Home / Romansa / Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+ / 29. Dokter Mesum yang Kurang Ajar

Share

29. Dokter Mesum yang Kurang Ajar

last update Last Updated: 2025-06-18 20:47:26

Nada merem melek, merasakan sensasi geli-geli nikmat saat lidah Candra menjilati puncak payudara nya yang sudah semakin besar dan keras. Tak hanya itu, pria itu juga meremas dada Nada dan menyesap puncak payudara nya dengan kuat, hingga membuat kedua pipinya terasa kosong. Sedangkan Nada terus saja mendesah, tubuhnya menggelinjang apalagi dalam posisi yang sangat menggairahkan seperti ini.

“Ahh, ahh!”

Candra tampak sangat menikmati wajah terangsang Nada yang membuat gadis itu semakin cantik. Ia terus saja menyedot puncak payudara Nada yang kian mengeras, hingga akhirnya mendadak Candra terhenti. Ia melepaskan pagutan bibirnya dari dada Nada seraya menatap gadis yang ada di bawah tubuhnya tersebut.

“Nada, payudara kamu …? Kamu punya air susu?”

“Nada, kamu bisa ngeluarin air susu?” tanya Candra sekali lagi sambil menatap lekat wajah cantik Nada yang kini terbaring lemah di bawah kungkungan tubuhnya.

Matanya menatap wajah Nada, lalu beralih pada kedua payudara besar yang baru saja di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   29. Dokter Mesum yang Kurang Ajar

    Nada merem melek, merasakan sensasi geli-geli nikmat saat lidah Candra menjilati puncak payudara nya yang sudah semakin besar dan keras. Tak hanya itu, pria itu juga meremas dada Nada dan menyesap puncak payudara nya dengan kuat, hingga membuat kedua pipinya terasa kosong. Sedangkan Nada terus saja mendesah, tubuhnya menggelinjang apalagi dalam posisi yang sangat menggairahkan seperti ini.“Ahh, ahh!”Candra tampak sangat menikmati wajah terangsang Nada yang membuat gadis itu semakin cantik. Ia terus saja menyedot puncak payudara Nada yang kian mengeras, hingga akhirnya mendadak Candra terhenti. Ia melepaskan pagutan bibirnya dari dada Nada seraya menatap gadis yang ada di bawah tubuhnya tersebut.“Nada, payudara kamu …? Kamu punya air susu?”“Nada, kamu bisa ngeluarin air susu?” tanya Candra sekali lagi sambil menatap lekat wajah cantik Nada yang kini terbaring lemah di bawah kungkungan tubuhnya.Matanya menatap wajah Nada, lalu beralih pada kedua payudara besar yang baru saja di

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   28. Ahh! Ahh! Dokter Candra

    “Ka … kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?” Nada bertanya dengan suara gemetar.Dengan cepat, gadis itu pun langsung berdiri dari kursinya dengan tubuhnya yang terasa bergetar. Matanya terbelalak lebar, penuh dengan keterkejutan ketika ia menatap sosok seorang pria yang kini sedang berada di hadapannya.Tak salah lagi!Pria itu adalah pria kurang ajar yang sudah menguncinya di kamar mandi siang tadi. Masih segar di ingatannya, bagaimana pria itu menyentuhnya dengan kasar, meremas payudara nya dengan buas, menjamah setiap inci tubuhnya, hingga meninggalkan bekas kemerahan di lehernya yang hampir saja membuatnya bertengkar dengan Daffa.Bahkan rasanya, Nada masih bisa merasakan ketika jari tengah pria itu nyaris saja menusuk kewanitaan nya yang selama ini mati-matian ia jaga. Nada menatap marah pada pria itu, juga menatap pada tangan kekarnya yang tadi ia pergunakan untuk menjamah dan meremas payudara Nada dengan begitu buas.Pria berjas putih itu menyeringai licik, dengan senyum yang m

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   27. Dia Kan ...?

