Waktu makan malam, mereka makan bersama sama di meja makan, di saat itu .
"kakak ulang tahun saya dirayakan di restaurant ya, kan tujuh belas tahun," rayu Elisabet ke kakaknya Elisa.
"Tunggu ada uang tambahan ya, tender kakak belum ada yang gol." Jawab Elisa.
"Itulah . coba kamu ceraikan suami pecundangmu, menikah lagi dengan tuan spark white, dia kan anaknya keluarga white yang terkenal di kota Snowdrop." Kata Amanda kepada Elisa.
"Ibu, sekali lagi, kamu menyarankan saya bercerai, saya akan pindah dengan Hendrik ke kontrakan, meninggalkan kalian, dan biaya hidup kalian saya tidak tanggung, kalian tanggung sendiri." Kata Elisa marah.
Malam hari Elisa gelisah, "kenapa ".tanya Hendrik.
"Tender saya di persulit oleh pak Alex setio, padahal saya sudah memasukinya hampir tiga bulan." Kata Elisa.
"Perusahaan apa yang kamu tuju." Tanya Hendrik.
"Hendro n company." Kata Elisa.
"Ohhh, perusahaan terbesar di kota ini, yang memiliki kantor pusat di Snowdrop." Kata Hendrik antusias, kenapa begitu mendengar nama itu, kupingnya mendenging dan kepalanya agak pusing.
"Besok, saya akan menemui dia di Restaurant hotel Hendrieta." Kata Elisa lagi, " sudah mari kita tidur."
Pagi pagi Hendrik langsung ke pasar dengan gembira, karena Elisa tadi bicara mau makan malam sop kambing buatannya. jadi dia harus pagi pagi membeli dagingnya biar segar.
"Tuh, kan , saya bilang benar , setelah dihukum, mantu malas ini baru rajin."
"Iya, lihat , ini telapak tangannya bengkan biru, pasti habis di rotan, heran sudah remaja masih tidak malu di rotan." kata ibu disamping Hendrik yang melihat telapak tangannya bengkan membiru, pada saat dia mengeluarkan uang."
"Pecundang, enak ya, tiap hari di pecut dan di rotan."
Keluarga Amanda memang sengaja memberikan baju yang tipis kadang kadang transparan dari bahan murah dan kain yang kumuh, yang biasa dibeli di obralan yang lengan pendek atau sama sekali tidak berlengan, sehingga bisa memperlihatkan bekas pecutan rotan. kalau Elisa membelikan baju baru yang agak mahal, baju itu pasti selalu di ambil Markus dan bekas bajunya yang sudah robek dikasih ke Hendrik untuk ditambal oleh Hendrik dan untuk dia pakai se hari hari.
Semua itu tidak dihiraukan Hendrik, dia langsung pulang dengan bersiul senang.
Seperti kemarin, ketika sampai di pelataran parkir, disana sudah menunggu Mei Ling sambil mengeluarkan kartu ATM bank primordial.
"Ini untuk kamu untuk membeli kebutuhan kamu selama hidup sebagai Hendrik." Kata mei Ling sambil memasukkan kartu itu ke kantung bajunya,
"Apa ini? punya siapa ini?" Kata Hendrik sambil mengeluarkan kartu itu dan melihatnya.
" itu kartu ATM punya kamu dan PIN nya tanggal lahirmu."
"Hei, saya tidak punya uang , untuk apa ATM."
"Sekarang kamu punya, dan jumlahnya tidak banyak cuma ada sepuluh Milyard." Kata Mei Ling lalu berlalu begitu saja dan seorang pengawal memberikan nomor telfon ke Hendrik.
"Ini telfon Nyonya Mei Ling dan ini nomor Hp kami pribadi khusus untuk Tuan Hendrik." Lalu mereka juga pergi.
Sambil terbengong, Hendrik memegang keempat kartu itu, tapi akhirnya dia tersadar dan disimpannya,
"Terserah jika mereka salah orang, saya ini memang lagi butuh uang untuk membalas dendam kepada mereka, kenapa tidak saya gunakan saja uang dan fasilitas ini.?"
Lalu dia pulang untuk membereskan pekerjaan rumahnya, seluruh anggota rumah tidak ada di rumah menyisakan sampah di mana mana dan kekotoran di rumah yang mengharuskan dia merapikan dan membersihkannya.
