Share

BAB 3

Author: Masandra
last update Last Updated: 2021-09-26 16:45:45

Waktu makan malam, mereka makan bersama sama di meja makan, di saat itu .

"kakak ulang tahun saya dirayakan di restaurant ya, kan tujuh belas tahun," rayu Elisabet ke kakaknya Elisa.

"Tunggu ada uang tambahan ya, tender kakak belum ada yang gol." Jawab Elisa.

"Itulah . coba kamu ceraikan suami pecundangmu, menikah lagi dengan tuan spark white, dia kan anaknya keluarga white yang terkenal di kota Snowdrop." Kata Amanda kepada Elisa.

"Ibu, sekali lagi, kamu menyarankan saya bercerai, saya akan pindah dengan Hendrik ke kontrakan, meninggalkan kalian, dan biaya hidup kalian saya tidak tanggung, kalian tanggung sendiri." Kata Elisa marah.

Malam hari Elisa gelisah, "kenapa ".tanya Hendrik.

"Tender saya di persulit oleh pak Alex setio, padahal saya sudah memasukinya hampir tiga bulan." Kata Elisa.

"Perusahaan apa yang kamu tuju." Tanya Hendrik.

"Hendro n company." Kata Elisa.

"Ohhh, perusahaan terbesar di kota ini, yang memiliki kantor pusat di Snowdrop." Kata Hendrik antusias, kenapa begitu mendengar nama itu, kupingnya mendenging dan kepalanya agak pusing.

"Besok, saya akan menemui dia di  Restaurant hotel Hendrieta." Kata Elisa lagi, " sudah mari kita tidur."

Pagi pagi Hendrik langsung ke pasar dengan gembira, karena Elisa tadi bicara mau makan malam sop kambing buatannya. jadi dia harus pagi pagi membeli dagingnya biar segar.

"Tuh, kan , saya bilang benar , setelah dihukum, mantu malas ini baru rajin."

"Iya, lihat , ini telapak tangannya bengkan biru, pasti habis di rotan, heran sudah remaja masih tidak malu di rotan." kata ibu disamping Hendrik yang melihat telapak tangannya bengkan membiru, pada saat dia mengeluarkan uang."

"Pecundang, enak ya, tiap hari di pecut dan di rotan."

Keluarga Amanda memang sengaja memberikan baju yang tipis kadang kadang transparan dari bahan murah dan kain yang kumuh, yang biasa dibeli di obralan yang lengan pendek atau sama sekali tidak berlengan, sehingga bisa memperlihatkan  bekas pecutan rotan. kalau Elisa membelikan baju baru yang agak mahal, baju itu pasti selalu di ambil Markus dan bekas bajunya yang sudah robek dikasih ke Hendrik untuk ditambal oleh Hendrik dan untuk dia pakai se hari hari.

Semua itu tidak dihiraukan Hendrik, dia langsung pulang dengan bersiul senang.

Seperti kemarin, ketika sampai di pelataran parkir, disana sudah menunggu Mei Ling sambil mengeluarkan kartu ATM bank primordial.

"Ini untuk kamu untuk membeli kebutuhan kamu selama hidup sebagai Hendrik." Kata mei Ling sambil memasukkan kartu itu ke kantung bajunya,

"Apa ini? punya siapa ini?" Kata Hendrik sambil mengeluarkan kartu itu dan melihatnya.

" itu kartu ATM punya kamu dan PIN nya tanggal lahirmu."

"Hei, saya tidak punya uang , untuk apa ATM."

"Sekarang kamu punya, dan jumlahnya tidak banyak cuma ada sepuluh Milyard." Kata Mei Ling lalu berlalu begitu saja dan seorang pengawal memberikan nomor telfon ke Hendrik.

"Ini telfon Nyonya Mei Ling dan ini nomor Hp kami pribadi khusus untuk Tuan Hendrik." Lalu mereka juga pergi.

Sambil terbengong, Hendrik memegang keempat kartu itu, tapi akhirnya dia tersadar dan disimpannya, 

"Terserah jika mereka salah orang, saya ini memang lagi butuh uang untuk membalas dendam kepada mereka, kenapa tidak saya gunakan saja uang dan fasilitas ini.?"

Lalu dia pulang untuk membereskan pekerjaan rumahnya, seluruh anggota rumah tidak ada di rumah menyisakan sampah di mana mana dan kekotoran di rumah yang mengharuskan dia merapikan dan membersihkannya.