    Nek Siti tersenyum tipis, meski wajahnya pucat. “Nenek akan baik-baik saja, Nada. Jangan khawatir,” katanya, sebelum menoleh pada Daffa yang berdiri di sudut ruangan. “Terima kasih, Nak Daffa, sudah menyelamatkan nyawa nenek.”Daffa hanya mengangguk, mencoba menyembunyikan perasaan tersentuh yang tiba-tiba melintas di hatinya. Sekali lagi, ia merasa terharu melihat pemandangan mengharukan di depan matanya. Ia kembali teringat pada mendiang neneknya yang juga sangat menyayanginya seperti Nek Siti menyayangi Nada.***Malam itu, suasana di rumah sakit begitu sunyi. Hanya terdengar suara alat medis yang berdetak pelan dari dalam kamar tempat Nek Siti terbaring lemah. Cahaya lampu di luar ruangan cukup terang, menambah kesan tenang sekaligus mengundang perasaan cemas di hati Daffa yang duduk di kursi ruang tunggu, sembari memandangi pintu kamar rawat.Setelah seharian menemani Nada dan Nek Siti, Daffa akhirnya memutuskan untuk pulang sejenak guna mengambil pakaian bersih. Saat ia kembali,

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   26. Pertolongan Daffa

    “Aarrgggh!” pria asing itu semakin merintih kesakitan karena Nada menendang junior nya sangat keras, hingga membuatnya kesakitan dan perutnya terasa mulas.“Aku tau kalau kamu dokter, tapi kamu nggak berhak kurang ajar seperti itu sama aku,” ujar Nada dengan suara gemetar.Dengan gemetaran, Nada cepat-cepat membuka pintu kamar mandi itu dan bergegas keluar. Namun, ia sempat melihat sekilas wajah pria itu yang sedang merintih kesakitan karena apa yang baru saja dilakukan oleh Nada. Pria itu menatap tajam padanya dengan mata memerah penuh amarah.Karena sudah sangat ketakutan, Nada pun cepat-cepat keluar dari kamar mandi itu. Ia berjalan cepat sambil memperbaiki kancing baju seragamnya yang berantakan. Langkah Nada semakin cepat menyusul ke tempat Daffa tadi sedang menunggui neneknya.“Ya Tuhan, apa yang baru saja terjadi?” Nada gemetar seraya menatap pada dada nya yang selalu terlihat besar.Ia mulai menangis, memikirkan karena hampir setiap hari dia menjadi bahan pelecehan seperti itu

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   25. Di Grepe-Grepe di Kamar Mandi

    “Akh! Apa-apaan ini?” Nada menjerit.Bersamaan dengan tertutupnya pintu kamar mandi itu, seorang pria berjas putih masuk ke dalam kamar mandi tersebut. Bahkan pria itu cepat-cepat mengunci pintu dari dalam, hingga membuat Nada merasa begitu panik.“Siapa kamu?” tanya Nada berseru.Namun, pria itu tak menjawab. Dia justru tersenyum menyeringai ke arah Nada, dan berjalan perlahan mendekatinya. Nada semakin terkejut, saat melihat pria itu tiba-tiba menarik pinggang Nada ke arahnya, hingga dada besar Nada membentur dada bidang pria itu.“Siapa kamu hah? Lepaskan aku! Ahhhh …!” Nada mendesah kecil, karena pria itu tiba-tiba memasukkan tangan ke dalam baju seragamnya dan langsung meremas melon super besarnya."Sialan kamu! Lepas!" teriak Nada sembari menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.Ia merasakan tangan kekar pria asing itu terus merayapi dada nya, meremas-remas dua buah melon besar itu dengan sangat kuat. Ia juga membalikkan tubuh Nada, lalu memeluk pinggang gadis itu dari belakang. Tang

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   24. Ahhh! Muncrat Dua Kali

    Akan tetapi, Daffa justru semakin kuat pula memeluk pinggang ramping Nada. Jari tengahnya tetap bergerak lincah di bawah sana, mengaduk-aduk biji kenikmatan milik Nada yang semakin membasah.“Nggak apa-apa kalau kamu mau pipis, Nada. Keluarkan saja, biar aku yang menanganinya,” bisik Daffa dengan suara teramat manja.“Eng … enggak mau. Aku … aku malu,” desis Nada sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.Ia berusaha mati-matian menahan rasa yang sudah meledak-ledak, tetapi gerakan jari Daffa justru membuat ketahanannya jebol. Apalagi dengan hisapan dan jilatan Daffa yang begitu sensual di puncak dada nya, membuat Nada pun akhirnya tak tahan lagi.Daffa menggesek-gesek biji kecil Nada semakin cepat, hingga nafas Nada tersengal-sengal dan memburu. Semakin cepat gerakan tangan Daffa, maka semakin melengkung pula tubuh Nada. Hingga akhirnya ia tak tahan lagi.“Aaa ahhh, Daffa, aku … aku kelepasan pipisnya,” desah Nada, bersamaan dengan cairan hangat yang memancur deras dari liang kenikma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status