Di masa yang sebenarnya, Wu Shi tidak bertemu dengan Raja Pengembara sehingga ia tidak tahu kalau dirinya sudah terkena racun dengan efek yang sangat lambat. Lalu, ia akan kehilangan guru dari perguruan bela diri tingkat rendah serta dua guru dari perguruan tingkat menara dalam peringkat 2 & 3.
Penyebab hilangnya mereka tidak diketahui olehnya sampai kehancuran dirinya itu terjadi. Tapi, sekarang ia memiliki kesempatan untuk mencari tahu serta memperbaiki apa pun yang tak sempat ia lakukan di masa sebelumnya.Wu Shi bertekad akan menguak keseluruhan janggal, termasuk melacak pergerakan kelompok berjubah dengan simbol di punggungnya.Setelah satu pekan hanya memperkuat fisik saja, Wu Shi memutuskan untuk tidak menaiki kapal untuk pulang. Berhubung tenaga dalamnya jauh lebih kuat dari yang seharusnya, sekalian saja ia menggunakan chi pedang.Pedang yang dialiri chi-nya sendiri, Wu Shi berdiri di atas pedang yang melayang itu guna menyebrangi lautan lebih cepat. Sesampainya di daratan dan tenaganya pun sudah habis, akhirny Wu Shi berjalan kaki."Menyeberangi laut dengan chi pedang adalah hal terburuk. Jika aku kehabisan energi maka aku akan tenggelam ke lautan lagi."Butuh waktu sekitar 3 hari untuk berjalan kali. Berbeda dengan menggunakan chi pedang, di mana waktu seolah tidak berlaku. Itu memang sangat melelahkan namun Wu Shi tidak punya waktu untuk mengulurnya lebih lama."Nian!"Sampai di suatu wilayah besar dalam timur, sang Ibu memanggil dari kejauhan dan segera mendatangi putranya itu yang akhirnya kembali."Ibu?""Nian, kau ke mana saja? Kenapa tidak pulang secepatnya?""Maafkan aku bu. Aku sempat dijahili oleh beberapa orang. Tapi sekarang tidak apa."Wu Shi tersenyum selagi berbohong agar sang Ibu tidak perlu khawatir.'Sebelumnya, aku pulang sekitar hampir 2 mingguan lebih. Lalu racun itu akhirnya aku sadari setelah sampai ke rumah. Tapi sudah terlambat dan kemudian berakhir menjadi cacat setelah aku berguru di tingkat menara,' batin Wu Shi, merasa kesalahan di masa lalu bisa diperbaiki berkat Raja Pengembara."Ibu, aku sungguh bersyukur kerana bisa pulang lebih cepat. Tapi sebelum aku masuk ke rumah, ada satu hal yang harus aku selesaikan.""Kau mau ke mana dengan pakaian lusuh begitu? Ayo cepat masuk, ibumu akan membuatkan teh herbal," ujarnya."Tidak, Ibu."Beberapa orang di sekitar tampak memperhatikan Wu Shi dan Ibunya dengan tatapan sinis. Entah apa yang terjadi namun satu hal yang pasti bahwa mereka tidak suka kalau Wu Shi ternyata masih hidup.'Mereka sama saja dengan orang itu. Berharap aku cepat mati. Bahkan aku menikah dengan gadis biasa pun karena mertuaku mengincar harta kekayaan keluargaku,' rutuk Wu Shi membalas tatapan mereka."Ada apa nak? Apa yang membuatmu tergesa-gesa?""Ini hal yang penting. Kalau tidak dilakukan sekarang, nanti aku lupa," ucap Wu Shi membujuk Ibunya agar diperbolehkan pergi sambil tersenyum lebar."Baiklah kalau memang sedang buru-buru. Tapi cepatlah pulang ya," kata Ibunya."Iya. Tentu saja. Urusan ini takkan lama."Begitulah, Wu Shi pamit untuk pergi menuju ke perguruan bela diri tingkat rendah guna menemui seseorang yang sudah meracuninya.