Share

Chapter 27

Penulis: Wang Yuxiu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-24 01:35:39
"Bunuh dia!" ucap Duan Mu memberi perintah kepada murid-muridnya.

"Baik, Guru!"

Seratus Murid Puncak Api itu bergerak bersamaan, senjata-senjata tajam di tangan, menerjang angin, menyerang Chen Xuan.

Dalam situasi yang semakin kacau, Chen Xuan pun segera berlari dan terus berlari lebih cepat lagi. Memasuki hutan di kaki Gunung Nirwana, pohon-pohonnya yang besar membuat Chen Xuan sangat kesulitan untuk bergerak bebas. Terlebih lagi, para pengejar itu sebagian telah berada pada tingkatan ranah Raja Tempur, mengejar lewat jalur udara lebih cepat untuk mendekati Chen Xuan.

"Sial! Ini sangat merepotkan!" ucap Chen Xuan sembari terus berlari dan berlari di tengah gelapnya hutan.

Duar!

Ledakan kembali terjadi, membuat hutan di kaki gunung menjadi begitu terang dari dampak ledakan yang seketika membakar hutan.

Namun, disaat-saat Chen Xuan hampir tidak lagi dapat melarikan diri! Bantuan datang di waktu yang tepat.

"Serang mereka!"

Chen Xuan terkejut! Suara itu sangat begitu fa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 40 Paviliun Bulan Darah bagian 2

    "Hm, kamu yakin, menolak wanita seperti aku ini? Padahal ... begitu banyak generasi muda berbakat yang sangat tergila-gila padaku!" ujar Qin Yao. Chen Xuan tertawa kecil sembari memegangi tengkuknya, "Hehehe, saat ini aku belum terpikirkan untuk menjalin hubungan asmara, aku hanya ingin fokus meningkatkan kekuatanku saja, jika semua tujuanku telah tercapai, baru aku akan memikirkan kehidupan masa depanku!" jelas Chen Xuan dengan nadanya yang rendah. "Baiklah, aku mengerti. Namun, kau tetaplah lelakiku, tidak ada satupun wanita yang aku ijinkan untuk mendekatimu!" ujar Qin Yao dengan tegas. "Hm, terserah kamu saja, Nona Yao!" sahut Chen Xuan, malas. "Sudah aku katakan, panggil aku Yao'er!" bentak Qin Yao, kedua tangan bertolak pinggang. Chen Xuan sedikit terkejut sehingga ia sedikit memundurkan tubuhnya, "Baik, baiklah Yao'er!" kata Chen Xuan. Saat itu, gumpalan gas kemerahan memenuhi panggung pelelangan. Gumpalan gas itu menebarkan aroma bunga melati, tetapi aroma bau amis

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 39 Paviliun Bulan

    "Akhirnya kita sampai!" ujar Qin Yao. Tiga hari telah berlalu semenjak Qin Feng pergi kembali menuju Sekte Iblis Surgawi. Qin Yao membawa Chen Xuan menuju kota Bulan Matahari. Perjalanan selama tiga hari penuh, akhirnya mereka tiba di kota Bulan Matahari. Menurut kabar yang beredar, Qin Yao menjelaskan tujuannya datang ke kota Bulan Matahari. Di mana hari ini, Paviliun Bulan darah akan mengadakan sebuah acara lelang. Dan menurut kabar yang beredar, Paviliun bulan darah mempunyai barang berharga yang akan di lelang, bahkan ahli-ahli kuat dari seluruh wilayah ajaran iblis, datang untuk mengikuti acara lelang tersebut. "Kenapa begitu sunyi!" gumam Chen Xuan. Pandangannya berkeliling melihat kota yang sunyi. Sebuah kota yang cukup besar, bangunan-bangunan rumah terbuat dari tembok hitam, lentera bergelantungan di bawah atap. Jalan di tengah kota terbuat dari lapisan tembok batu bata. "Hm, memang seperti ini keadaan kota Bulan Matahari. Walaupun nampak sunyi di sekitar gerbang