Tiba tiba hp nya berdering:" Tuan Hendrik , saya Mei Ling, tadi saya lupa mengatakan bahwa Hendro n company itu perusahaan kepunyaan Tuan dan hotel Hendrieta itu di bawah wewenang perusahaan Hendro n company, jika Tuan perlu sesuatu, hubungin Wilson bersaudara."
Baru selesai membersihkan rumah dan akan masak untuk makan siang, anggota yang lain telfon menyuruhnya jangan masak, mereka tidak pulang untuk makan.
"Hendrik, tolong kamu antarkan dokumen saya restauran hotel Hendrieta, ada diatas meja hias saya." Perintah Elisa terburu buru.
Hendrik mengantar dokumen itu dengan berjalan kaki, Hendrik memang senang berjalan kaki, semuanya di anggap olahraga.
Se sampainya di depan hotel, hendrik ingin masuk dilarang oleh satpam, karena Hendrik memakai baju murah yang berlengan pendek serta celana pendek, jalan kaki lagi.
"Hai, Pecundang, untuk apa kamu kemari," Tanya Markus yang baru turun dari mobil mewah milik pacarnya, laura smith. anak bungsu keluarga terkemuka smith dari smalltown.
Pasangan yang cocok, pria yang perlente dengan baju mahal pinjaman dan gadis manja yang flamboyan, cantik sih, tapi prianya kurang gagah dan cantik.
"Saya mau masuk mengantarkan dokumen ke Elisa, dia ada di restaurant hotel Hendrieta,"jawab Hendrik.
"Ha ha ha ngaca dong, pantaskah kamu kemari , hanya dengan dandanan seperti itu dan mau ke restaurannya lagi, untuk masuk ke restauran kamu harus jadi anggota VIP hotel ini." Tawa Markus dan menyuruh satpam mengusir Hendrik.
"Usir saja dia, dia cuma mantu yang numpang makan di keluarga kami dan sudah jadi pembantu rumah tangga kami, dasar pecundang yang tidak punya otak." sindir Markus.
Hendrik menelpon Mei Ling, menanyai" kalau dia mau masuk ke hotel Hendrieta dan mau ke restaurant nya, harus bagaimana?"
"Nanti saya urus, mei ling menghubungi Wilson bersaudara yang mengurus hotel Hendrieta dan Hendro n company."
Dengan ter gopoh gopoh Hans Wilson yang merupakan adik dengan kakak yang bernama john Wilson yang mengurus kantor bertingkat 33 yang bernama Hendro n company.
"Tuan Besar silahkan masuk," sapa Hans wilson, sambil membentak satpam.
"Kamu mau mati ya, melarang pemilik hotel masuk ke hotelnya sendiri."
Mendengar itu semuanya kaget, manusia kumuh dan melarat ini pemilik hotel ini, siapa orang yang akan percaya kenyataannya?.
"Mari Tuan Besar saya antarkan ke restaurant dan ini kartu VIP untuk anda untuk masuk ke hotel ini." Kata Hans Wilson.
"Kamu kenal dengan orang yang duduk di depan istri saya, lihat tangannya yang kurang ajar itu." Kata Hendrik dengan marah.
"Itu bagian pemasaran kami, ada apa dengan nyonya Elisa, biar saya datangi." Kata Hans Wilson.
"Tidak usah, biar saya tangani dulu, kamu panggil kakak kamu saja. kan saya lihat apa yang akan dia lakukan." Kata hendrik.
"Istriku, ini dokumennya." Kata Hendrik sambil menyerahkan dokumen map merah itu.
"Ho ho ho, suami pecundang datang, yang hanya bisa jadi pembantu rumah tangga, menumpang makan dari istri, ceraikan saja suamimu, mari kita masuk ke kamar, nanti tender kamu saya acc. " Kata alex Setio.
"Ini minuman anda, nyonya, teh chinese se teko." Kata pelayan sambil menaruh teh dengan teko nya.
Tanpa berkata Hendrik menuangkan teh panas itu ke tangan Alex Setio.