***Perguruan Bela Diri tingkat rendah.Tempat ini masih seperti biasa sampai 3 tahun ke depan. Guru Lan San yang merupakan satu-satunya guru di sini akan menghilang sekitar beberapa hari ke depan."Tujuanku ada dua. Satu, guru, dan yang kedua adalah orang kurang ajar itu."Wu Shi membuka pintu ruangan dengan membantingnya, sontak membuat para murid bela diri dan guru terkejut. Mereka semua menatap ke seseorang yang membuat mereka terkejut itu."Kau!"Salah satu dari murid, terlihat amat terkejut saat melihat Wu Shi berdiri di belakangnya."Untuk apa kau melakukan itu?" Lantas Wu Shi bertanya dengan tatapan tajam seraya menarik kerah pakaiannya."Apa ...apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti!""Kau 'kan yang melakukannya? Kau pikir aku tidak tahu kalau kau berusaha untuk membunuhku. Hei, katakan kenapa kau melakukan itu, Wang Ji?" tanya Wu Shi."Hah! Memangnya aku harus menjawab bagaimana?"Kesal karena beberapa hal, orang yang memiliki nama Wang Ji mengenggam pergelangan tangan Wu Shi yang menarik kerahnya."Ayahmu bukan ahli taichi, jangankan begitu, fisiknya saja sangat lemah. Tapi kau malah kuat dan bahkan melampaui semua murid di sini. Jadi aku putuskan untuk mengakhiri era keluargamu itu!" pekiknya.BRAK!!Wu Shi membanting tubuh Wang Ji ke lantai, lalu mengeluarkan sebilah pedang pemberian Raja Pengembara ke hadapan pria itu."Aku tidak akan segan bila harus melakukan ini pada adik seperguruanku. Tapi tindakanmu sudah kelewatan hanya karena iri, Wang Ji!"Pedang itu bukanlah pedang spesial, hanya pemberian biasa dan pedang itu juga sangatlah biasa. Tidak ada warna khasnya, namun saat Wu Shi mengaliri pedangnya dengan chi, hawa di sekitar mendadak berubah menjadi sangat berat. Semua murid bahkan guru ikut tertekan karenanya."Heh, iri ya? Itu tidak salah sih. Tapi kenapa kau masih bisa bergerak?""Oh, kau cemas karena aku tidak terlihat sedang sakit.""Harusnya kau tidak memiliki energi sebanyak itu. Sebenarnya apa yang terjadi?""Aku tidak sudi memberitahumu bahwa ada sesuatu dalam perjalanan pulangku. Lalu sekarang, aku akan mengusirmu dari perguruan ini!""Memangnya kau siapa? Mau mengusirku begitu saja?!"Semakin lama Wang Ji semakin menyahut dengan nada tinggi. Suasana di antara mereka memanas, tampaknya kekacauan akan terjadi dalam ruangan ini. Segera guru datang dan melerai."Wang Ji, Wu Shi, kalian berdua lebih baik diam dan jangan menganggu pelajaran ini."Guru dengan mata sipit itu melirik Wang Ji lalu berkata, "Tetaplah di ruangan ini sampai guru lainnya datang."Tidak lama setelah itu, giliran Wu Shi yang dilirik. Guru itu kembali berkata, "Dan kau, Wu Shi. Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu dengannya. Berhubung kau sering bolos, ikut denganku ke ruangan lain sekarang juga.""Baik, guru." Hanya dengan mendengarkan perkataan guru ini saja, Wu Shi menurut.Ia menyimpan pedang pemberian di balik jubah, sesaat sebelum akhirnya pergi mengikuti langkah guru.