Alex Setio melompat dari duduknya , memegang tangannya yang panas kena air panas dari teko.
" Kamu mau mati ya, tidak tahu kamu saya karyawan Hendro n company, tunggu saya panggil sekuriti sana untuk menghukummu."
"Bobby, kamu ada dimana ? datang kemari ada yang mau buat onar dengan saya, bunuh dia juga boleh?" Panggil Alex kepada kepala sekuriti hotel Hendrieta
Bobby datang dan langsung mau memukul Hendrik, sebelum tangan itu mengenai pipi Hendrik, tangannya dipegang sama Hans.
"Jika tangan kamu menyentuh muka tuan Hendrik, jangan salahkan saya memotong tangan kamu." Ancam Hans.
"Siapa disini mau buat onar, " tanya satu suara lagi.
Alex kesenangan dan berkata:" tuan John, orang ini yang mau buat onar, menyiram tangan saya sampai bengkak dan merah begini."
"Oh,,, mana saya lihat," lalu digengamnya dengan keras dan di gosok gosokannya dengan sarung tangan dia yang kasar.
Alex menjerit kesakitan, sambil merintih dia berkata:" Bukan saya yang buat onar, tapi suami pecundang ini, pengemis yang makan sisa makanan dari tempat sampah."
Mei Ling datang dan mendekati Elisa dan mengajaknya berunding tentang tender ditempat lain.
"Saya Mei Ling, wakil pemilik Hendro n company, mari kita bicarakan di ruangan lain, masalah disini biar mereka yang mengurusnya,"
"Tapi suami saya masih di dalam," kata Elisa sedih.
"Jangan takut, suami anda adalah teman mereka pada waktu lampau." Kata Mei Ling misterius.
Elisa melangkah keluar kamar dengan bingung, " Bagaimana mungkin tuan tuan itu teman suaminya yang masih muda itu."
Mei Ling menyadari kesalahannya:" Dulu, suami anda pernah melamar jadi sekuriti, dan Wilson bersaudara sangat sayang kepadanya , lalu tiga tahun yang lalu dia menghilang tidak ada kabar, dua hari yang lalu, mereka baru menemukannya dan mau menyuruh dia bekerja lagi."
"Ohhh, begitu, saya jadi baru tahu, tapi jangan sekuriti, takut dia sering di hina orang , kasihan." Kata Elisa lagi.
"Ok, tender kamu , saya lihat dulu, besok, kamu ke kantor menemui saya." Kata Mei Ling mengakhiri pertemuan itu.
Sementara itu, di kamar sebelah terjadi hal yang menyedihkan.
"Apa yang tadi kamu katakan pada tuan Hendrik." Tanya John Wilson.
"Dia bukan tuan, mana pantas dia menjadi Tuan, dia itu sampah yang hidup dari sisa makanan di tempat sampah, dia itu pecundang, suami yang numpang hidup dari istri, tidak pantas dia menjadi suami Elisa." Kata Alex menjelaskan.
plak,,,, plak
Dua kali pipinya ditampar, "tolol, bodoh, masih belum sadar juga kamu, Tuan Hendrik ini adalah pemilik hotel ini dan pemilik Hendro n company."
"Apa" jerit dua orang yang menjadi ketakutan.
Wilson bersaudara saja sudah begitu besar pengaruhnya, tentu pemiliknya lebih besar lagi pengaruhnya.
Dengan tampang ketakutan Alex dan Bobby berlutut meminta maaf.
"Kamu cari istriku , minta maaflah padanya, lancang mulutmu, pukul dia sampai bibirnya berdarah darah atau kamu pukul sendiri bibir kamu itu sampai tidak bisa makan untuk beberapa hari." Kata Hendrik dengan emosi dan garangnya.
Wilson bersaudara menghampiri Alex yang ketakutan yang sedang memukuli mulutnya se keras kerasnya sambil berlutut.
Sedangkan Bobby dan anak buahnya kebingungan sendiri, siapa yang harus di pukuli, kenapa justru Alex sendiri memukul dirinya.
"Kamu juga, lihat baik baik , dia lah Tuan Besar kita semua, siapa yang berani menyentuh tubuhnya, harus berhadapan dengan Grup Wilson bersaudara, dan hati hati untuk anggota keluarga kalian yang lain.'kata Hans Wilson.