Alex Setio melompat dari duduknya , memegang tangannya yang panas kena air panas dari teko. " Kamu mau mati ya, tidak tahu kamu saya karyawan Hendro n company, tunggu saya panggil sekuriti sana untuk menghukummu." "Bobby, kamu ada dimana ? datang kemari ada yang mau buat onar dengan saya, bunuh dia juga boleh?" Panggil Alex kepada kepala sekuriti hotel Hendrieta Bobby datang dan langsung mau memukul Hendrik, sebelum tangan itu mengenai pipi Hendrik, tangannya dipegang sama Hans. "Jika tangan kamu menyentuh muka tuan Hendrik, jangan salahkan saya memotong tangan kamu." Ancam Hans. "Siapa disini mau buat onar, " tanya satu suara lagi. Alex kesenangan dan berkata:" tuan John, orang ini yang mau buat onar, menyiram tangan saya sampai bengkak dan merah begini." "Oh,,, mana saya lihat," lalu digengamnya dengan keras dan di gosok gosokannya dengan sarung tangan dia yang kasar. Alex menjerit kesakitan, sambil merintih dia berkata:" Bukan saya yang buat onar, tapi suami pecundang ini, p
Hendrik dengan tersenyum menjelaskan:" Saya sudah wajib militer, sesudah selesai saya pingsan dan di waktu itulah saya sadar serta menolong kakek tua mantan kepala keluarga Nicken."Keesokan harinya, Hendrik bersama Elisa pergi ke kantor setelah sarapan dengan naik angkutan umum."Hendrik, pakai pakaian ini, saya sudah siapin untuk suatu saat , kamu melamar kerja di kantor, maukan kamu memakainya?" Tanya Elisa lembut."Ya, taruh di lemari, setelah saya menyiapin sarapan pagi dan mau berangkat saya pakai pakaian itu." Kata Hendrik.Sebelum berangkat, Hendrik mengganti pakaiannya, satu stel pakaian lengkap dengan jas warna hitam kesukaannya.Elisa diam diam melihat suaminya dari pantulan kaca, betapa baru disadarinya , betapa tampannya suaminya, apalagi memakai stelan yang cocok dengan dia.Selama dalam perjalanan naik angkutan umum, Elisa kadang kadang mencuri memandang Hendrik yang tampan.Sesampai di depan kantor, mereka berjalan kak
Betapa senangnya Elisabet mendengar Darren ingin mengajaknya ke butik untuk membeli baju penganten, bukan menyewanya. "Tunjukan baju penganten yang termewah di butik ini yang tinggal dipakai pada upacara pesta pernikahan kami tiga hari lagi." Kata Darren dengan lantang di depan Elisabet. "Manajer butik, semua biaya akan di tanggung oleh perusahaan atas nama John Wilson." Kata Darren kepada manager. Mendengar nama John Wilson, manajer kaget dan cepat cepat melayani dengan teliti dan cepat. "Kami pastikan pada hari pernikahan , baju pengantin ini ada di badan pengantin." "Bagus" "Hayo kita pulang, beritahu ayah ibu mu , malam ini ayah saya akan datang melamar kamu untuk menikah dan tidak dapat cerai setelah menikah apapun yang terjadi." Kata Darren mengingatkan. Tapi sayang Elisabet tidak mendengarkan dengan jelas. Darren mengantar pulang Elisabet masuk ke rumah dibukakan pintu oleh Hendrik. "Minggir pecundang, ap
Camkan! Terngiang perkataan Hendrik di telinga nya bagaikan bom yang sewaktu waktu akan meledak. Siapakah Hendrik itu? Mengapa dia sekarang sangat berkuasa? dia bilang akan membalas dendam? apakah dia juga akan membalas dendam pada kedua kakak saya? Oh tidak, kalau pada kak Elisa tidak mungkin, Hendrik begitu sayang kakak, apakah pernikahan ini juga Hendrik yang rencana kan? Saya harus membatalkan pesta pernikahan ini? Sayang Markus datang terlambat, pesta pernikahan sudah mulai, akta perkawinan sudah di tanda tangani dengan tambahan syarat, tidak boleh bercerai sampai kapanpun selain kematian untuk kedua pihak. Amanda tertawa terbahak bahak dengan senang nya, itu artinya dia akan selalu mendapat mantu kaya. Begitu juga Elisabet, sangat senang sekali, itu artinya Darren akan selalu miliknya. Markus merinding begitu mendengar perjanjian nikah itu. Dia berjalan menghampiri meja orang tua dan melihat Hendrik hanya