***Ruangan sebelah."Sebenarnya ke mana saja kau? Aku tahu kau murid yang suka bolos. Sudah lebih dari 10 tahun kau belajar di sini, tapi aku tidak pernah tahu kalau kau orangnya suka melarikan diri.""Guru, jika aku diperkenankan untuk berkata jujur. Sebenarnya aku telah diracuni lalu dibuang ke laut saat aku tidak sadarkan diri. Kemudian aku terdampar dan ditemukan oleh seseorang yang membantuku pulang dengan selamat.""Hm, jadi selama 11 hari ini kau terdampar ke suatu tempat?""Ya, aku tidak tahu lebih tepatnya ada di wilayah mana. Lagipula aku tak berniat mengatakan itu. Guru, apa kau percaya padaku?" tanya Wu Shi.Gurunya kemudian mendekat, ia berdiri di belakang punggung Wu Shi selagi mengulurkan kedua telapak tangannya ke depan."Tidak ada racun. Sepertinya kamu sudah baik-baik saja.""Guru ....,""Tapi yang benar saja. Padahal ada petinggi kultus yang berniat mengajarimu langsung, dua orang dari tingkat menara. Kau tidak bisa menemui mereka sementara masalahmu belum selesai."Wu Shi ingat, keesokan harinya adalah awal mula ia akan belajar di perguruan bela diri menara tingkat tinggi."Maafkan aku guru. Muridmu ini sungguh tak becus.""Ada alasan mengapa aku mempertahankanmu yang sudah kelewat batas. Itu karena kau kuat, tapi jujur saja aku tidak menyangka bahwa hanya dengan kepergianmu selama 11 hari, kau sudah jauh lebih kuat dari bayanganku.""Orang yang telah menyelamatkanku juga berkata begitu. Sayangnya aku tidak merasakannya.""Aneh jika kau sendiri tidak merasakannya. Tapi itu kenyataan, Wu Shi. Kau bahkan mungkin sudah dianggap setara satu tingkat di bawah para tingkat menara," ungkap sang guru dengan serius.Guru menatap Wu Shi dengan tatapan yang sedikit tidak menyenangkan, rasanya seperti bertatapan dengan musuh. Namun Wu Shi berpikir dalam batin, 'Ini hanya perasaanku saja 'kan?'Suatu malam, Wu Shi yang merasa bosan, memilih untuk berjalan-jalan di luar sembari menikmati angin sepoi-sepoi. Wu Shi merasa santai walau hanya sejenak saja. Tetapi ia tidak sengaja melihat seseorang yang ia kenal sedang bersama dengan beberapa orang tak dikenal. "Guru Lan San. Sedang apa di tempat begini?" Ia mengintip dari balik dinding, bermaksud untuk mencuri dengar percakapan mereka namun mereka telah pergi seakan mengetahui ada seseorang di sekitar mereka. "Mereka pergi begitu saja. Ini aneh. Rasanya tidak mungkin aku diketahui, aku sudah menyembunyikan keberadaanku. Atau mungkin karena mereka ingin pergi ke suatu tempat?" pikir Wu Shi. Jatuh pada hari esok, hilangnya guru di perguruan bela diri tingkat rendah akan membuat semua orang geger. Tapi malam sebelum kejadian, guru telah dibawa pergi oleh sekelompok orang yang tak jelas berasal dari mana."Tidak 'kan? Aku berpikir penyebab hilangnga guru bukan karena orang-orang itu. Karena kalau menurut masa yang sebenarnya, gur
Perguruan tingkat menara berada di depan, sementara kultus putih berada di belakang menara pada bagian puncak bukit. Sementara asrama khusus yang diperuntukkan untuk murid-murid berada di sebelah menara. Dari asrama itu, Hao Yun dan Wu Shi pergi keluar menggunakan chi pedang untuk mencapai suatu wilayah terlarang, hutan. "Kau serius ingin melakukannya di sini, Hao Yun?" tanya Wu Shi. "Kalau tidak serius, lalu untuk apa kita ke sini?""Kalau kita kena hukuman, kau yang tanggung jawab sepenuhnya.""Paling-paling hanya satu minggu. Itu tidak membuatmu kerepotan 'kan? Apalagi kau itu murid tersantai."Hao Yun benar, satu minggu adalah masa hukuman mereka usai pertarungan ini. "Ya terserah saja." Tanpa alasan yang jelas, Hao Yun meminta untuk bertarung dengannya. Meski tidak sampai mati, nyatanya pertarungan antara ahli Taichi akan membuat mereka cedera parah nantinya. Ilmu masa depan akan sangat berguna, bagi Wu Shi pertarungan ini akan mudah ia selesaikan tapi ia tidak berniat untu
