Share

Dirundu Kebosanan

"Pertarungan kita sebentar lagi dimulai. Jangan kira aku kasihan hanya karena tahu calon penantangku adalah seorang bocah 15 tahun. Bersiaplah, kita bertarung mempertaruhkan harga diri sebagai murid Perguruan Api Abadi!"

Lelanang Mana memberi salam pembuka pada Asoka, menawari pemuda itu tos tangan. Membalas tos tangan Lelanang Mana, Asoka mengerlingkan matanya.

"Suatu kehormatan bisa bertarung melawan pemimpin murid lencana emas. Aku bisa menguji seberapa pesat perkembanganku selama empat bulan di perguruan." Asoka meremas tangan Lelanang Mana, memberi salam berupa kobaran api merah.

"Bocah yang menarik. Aku tidak sabar bertarung denganmu."

Meski kekuatannya terlampau jauh di atas Asoka, pemimpin murid lencana emas itu tidak semerta-merta sombong dan merendahkan Asoka. Justru dia menghargai Asoka karena keberanian dan percaya dirinya yang sangat tinggi.

Bersama dua murid lencana emas lain, Lelanang Mana menuruni anak tangga, kembali ke tempat dudu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status