Alex Setio. Bagaimana keadaan Alex di tempat pembuangan? Hari ini, Hendrik akan meninjau tempat pembuangan sampah yang besar di kotanya, yang telah di miliki oleh perusahaan Hendro n company. Sekarang tempat pembuangan ini di jaga ketat untuk menghukum manusia manusia yang pernah menghina Hendrik, salah satu nya, Alex. "Dimana Alex, hari ini tepat kebebasannya, saya mau lihat berubah jadi apa, pecundang itu?"kata Hendrik. Tempat pembuangan ini , begitu luas sehingga jika di taruh di ujung dekat tembok terakhir, mereka mau ke pintu depan harus melewati gundukan sampah yang bau busuk yang memiliki aroma khas sampah. Manusia yang tinggal disini sehari saja, bajunya akan berbau khas sampah, dicuci susah bersih, karena itu , jika keluar dari sini, harus ganti baju dan disiram dengan desinfektan dan disemprot cairan sabun berkali kali lalu disemprot dengan air bersih. Di tengah gundukan sampah itu ada bangunan tinggi berkaca yang ked
Elisabet.Bel berbunyi, Elisabet membukakan pintu dengan memakai baju mewah dan dia ada di rumah sendiri.Darren tinggal di paviliun sendiri bersama istri dan tanpa pelayan, di samping rumah utama.Melihat itu, Hendrik dengan marah menyuruh Hans menelpon Darren dan Derrick untuk datang ke paviliun Darren dan Elisabet di tarik masuk oleh Hans kedalam."Biarkan pintu dibuka, saya ingin melihat mereka datang, panggilkan Bobby suruh ajak anak buahnya lima satpam laki laki dan tiga satpam wanita." perintah Hendrik marah.Darren dan Derrick keluar dari rumah utama dengan ketakutan dan melihat pintu terbuka lebar, mereka secepatnya masuk ke dalam rumah, mendapati Elisabet mamakai baju mewah, tanpa berkata di pukulnya Elisabet, tapi tangannya di pegang oleh Hendrik."Kalian semua hari ini , harus membayar atas kejadian ini." Kata Hendrik dengan kejam nya.Bobby datang dengan anak buahnya."Lucuti baju mewahnya berikut pakaian dalamnya
"Ha ha ha, siapa kamu? Beraga menelfon Tuan Hans, ngaca dong, pria seperti itu, memakai baju butut, beli baju saja , tidak bisa, bisa bisanya kenal Tuan Hans, ngaca dong, ngga punya kaca ya, sini saya beliin." Kata satpam didepan pintu ter bahak bahak."Hai, Hery, kamu tertawain siapa?" tanya pegawai dari dalam keluar kedepan pintu, Amelia , nama sih indah, perawakan boleh juga, wajah cantik tapi kelakuannya di jamin minus."Nih, ada pecundang mencari Tuan Hans." Kata Hery lagi."Hai, satpam , kamu baru disini ya, tidak kenal Bobby?" tanya Hendrik lagi.Tanpa menjawab, satpam itu langsung menampar hendrik, yang dibiarkan oleh Hendrik, malah diberi senyum sinis olehh hendrik."MMM, mangsa baru lagi," batin Hendrik dengan senangnya.Ternyata terlahir sebagai oerang miskin mendadak kaya dan berkuasa, enak ya. bisa balas dendam semaunya. Boleh juga nih, kehidupan seperti ini diteruskan, tanpa ada yang tahu saya kaya, ingin lihat saya berapa bany
'Elisa, kita sekeluarga mendapat undangan ulang tahun Tuan Stefanus Nicken, si pecundang tidak usah ikut saja, suruh dia bersih bersih rumah." kata Amanda."Ibu, jika Hendrik tidak ikut, saya tidak pergi, kalian pergi berdua aja, sama Elisabet." kata Elisa."Tidak bisa, dia justru perlu kamu untuk mengundang Tuan Hans, dia mau ajukan lagi kerja sama untuk anaknya, Samuel Nicken.Hendrik cuma tersenyum mendengar percakapan mereka di dapur, yang sedang memasak untuk mereka sekeluarga, sejak tidak ada Markus dan Elisabet, pembullyan terhadap Hendrik berkurang.Jadi mereka sekarang agak damai di rumah dan rumah pun tidak terlalu berantakan, sehingga pekerjaan Hendrik di rumah pun agak berkurang.Akhirnya disepakati mereka berangkat dengan Elisabet dan atas saran "Darren" ,tentu saja dengan persetujuan Tuan Besar Hendrik. Mereka pergi dengan mobil yang muat untuk mereka berenam, Tentu saja mobil mewah dari perusahaan Hendro N Company.Dan s