Dua minggu, adalah masa hukumannya. Jujur saja Wu Shi ingin protes tapi ia tak berdaya. Sekalipun tingkat kedua menara meliriknya, ini akan sama saja karena dirinya telah melanggar hukuman meski masih dicap sebagai murid baru di Perguruan ini."Ha, ya ampun. Apanya yang satu minggu, ini bahkan lebih dari 10 hari. Ini keterlaluan," ucapnya protes namun hanya didengar oleh Hao Yun saja. "Sudahlah, mengeluh tidak akan ada yang berubah. Duduk saja sampa waktu hukuman selesai," sahut Hao Yun sembari melakukan sesuatu. "Kau ini seperti tidak punya agenda lain saja. Tapi, apa yang kau lakukan sejak tadi?" tanya Wu Shi penasaran.Hao Yun tampak seperti memukuli sesuatu dengan suatu benda di tangannya. Terlihat menumbuk dan mengaduk secara bergantian. Baunya sedikit menyengat, entah apa yang ia coba buat namun Wu Shi merasa bau ini pernah ia ketahui sebelumnya."Bau itu, mirip sekali dengan bau yang kucium di tubuh Wang Ji. Sebenarnya apa itu?""Oh, ini? Racun," jawab Hao Yun dengan mudah.
Kata-kata Hao Yun mengingatkannya akan masa depan yang hancur. Di masa yang sebenarnya, Wu Shi mati, Wu Shi akan mati. Tapi dengan suatu keajaiban ia kembali ke masa lalu dan berniat merubah masa depan dengan kesempatan kedua ini. "Jangan pernah percaya pada siapa pun. Termasuk diriku."Sesaat Wu Shi terdiam, ia mengerti itu memang yang seharusnya ia lakukan. "Kenapa begitu?" Tapi Wu Shi yang nyatanya tidak sebodoh itu justru memilih bersikap konyol. Mengatakan kalimat tanya seakan tak mengerti sembari tersenyum lebar. "Kau juga mempersiapkan penawarnya saat aku meminun racun itu. Kenapa aku harus mendengarkan perkataanmu?""Hei, kau ini dasar. Seharusnya aku tidak berbicara panjang lebar. Tapi benar deh, kau harus ingat perkataanku jika tidak mau celaka.""Iya, aku paham. Lagi pula aku akan menerapkan itu pada musuh yang akan datang.""Apa maksudmu?" tanya Hao Yun bingung."Alasanku yang protes karena hukumannya jadi dua minggu, adalah karena ingin segera bertemu dengan Ming Hao,"
"Mulai saat ini kita menjadi penjahat."Benar saja, tepat setelah mereka keluar dari asrama, semua para pengawas bahkan para pendekar yang berada satu tingkat di bawah para tingkat menara ikut turun tangan hanya untuk menangkap mereka. Kini sudah lebih dari 3 hari. Itu artinya satu minggu lewat satu hari, masa hukuman mereka masih berlanjut. Namun sepertinya hukuman itu akan ditambah bahkan mungkin lebih parah nantinya. "Kita mau bagaimana ini? Kita mungkin tidak masalah bersembunyi dari para pendekar itu. Tapi akan sangat gawat kalau yang datang mencari kita sekelas Ming Hao.""Itu memang gawat, tapi mungkin dia takkan bergerak.""Kenapa?""Karena dia bukan siapa-siapaku, untuk apa dia memikirkan diriku.""Oh, begitu." Hao Yun tampak tidak peduli dengan jawaban Wu Shi. "Lalu kau, apa kau masih berniat mengikutiku?" tanya Wu Shi."Tujuanku belum tercapai, jadi aku harus mengikutimu. Ada masalah?""Tidak juga. Ada orang lain yang membantu, jujur itu membuatku tenang. Tapi aku akan k
