleh ke arah putrinya, lalu tersenyum kecil. “Bentar lagi, sayang. Masa ulang tahun kayak gini doang penampilannya? Dandan dululah,” balas sang Mommy.Nia langsung mendekat dan menarik tangan Luna, wajahnya memelas tapi sangat terlihat penuh semangat. Sudah lama dia dan kakak kembarnya menunggu hari ini tiba. “Ya ayo, Mom. Kita dandan sekarang,” bujuknya lagi sedikit memaksa.Luna tertawa pelan. Ia paham betul sifat Nia yang selalu ingin serba cepat. “Periasnya aja belum datang. Sabarlah dulu, kita harus makan dulu biar nanti gak lapar di sana,” jawab Luna.Nia berhenti sejenak, lalu menatap Luna dengan wajah polos yang membuat siapa pun jadi sangat gemas sama tukang onar cantik ini. “Memangnya di tempat ulang tahun gak ada makanan, Mom?” tanya Nia. Baginya alasan sang mommy gak masuk akal

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Prepare

    “Mom, apa Daddy akan pulang telat lagi?” Sudah beberapa hari ini Devan pulang melewati batas jam pulang. El selalu sedih kalau sang Daddy gak ada saat mereka makan malam bersama. Kadang sang Daddy berangkat kerja saat mereka masih terlelap dan pulang setelah mereka kembali tidur di malam hari. El sedih gak bisa bermain sama Daddy-nya.“Semoga hari ini pekerjaan Daddy lancar jadi bisa pulang tepat waktu,” jawab Luna.Keduanya mengangguk. Luna memang tak pernah memberi jawaban pasti kepulangan Devan pada anak-anaknya. Dia takut kalau tiba-tiba sang suami ada pekerjaan di kantor sehingga menyebabkannya kembali terlambat pulang. Luna yang sudah pernah menjadi sekretaris Devan tentu tahu betul pekerjaan yang sering menyita waktu. Terlebih perusahaan Devan sekarang jauh lebih berkembang ketimbang saat dirinya masih menjadi sekretaris sang suami. “Hmmmm, El nanti mau berdoa sama Tuhan biar Daddy pulang tepat waktu,” ucap El.“Me too,” jawab Nia.Luna menyajikan makan siang untuk anak-anakn

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Penutup Wajah

    “Kamu ngapain tidur di kamar aku? Kalau istrimu bangun gimana?” pekik Maria terkejut saat tangan kokoh menggerayangi tubuhnya. Dan Maria tahu ini pasti Arkana.“Dia kalau tidur kayak orang mati. Besok pagi baru bangun. Tadi aku kurang puas, sayang,” jawab Arkana. Tangannya meremas dada Maria. Dia benar-benar kecanduan untuk menghisap dada besar itu. Aku lagi selama 3 tahun ke belakang dia tak menyentuh Maria. Bahkan Arkana jauh lebih merindukan untuk menyentuh Maria ketimbang Briella.“Tapi tetap saja ini bahaya, sayang,” ucap Maria. Dia mencoba mendorong tubuh Arkana agar menjaga, justru pria itu semakin menempel. “Dia gak akan bangun, sayang.”Akhirnya Maria menyerah. Dia membiarkan Arkana membuka seluruh pakaiannya, lagian Maria juga tadi memang belum puas saat berhubungan badan dengan Arkana, dia takut Amel keluar dari kamar mandi sementara mereka masih memadu cinta.“Kenapa kamu gak nyentuh istrimu saja?” tanya Maria.“Tubuhmu lebih menggoda dan membuatku tak bisa tidur,” balas

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 311

    Ternyata keinginan Amel untuk disentuh oleh Arkana kandas sudah. Saat dia keluar dari kamar mandi justru Arkana sudah terlelap di atas ranjang bahkan mengenakan pakaian tidur lengkap. Arkana memang jarang sekali pergi seperti dulu, tapi entah kenapa karena seperti tak memiliki nafsu seperti dulu. Rasanya mustahil kalau Arkana memiliki perempuan lain di luar sana yang menjadi pelampiasan nafsunya. Sementara dia selalu ada di rumah dan kalaupun pergi tidak terlalu lama. “Kenapa ya? Apa dia gak nafsu sama aku, atau-” Tak ingin mengotori pikirannya sendiri dengan hal-hal yang menyakitkan hati, Amel pun memilih menganggap kalau Arkana saat ini sedang kelelahan. Lalu dia teringat dengan ucapan Luna yang memintanya melihat rekaman CCTV. Kebetulan CCTV hanya ia pasang di luar rumah. Dan itu pun baru ia pasang setelah ia benar-benar kembali lagi ke rumah ini ketika Bu Yuli sudah tiada. Amel langsung mengambil ponselnya, untuk segera melihat kebenaran yang sebenar-benarnya. “Kalau sampai Lu

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status