Share

Chapter 26

Author: Wang Yuxiu
last update Huling Na-update: 2025-07-23 20:03:31

"Semuanya, aku pasti kembali!" kata Chen Xuan dengan penuh tekad sembari membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat.

Setelah berpamitan kepada Gurunya 'Zhu Ya' dan semua rekan-rekan seperguruannya di Puncak Bambu Hitam, dan juga Xiao Ling'er. Chen Xuan pun mulai melangkahkan kakinya keluar dari gerbang Sekte Awan Biru. Gerbang yang besar dan tinggi dua pilar batu giok setinggi seratus meter.

Chen Xuan pun berjalan menuruni anak tangga yang tak kurang dari seribu anak tangga. Chen Xuan menarik nafasnya dalam-dalam, menyimpan semua luka hati, kebencian, dan dendam di lubuk hatinya yang paling dalam.

"Sekte Awan Biru! Cih, aku pasti akan kembali!" gumam Chen Xuan. Raut wajahnya menyeringai, sesekali ia kembali menoleh ke belakang. Mengingat masa-masa ia berjuang mendaki seribu anak tangga ini hanya untuk mengikuti ujian penerimaan murid baru.

Namun, takdir langit berkata lain. Tempat di mana ia belajar, berlatih, menempa ilmu sampai ia berada di posisi saat ini, ternyata Sekte Awan Biru
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 39 Tujuh Raja Dunia

    Suasana tiba-tiba menjadi begitu hening. Tanpa kata, tanpa pergerakan, hanya deru angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh dedaunan. 'Murid? Ternyata dia diam-diam mempunyai seorang murid! Tetapi ... bukankah dia sudah mati 200 tahun yang lalu?' pikir Qin Feng penuh tanda tanya. "Apa tujuanmu datang ke wilayah ku, dan kenapa kamu bersama putriku? Sebaiknya kau mempunyai alasan yang tepat, jika tidak ...." kata Qin Feng memberikan sebuah peringatan. "Ayah! Chen Xuan adalah laki-laki pilihanku! Dia adalah kekasihku!" kata Qin Yao dengan nadanya yang sangat manja terhadap ayahnya. Pernyataan itu jelas membuat Chen Xuan dan juga Qin Feng sangat begitu kaget. Keduanya tidak bisa untuk tidak memasang raut wajah yang begitu terkejut, kedua mata Chen Xuan melebar. "No— nona Yao! Apa yang ....!" Perkataan Chen Xuan terhenti, tepat di saat Qin Yao menempatkan telunjuknya pada bibir Chen Xuan, membuat Chen Xuan berhenti berbicara. "Yao'er! Ini ....,?" kata Qin Feng penuh tanda tanya. Qin Ya

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 38

    "Yao'er!" Seorang pria yang di selimuti jirah hitam ungu dengan sisik naga keemasan tengah duduk di singgasana nya. Dia adalah Qin Feng— 150 tahun, sosok yang sangat kuat, dan ia adalah Pemimpin Sekte Iblis Surgawi. Saat itu, ia menyadari bahwa token giok yang dimiliki Qin Yao telah hancur. Menandakan Qin Yao tengah berada dalam kesulitan ataupun sedang berada dalam bahaya. Di mana Qin Yao adalah anaknya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Qin Feng pun segera merobek udara, membuka celah ruang kehampaan dan segera untuk menuju tempat di mana Qin Yao berada. Saat itu, Qin Yao yang sedang berada bersama Chen Xuan. Langit kembali menjadi gelap, awan kelabu berputar, badai angin kencang, dan muncullah sosok kuat dari robekan ruang di langit. Di depan rumah yang telah hancur, Chen Xuan berdiri bersisian dengan Qin Yao. Angin kencang mengibaskan rambut hitamnya yang berantakan, jubah putih birunya berkibar, hingga sepasang matanya tertuju kepada robekan ruang di langit. "Ajaran Su