Ming Hao dan pria bertopeng itu saling mengangkat pedang dan mengayunkannya. Saling menyerang dengan niat membunuh. Situasi saat ini sulit dijelaskan mengapa ini bisa terjadi, lantaran permasalahan inti yang berkaitan dengan kultus masih belum terlihat jelas. "Jangan menyentuh pria itu. Dia adalah pria yang pantas mewarisi kursi pemimpin.""Omong kosong. Pria seperti itu bisa diharapkan? Jangan bercanda, kalau ingin bercanda yang sewajarnya saja Ming Hao!" sahutnya menegas."Aku tidak sedang bercanda. Aura-nya memperlihatkan bahwa dirinya bisa mengubah kultus busuk ini," katanya dengan menyeringai."Ming Hao! Melihatmu yang adalah temanku, tadinya aku ingin kembali membujukmu tapi jika kau terus membela pria itu, maka aku tak punya pilihan lain."BRAK!!Saat itulah Wu Shi datang, pria bertopeng yang terkejut pun segera mengarahkan langkah kakinya tuk menuju ke arah pria tersebut. Ming Hao menghalangi jalannya namun beberapa orang berjubah datang dari belakangnya. Kedatangan mereka s
Pada malam ini, banyak sekali kejadian tak terduga. Termasuk kebenaran mengenai pria bertopeng itu ternyata adalah musuh di balik selimut. Dalam beberapa waktu, tekanan aura muncul, pergolakan chi terus membumbung kuat dan kemudian menghilang begitu saja. Sesaat Wu Shi terdiam kaget, jantungnya masih berdegup kencang, keringat dingin bercucuran. Kakinya pun masih gemetar karena merasakan aura tersebut. "Tidak, guru Ming Hao!" Ketika dedaunan bergemerisik, jauh di sana terdapat seorang pria yang tergelatak bersimbah darah. Wu Shi sangat mengenalnya dan ia pun bergegas menuju ke sana. "Itu kau ...Wu Shi?" panggilnya lemah."Guru, guru apa yang terjadi?" "Hei, kita belum resmi menjadi guru dan murid tapi kau sudah memanggilku guru?""Itu tidak penting. Sekarang katakan di mana dia? Apa kau sudah mengalahkannya? Atau justru sebaliknya?" tanya Wu Shi. Ming Hao diam sejenak sebelum mengatakan sesuatu. Ia melirik ke arah samping kanannya lalu kembali bertatapan dengan Wu Shi. "Dia me
Hilangnya Ming Hao berubah menjadi kematiannya. Situasi yang tak terduga kerap terjadi pada beberapa titik dalam pengulangan waktu ini. Sejujurnya Wu Shi hampir tak sanggup, ia ingin menyerah namun saat melihat jasad Ming Hao, Wu Shi menutup mata. "Aku sungguh bodoh," katanya yang menghina dirinya sendiri. "Jangan berkata seperti itu, Wu Shi. Kematiannya itu tidak terduga bukan? Kita mana tahu kalau musuhnya ternyata ada di dalam tingkat menara selama ini," ucap Hao Yun menenangkan."Ada satu hal yang perlu aku katakan padamu, Hao Yun.""Oh, ya? Apa itu?" "Musuhmu, adalah orang yang berada di peringkat pertama dalam tingkat menara 'kan?""Iya. Dia memakai topeng itu. Gaya berpedang dan cara dia berjalan, semua sama. Jadi aku tidak salah mengira," tuturnya.Wu Shi menjelaskan, "Dia hanya peringkat pertama bayangan, karena sejak awal peringkat pertama itu tidak ada dan dia yang sebenarnya berada di peringkat terakhir."Sontak saja Hao Yun sangat terkejut. Ia sampai bingung harus berk