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 39 Tujuh Raja Dunia

    Suasana tiba-tiba menjadi begitu hening. Tanpa kata, tanpa pergerakan, hanya deru angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh dedaunan. 'Murid? Ternyata dia diam-diam mempunyai seorang murid! Tetapi ... bukankah dia sudah mati 200 tahun yang lalu?' pikir Qin Feng penuh tanda tanya. "Apa tujuanmu datang ke wilayah ku, dan kenapa kamu bersama putriku? Sebaiknya kau mempunyai alasan yang tepat, jika tidak ...." kata Qin Feng memberikan sebuah peringatan. "Ayah! Chen Xuan adalah laki-laki pilihanku! Dia adalah kekasihku!" kata Qin Yao dengan nadanya yang sangat manja terhadap ayahnya. Pernyataan itu jelas membuat Chen Xuan dan juga Qin Feng sangat begitu kaget. Keduanya tidak bisa untuk tidak memasang raut wajah yang begitu terkejut, kedua mata Chen Xuan melebar. "No— nona Yao! Apa yang ....!" Perkataan Chen Xuan terhenti, tepat di saat Qin Yao menempatkan telunjuknya pada bibir Chen Xuan, membuat Chen Xuan berhenti berbicara. "Yao'er! Ini ....,?" kata Qin Feng penuh tanda tanya. Qin Ya

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 38

    "Yao'er!" Seorang pria yang di selimuti jirah hitam ungu dengan sisik naga keemasan tengah duduk di singgasana nya. Dia adalah Qin Feng— 150 tahun, sosok yang sangat kuat, dan ia adalah Pemimpin Sekte Iblis Surgawi. Saat itu, ia menyadari bahwa token giok yang dimiliki Qin Yao telah hancur. Menandakan Qin Yao tengah berada dalam kesulitan ataupun sedang berada dalam bahaya. Di mana Qin Yao adalah anaknya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Qin Feng pun segera merobek udara, membuka celah ruang kehampaan dan segera untuk menuju tempat di mana Qin Yao berada. Saat itu, Qin Yao yang sedang berada bersama Chen Xuan. Langit kembali menjadi gelap, awan kelabu berputar, badai angin kencang, dan muncullah sosok kuat dari robekan ruang di langit. Di depan rumah yang telah hancur, Chen Xuan berdiri bersisian dengan Qin Yao. Angin kencang mengibaskan rambut hitamnya yang berantakan, jubah putih birunya berkibar, hingga sepasang matanya tertuju kepada robekan ruang di langit. "Ajaran Su

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 37

    "Hm," Chen Yan menghela nafasnya, "Ini hanyalah proyeksi jiwaku saja, tubuh asliku telah hancur karena keegoisanku yang ingin menembus batasan manusia fana seperti kita ini untuk mencapai tingkatan ranah Setengah Dewa. Tetapi aku terlalu lemah, sehingga aku pun gagal dalam terobosan dan mengakibatkan kematian. Namun, di saat-saat terakhirku, aku melihat sebuah kehidupan lain yang memperlihatkan seorang pemuda dari keluarga Chen yang mempunyai takdir besar, dan itu juga yang pernah di katakan oleh mereka suku penyihir dalam ramalan nya." jelas Chen Yan. Chen Xuan pun terdiam bingung. Dengan pengalaman dan juga wawasannya yang masih dangkal, ia sama sekali tidak mengetahui akan kekuatan jiwa, entah itu secercah jiwa ataupun proyeksi jiwa seperti yang di saksikan oleh Chen Xuan terhadap leluhurnya. Namun, Chen Yan juga menjelaskan bahwa Chen Xuan adalah harapan terakhir keluarga Chen di dunia kultivasi ini. Chen Yan juga kembali menjelaskan tentang batasan alam bawah yang membatasi t

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 36

    "Panggil aku Leluhur!" kata pria berjubah merah dengan tenang. Jelas membuat Chen Xuan terdiam, begitu banyak pertanyaan dan kebingungan yang memenuhi pikirannya. Raut wajahnya di tekuk, 'Leluhur?' pikir Chen Xuan. "Bocah, apakah kau tidak mengenalku?" tanya pria berjubah merah hitam itu sembari kembali menepuk bahu Chen Xuan. Ia juga menggambar segaris senyuman di sudut bibirnya. Namun Chen Xuan hanya menatap pria itu dengan penuh rasa bingung, ia sama sekali tidak mengenalnya. "Aku, Chen— Yan!" ucapnya dengan sangat tegas. Chen Xuan kembali tertegun sesaat. 'Chen Yan?' pikir Chen Xuan penuh tanda tanya, ia mencoba untuk mengingat nama itu, 'Marga Chen, tapi ... siapa?' gumam Chen Xuan di dalam hatinya. "Apakah kamu sudah mengingatku?" tanya pria itu yang di ketahui bernama Chen Yan. Chen Xuan tetap terdiam bingung. Namun ia tiba-tiba mengingat tentang ayahnya dan juga warga desa yang mendewakan sosok laki-laki yang berasal dari desa Embun Pagi, dan di ketahui bahwa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status