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 37

    "Hm," Chen Yan menghela nafasnya, "Ini hanyalah proyeksi jiwaku saja, tubuh asliku telah hancur karena keegoisanku yang ingin menembus batasan manusia fana seperti kita ini untuk mencapai tingkatan ranah Setengah Dewa. Tetapi aku terlalu lemah, sehingga aku pun gagal dalam terobosan dan mengakibatkan kematian. Namun, di saat-saat terakhirku, aku melihat sebuah kehidupan lain yang memperlihatkan seorang pemuda dari keluarga Chen yang mempunyai takdir besar, dan itu juga yang pernah di katakan oleh mereka suku penyihir dalam ramalan nya." jelas Chen Yan. Chen Xuan pun terdiam bingung. Dengan pengalaman dan juga wawasannya yang masih dangkal, ia sama sekali tidak mengetahui akan kekuatan jiwa, entah itu secercah jiwa ataupun proyeksi jiwa seperti yang di saksikan oleh Chen Xuan terhadap leluhurnya. Namun, Chen Yan juga menjelaskan bahwa Chen Xuan adalah harapan terakhir keluarga Chen di dunia kultivasi ini. Chen Yan juga kembali menjelaskan tentang batasan alam bawah yang membatasi t

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 36

    "Panggil aku Leluhur!" kata pria berjubah merah dengan tenang. Jelas membuat Chen Xuan terdiam, begitu banyak pertanyaan dan kebingungan yang memenuhi pikirannya. Raut wajahnya di tekuk, 'Leluhur?' pikir Chen Xuan. "Bocah, apakah kau tidak mengenalku?" tanya pria berjubah merah hitam itu sembari kembali menepuk bahu Chen Xuan. Ia juga menggambar segaris senyuman di sudut bibirnya. Namun Chen Xuan hanya menatap pria itu dengan penuh rasa bingung, ia sama sekali tidak mengenalnya. "Aku, Chen— Yan!" ucapnya dengan sangat tegas. Chen Xuan kembali tertegun sesaat. 'Chen Yan?' pikir Chen Xuan penuh tanda tanya, ia mencoba untuk mengingat nama itu, 'Marga Chen, tapi ... siapa?' gumam Chen Xuan di dalam hatinya. "Apakah kamu sudah mengingatku?" tanya pria itu yang di ketahui bernama Chen Yan. Chen Xuan tetap terdiam bingung. Namun ia tiba-tiba mengingat tentang ayahnya dan juga warga desa yang mendewakan sosok laki-laki yang berasal dari desa Embun Pagi, dan di ketahui bahwa

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 35

    Sosok laki-laki berjubah merah hitam itu pun segera memalingkan pandangannya, mengarah kepada Qin Yao. "Hm, Gadis kecil dari ajaran iblis, menarik!" katanya dengan nada yang rendah. Raut wajahnya tersenyum tipis. "Ini adalah wilayah kekuasaan Sekte Iblis Surgawi! Aku sarankan kau tidak bertindak macam-macam!" gertak Qin Yao dengan suaranya yang tegas. Namun laki-laki berjubah merah hitam itu seketika menghempaskan udara, aura spiritual membeludak keluar dari tubuhnya, bahkan seketika pandangannya begitu sinis menatap Qin Yao dengan wajah yang suram. "Gadis kecil! Bahkan jika Qin Feng sendiri yang berada di sini, maka dia pun akan sangat menghormati aku. Kau ... atas dasar apa kamu mempunyai keberanian untuk memperingati aku!" kata pria berjubah merah hitam dengan sangat dingin. Bahkan ia pun seketika melepaskan cengkraman tangannya terhadap Chen Xuan, membuat Chen Xuan pun terjatuh di lantai. Uhukkk! Uhukkk! Terlepas dari kematian, Chen Xuan terbatuk dan segera menarik nafasny

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 34

    "Ha haa!" seorang pria tertawa dengan sangat lantang, suara menggema, bahkan membuat Chen Xuan dan juga Qin Yao merasakan suatu kekuatan yang mengerikan hanya dengan mendengar tertawanya saja. "Gadis kecil! Kau sungguh bernyali, namun harus kau tahu, ketika aku menjelajahi dunia, kau masih belum di lahirkan di dunia ini!" kata pria di luar rumah dengan nadanya yang sangat dingin. Dalam tekanan gravitasi yang menekan Chen Xuan dan juga Qin Yao. Namun Qin Yao mencoba untuk tetap tenang, tetapi rasa penekanan yang seolah-olah menghancurkan tulang itu sangat sulit untuk di sembunyikan. Raut wajah Qin Yao sangat begitu tegang. Pada akhirnya, Qin Yao pun tak lagi dapat menahan tekanan gravitasi yang sangat dahsyat itu, membuatnya pun bertekuk lutut di dalam ruangan, tetapi sosok laki-laki itu belum juga menampakkan dirinya. 'Hanya mendengar suaranya saja sudah membuat jiwa dan tubuhku seolah-olah terkoyak! Siapa sebenarnya orang ini?' pikir Chen Xuan sembari terus menahan rasa sakit

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status