Tiba tiba hp nya berdering:" Tuan Hendrik , saya Mei Ling, tadi saya lupa mengatakan bahwa Hendro n company itu perusahaan kepunyaan Tuan dan hotel Hendrieta itu di bawah wewenang perusahaan Hendro n company, jika Tuan perlu sesuatu, hubungin Wilson bersaudara."

Baru selesai membersihkan rumah dan akan masak untuk makan siang, anggota yang lain telfon menyuruhnya jangan masak, mereka tidak pulang untuk makan.

"Hendrik, tolong kamu antarkan dokumen saya restauran hotel Hendrieta, ada diatas meja hias saya." Perintah Elisa terburu buru.

Hendrik mengantar dokumen itu dengan berjalan kaki, Hendrik memang senang berjalan kaki, semuanya di anggap olahraga.

Se sampainya di depan hotel, hendrik ingin masuk dilarang oleh satpam, karena Hendrik memakai baju murah yang berlengan pendek serta celana pendek, jalan kaki lagi.

"Hai, Pecundang, untuk apa kamu kemari," Tanya Markus yang baru turun dari mobil mewah milik pacarnya, laura smith. anak bungsu keluarga terkemuka smith dari smalltown.

Pasangan yang cocok, pria yang perlente dengan baju mahal pinjaman dan gadis manja yang flamboyan, cantik sih, tapi prianya kurang gagah dan cantik.

"Saya mau masuk mengantarkan dokumen ke Elisa, dia ada di restaurant hotel Hendrieta,"jawab Hendrik.

"Ha ha ha ngaca dong, pantaskah kamu kemari , hanya dengan dandanan seperti itu dan mau ke restaurannya lagi, untuk masuk ke restauran kamu harus jadi anggota VIP hotel ini." Tawa Markus dan menyuruh satpam mengusir Hendrik.

"Usir saja dia, dia cuma mantu yang numpang makan di keluarga kami dan sudah jadi pembantu rumah tangga kami, dasar pecundang yang tidak punya otak." sindir Markus.

Hendrik menelpon Mei Ling, menanyai" kalau dia mau masuk ke hotel Hendrieta dan mau ke restaurant nya, harus bagaimana?"

"Nanti saya urus, mei ling menghubungi Wilson bersaudara yang mengurus hotel Hendrieta dan Hendro n company." 

Dengan ter gopoh gopoh Hans Wilson yang merupakan adik dengan kakak yang bernama john Wilson yang mengurus kantor bertingkat 33 yang bernama Hendro n company.

"Tuan Besar silahkan masuk," sapa Hans wilson, sambil membentak satpam.

"Kamu mau mati ya, melarang pemilik hotel masuk ke hotelnya sendiri."

Mendengar itu semuanya kaget, manusia kumuh dan melarat ini pemilik hotel ini, siapa orang yang akan percaya kenyataannya?. 

"Mari Tuan Besar saya antarkan ke restaurant dan ini kartu VIP untuk anda untuk masuk ke hotel ini." Kata Hans Wilson.

"Kamu kenal dengan orang yang duduk di depan istri saya, lihat tangannya yang kurang ajar itu." Kata Hendrik dengan marah.

"Itu bagian pemasaran kami, ada apa dengan nyonya Elisa, biar saya datangi." Kata Hans Wilson.

"Tidak usah, biar saya tangani dulu, kamu panggil kakak kamu saja. kan saya lihat apa yang akan dia lakukan." Kata hendrik.

"Istriku, ini dokumennya." Kata Hendrik sambil menyerahkan dokumen map merah itu.

"Ho ho ho, suami pecundang datang, yang hanya bisa jadi pembantu rumah tangga, menumpang makan dari istri, ceraikan saja suamimu, mari kita masuk ke kamar, nanti tender kamu saya acc. " Kata alex Setio.

"Ini minuman anda, nyonya, teh chinese se teko." Kata pelayan sambil menaruh teh dengan teko nya.

Tanpa berkata Hendrik menuangkan teh panas itu ke tangan Alex Setio.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Chandra
sdh diganti tuh. kak
goodnovel comment avatar
Erni manis
Dobooll iklanya teh poci
goodnovel comment avatar
Masandra
terimakasih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuda yang tidak terduga   BAB 154

    Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh

  • Pemuda yang tidak terduga   BAB 153

    Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan

  • Pemuda yang tidak terduga   BAB 152

    Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.

  • Pemuda yang tidak terduga   BAB 151

    Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te

  • Pemuda yang tidak terduga   BAB 150

    Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.

  • Pemuda yang tidak terduga   BAB 149

    Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status