Berlututlah bobby dan semua anak buahnya meminta ampun.
"Ampun Tuan Hendrik, maafkan kami , kami tidak tahu Tuan adalah Tuan besar kami, mulai sekarang kami akan bekerja sepenuh hati."
"Ya, sudah tapi kalian semua jangan memberitahukan saya itu siapa? juga pada istri dan keluarga Nicken. jika ada yang berani membocorkan identitas saya, hati hati lidah kalian, saya tidak akan membunuh kalian tapi akan saya buat kalian semua menjadi pengemis yang memakan sisa makanan di tempat pembuangan dengan lidah yang tidak utuh." Kata Hendrik dengan garangnya.
"Buang, orang tidak berguna ini ke tempah pembuangan sampah yang menggunung, buat dia hidup disana selama tujuh hari, biar dia merasakan lapar dan memakan makanan busuk.' Kata Hendrik kepada Wilson bersaudara.
Hendrik berjalan keluar bersamaan dengan Elisa meninggalkan ruangannya, mereka bertemu di lobby dan pulang dengan naik kendaraan umum.
Elisa memandangi Hendrik dengan tidak percaya, melihat dia tidak ada tanda tanda pukulan selain bekas pukulan keluarganya.
Elisa merasa sejak dua hari yang lalu aura Hendrik berbeda, lebih sepertinya lebih optimif, atau apa? susah di jelaskan.
Dengan senang, Elisa memberitahukan bahwa Mei Ling menyuruhnya datang besok untuk menekan tender yang di ajukan keluarga Nicken.
Dan Elisa pun meminta Hendrik untuk bekerja di perusahaan Hendro n company. dan Hendrik mengiyakan, mereka berdua akan berangkat besok bersama sama.
"Hai, pecundang , kamu hari ini tidak masak untuk kami ya, mau di pukul kamu."Bentak Amanda.
"iya, saya akan masak sekarang, makan malam pasti akan tersedia tepat waktu." Jawab Hendrik cepat cepat ke dapur untuk menyiapkan makan malam.
Markus pulang di kawal dengan tentara untuk melaporkan dia harus wajib militer selama tiga tahun di smalltown. Dan ayah ibunya serta Elisabet disuruh naik ke truk untuk melihat hukuman yang akan di jatuhkan untuk Markus.
Setelah itu dia dipaksa pergi sambil memanggul ransel yang seberat lima belas kilo sambil sebentar bentar kakinya dipukul oleh ujung senjata.
Makin mengaduh dan mengeluh, pukulan makin ber tubi tubi, Markus tidak diijinkan naik ke truk tentara, dia harus berjalan disamping truk dan jika ketinggalan, ada seorang prajurid turun untuk memukul bokong, paha dan betisnya dengan ujung senjata dan Markus harus ber lari sampai sejajar mobil truk , baru pemukulan itu berakhir.
itu dilakukan sampai Markus sudah tidak sanggup jalan, baru dinaikan ke truk dan ransel dibuka lalu Markus akan menerima pukulan bertubi tubi sampai pingsan, itu hukuman untuk yang melarikan diri dari wajib militer di negara Markus.
Setelah Markus pingsan , keluarganya diturunkan dan disuruh pulang sendiri.
Begitu sampai di rumah,Amanda menangis sedih, mengapa Markus harus wajib militer padahal dia baru berumur enam belas tahun, di negara Markus , wajib militer mulai di umur lima belas tahun sampai tujuh belas tahun, jadi mereka sekolah sambil wajib militer.
Jika yang tidak mendaftar setelah lima belas tahun dan ketahuan akan dihukum wajib militer ketat, jadi mereka tidak disekolahkan melainkan latihan sepanjang hari dan harus tahan, jika sakit di masukkan dalam Rumah Sakit dengan tangan di borgol di ranjang setelah sembuh dikirim ke tempat latihan lagi dan latihannya lebih berat dua kali daripada yang semula.
Karena itulah Amanda menangis , karena dia tahu Markus akan sengsara.
Dengan kemarahan yang memuncak dia melihat Hendrik, Kenapa kamu tidak wajib militer tapi bebas saja?
Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh
Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan
Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.
Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te
Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.
Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka