Share

Chapter 28

Author: Wang Yuxiu
last update Huling Na-update: 2025-07-24 23:09:17

Di tengah-tengah suasana yang kacau balau, Zhu Ya bersama Han Yue bertarung sengit melawan Duan Mu. Benturan benturan menimbulkan cahaya yang cemerlang, api menyala dimana-mana membakar hutan. Murid-murid Puncak Api gugur, pertarungan terjadi di kedalaman hutan, dalam jarak seribu kaki ke langit.

Chen Xuan hanya terdiam terpaku, ketika ia melihat sang Guru bertarung untuk pertama kalinya. Kecepatan langkah kilat yang sangat mengerikan, membuat Chen Xuan menyadari bahwa langkah kilat yang ia kuasai masih terpaut jauh dari langkah kilat gurunya.

"Xuan! Ikuti aku!"

Di saat pertarungan sengit masih berlangsung, Hua Yun datang bersama murid-murid Puncak Bambu Hitam, ia pun segera menarik tangan Chen Xuan. Bahkan Chen Xuan yang masih dalam keadaan tak siap hampir tersandung.

"Kak Yun!" kata Chen Xuan sangat terkejut, "Kenapa kamu juga datang?" sambung Chen Xuan bertanya.

Namun Hua Yun tak menjawab, ia hanya terus memegang tangan Chen Xuan dan membawanya berlari melarikan diri.

"
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 44 Peringatan

    "Qin Feng!" teriak Hun Li dengan suaranya yang lantang penuh kekesalan dan rasa amarah. Tetapi orang di luar Paviliun itu tiba-tiba tertawa lantang, "Ha haa!" lalu ia pun menghentikan teknik ruang dan waktunya, membuat semua orang kembali dapat bergerak. Whoosh! Hempasan udara yang begitu kuat, bahkan sekejap mata, sosok pemimpin yang disebut juga dengan sebutan Ketua Sekte Iblis Surgawi, telah berada di dalam Paviliun Bulan Darah, di tengah-tengah kekacauan yang terjadi. Qin Feng melayang di udara dengan penuh wibawa dan juga kharismanya sebagai salah satu manusia yang mempunyai gelar raja dunia, dengan tingkatan ranahnya yang telah mencapai kaisar tempur tahap puncak akhir, membuat semua orang yang berada di dalam ruangan Paviliun Bulan Darah pun membungkuk sebagai tanda hormatnya kepada Qin Feng. Bahkan Chu Tian, salah satu tetua Sekte Racun pun demikian membungkuk. "Ayah!" panggil Qin Yao, satu tangannya melambai kepada Qin Feng. Segera Qin Feng pun memalingkan pandangannya

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 43 Sekte Iblis Surgawi

    "Ho hoo— kau ... berani melawanku!" ujar Hun Li dengan senyum sinis nya yang masih menggantung. Namun Chen Xuan tak sedikitpun menunjukan rasa takut terhadap Chu Tian. Melainkan ia berdiri dengan dada yang terangkat, kedua matanya terbuka lebar, bahkan energi spiritual elemen petir itu mulai menyelimuti tubuh Chen Xuan. Sehingga elemen petir biru itu perlahan berubah menjadi elemen petir hitam bercampur merah yang menakutkan. Melihat fluktuasi energi yang begitu kuat, membuat Hun Li menyadari bahwa bocah di depannya adalah seorang Praktisi ranah ekstrim. "Hm, pantas saja kau begitu berani menentangku! Tapi ... ranah ekstrim milikmu masih sangat lemah, dan selama ini, tidak ada yang mampu mengembangkan ranah ekstrim hingga tingkatan yang lebih tinggi!" ujar Hun Li, tenang. Namun Chen Xuan sama sekali tidak mengerti atas apa yang di katakan oleh Hun Li. Walaupun sebelumnya ia juga pernah mendengar akan Ketua Sekte Awan Biru, Hua Jin, yang juga berkata bahwa Chen Xuan adalah prak

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 43 Lahirnya Pendekar Pedang Darah

    'Bocah ini, juga bermarga Chen! Apakah Desa Embun Pagi benar-benar desa penghasil pendekar pedang?' pikir Hun Li, 'Jangan sampai para pendekar pedang bermarga Chen itu kembali menguasai dunia ini, jika itu terjadi ... mungkin rencana puluhan tahun Aula Jiwaku akan kembali gagal!' sambung Hun Li bergumam di dalam hatinya. Qin Yao melangkah ke depan, telunjuknya terangkat tajam menunjuk Hun Li sembari berkata, "Senior Hun Li! Jika kau berani menyakiti Chen Xuan, Sekte Iblis Surgawi tidak akan pernah melepaskan mu!" gertak Qin Yao dengan nadanya yang lantang, kedua matanya memelototi Hun Li dengan penuh rasa kekhawatiran akan keselamatan Chen Xuan. Mendengus, "Cih, menurutmu ... apakah Sekte Iblis Surgawi mempunyai kekuatan untuk berperang melawan Aula Jiwaku? Walaupun aku masih kalah jauh oleh tua bangka itu, namun para tetua lainnya di Aula Jiwa sudah cukup untuk menghadapi Qin Feng, dan harus kamu ingat gadis kecil! Pemimpin Aula Jiwa, bukan sosok keberadaan yang mampu di singgung

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 42 Paviliun Bulan Darah bagian 3

    "Chu Tian! Kau berani!" teriak Qin Yao dengan suaranya yang lantang dari ruangan VIP kelas satu. Qin Yao pun segera menunjukan keberadaanya, keluar dari balik tirai.Kemunculan Qin Yao, membuat semua orang terkejut. Tidak biasanya Sekte Iblis Surgawi mengutus orang penting hanya demi sebuah pelelangan, namun kali ini sang ketua muda Qin Yao muncul di acara pelelangan. Bahkan Wu Zhi sangat begitu terkejut, ia pun segera melompat dari ruangan VIP kelas tiga, dan segera menghampiri Qin Yao."Tidak aku sangka! Ternyata tua Bangka Qin Feng mengutus putrinya sendiri untuk keluar dari Sekte, sangat bernyali!" gumam seorang pria berjubah hitam, berkulit gelap, usianya kisaran 35 tahunan.Dia adalah Hun Li, seorang Tetua di Aula Jiwa. Menyandang gelar Kaisar jiwa, dengan tingkatan ranahnya yang telah berada pada tingkatan ranah Kaisar Tempur bintang tiga."Nona Yao!" sapa Wu Zhi, panik."Ha haa!" Chu Tian tertawa dengan lantang, ia pun segera memalingkan pandangannya mengarah kepada Qin Yao.S

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 41 Paviliun Bulan Darah bagian 2

    "Hm, kamu yakin, menolak wanita seperti aku ini? Padahal ... begitu banyak generasi muda berbakat yang sangat tergila-gila padaku!" ujar Qin Yao. Chen Xuan tertawa kecil sembari memegangi tengkuknya, "Hehehe, saat ini aku belum terpikirkan untuk menjalin hubungan asmara, aku hanya ingin fokus meningkatkan kekuatanku saja, jika semua tujuanku telah tercapai, baru aku akan memikirkan kehidupan masa depanku!" jelas Chen Xuan dengan nadanya yang rendah. "Baiklah, aku mengerti. Namun, kau tetaplah lelakiku, tidak ada satupun wanita yang aku ijinkan untuk mendekatimu!" ujar Qin Yao dengan tegas. "Hm, terserah kamu saja, Nona Yao!" sahut Chen Xuan, malas. "Sudah aku katakan, panggil aku Yao'er!" bentak Qin Yao, kedua tangan bertolak pinggang. Chen Xuan sedikit terkejut sehingga ia sedikit memundurkan tubuhnya, "Baik, baiklah Yao'er!" kata Chen Xuan. Saat itu, gumpalan gas kemerahan memenuhi panggung pelelangan. Gumpalan gas itu menebarkan aroma bunga melati, tetapi aroma bau amis

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 40 Paviliun Bulan Darah

    "Akhirnya kita sampai!" ujar Qin Yao. Tiga hari telah berlalu semenjak Qin Feng pergi kembali menuju Sekte Iblis Surgawi. Qin Yao membawa Chen Xuan menuju kota Bulan Matahari. Perjalanan selama tiga hari penuh, akhirnya mereka tiba di kota Bulan Matahari. Menurut kabar yang beredar, Qin Yao menjelaskan tujuannya datang ke kota Bulan Matahari. Di mana hari ini, Paviliun Bulan darah akan mengadakan sebuah acara lelang. Dan menurut kabar yang beredar, Paviliun bulan darah mempunyai barang berharga yang akan di lelang, bahkan ahli-ahli kuat dari seluruh wilayah ajaran iblis, datang untuk mengikuti acara lelang tersebut. "Kenapa begitu sunyi!" gumam Chen Xuan. Pandangannya berkeliling melihat kota yang sunyi. Sebuah kota yang cukup besar, bangunan-bangunan rumah terbuat dari tembok hitam, lentera bergelantungan di bawah atap. Jalan di tengah kota terbuat dari lapisan tembok batu bata. "Hm, memang seperti ini keadaan kota Bulan Matahari. Walaupun nampak sunyi di sekitar gerbang k

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status