Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 7: Musuh Ki Jarong Datang Lagi

Share

Bab 7: Musuh Ki Jarong Datang Lagi

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2022-03-03 18:01:50

“Terima kasih Malaki, andai kamu terlambat datang, mungkin umurku tak lebih dari 2 minggu lagi!” Ki Jarong menatap wajah Pendekar Pekok sambil menghirup kopi panas, yang juga otomatis menggugah selera makannya yang selama 2 bulanan terganggu.

“Ki Jarong siapa musuh kamu itu?” tanya Pendekar Pekok, sambil memakan ubi yang di rebus dan baru saja di hidangkan Nalini, baunya tak kalah harumnya dari kopi tadi.

“Namanya Ki Samut, dia merupakan musuh sejak kami sama-sama muda, dia marah karena dulu kalah bersaing denganku merebut seorang hati seorang wanita!” Ki Jarong menghela nafas.

Ki Jarong menambahkan, kemarahan Samut saat muda karena dulu kalah di ajang perlombaan jodoh di sebuah kampung.

“Saat itu kepala kampung yang sangat terkenal mengadakan lomba mencari jodoh bagi putrinya, aku yang masih muda tentu saja tertarik. Setelah melalui berbagai pertarungan yang semuanya ku menangkan, sampailah aku di pertandingan puncak, melawan si Samut itu!” Pendekar Pekok tidak menyela selama Ki Jarong bercerita, dia mengakui kalau kakak seperguruannya ini memang lumayan ganteng saat muda.

“Aku mampu mengalahkannya setelah melalui pertarungan hidup mati, Samut ternyata sangat licik, dia hampir saja membunuhku, untungnya ilmu kanuraganku mampu mengimbangi kelicikannya tersebut. Sebelum pertandingan, Samut yang ternyata diam-diam pacaran dengan anak Kepala Kampung itu sengaja memberi racun ke minuman yang ku minum sebelum pertandingan, minuman itu disediakan panitia pertandingan,” ungkap Ki Jarong, sambil mengingat kisah masalalunya.

Pendekar Pekok hanya manggut-manggu mendengar kisah Ki Jarong, kini dia bisa merangkai penyebab Ki Samut sangat dendam dengan Ki Jarong, dendam lama karena Ki Jarong dianggap mengganggu hubungan asmaranya.

Ki Jarong yang mempunyai ilmu kanuragan tinggi hanya lemas saat meminum racun itu, tapi saat pertandingan dia tetap sanggup mengalahkan Ki Samut yang saat itu juga berusia muda.

Usai menang, otomatis Ki Jarong mendapatkan hadiah yang di janjikan, awal pernikahan Ki Jarong dan Surti istrinya, yang juga anak kepala kampung berjalan dingin.

Surti tetap teringat kekasihnya yang kalah dan mengalami luka-luka parah dari Ki Jarong di pertandingan puncak tersebut.

Namun Ki Jarong saat muda memiliki wajah tampan ini memaklumi perasaan istrinya, dia tidak dendam dengan kelakuan Surti yang sempat berkhianat. Dia malah memperlakukan istrinya ini dengan baik dan selalu menunjukan kasih sayang pada Surti. Walaupun sadar nyawanya hampir melayang akibat racun yang sempat dia cicipi tersebut.

Lama-lama Surti mulai menunjukan simpati dan dia mulai sadar, kelakuan dan sifat Jarong jauh berbeda dengan Samut.

Samut sendiri pemuda dari kampung sebelah, Samut terkenal nakal dan suka mempermainkan wanita, tapi Surti baru tahu belakangan, setelah jadi istri Jarong.

Jarong bisa membimbing Surti dalam ilmu silat, juga selalu mengalah dan tidak pernah marah dengannya, beda dengan Samut yang berangasan dan gampang tersulut emosi. Soal wajah, Jarong hanya kalah sedikit dibandingkan Samut.

Lima bulan kemudian, Surti pun mulai merubah sikapnya, yang selama ini jutek dan selalu cuek degan Jarong. Surti sadar, ia telah di butakan oleh cinta!

Hubungan mereka yang semula dingin, berubah jadi baik, Ki Barna, sang kepala Kampung yang juga mertua Jarong tentu saja senang, anaknya Surti kini mau menerima Jarong sebagai suaminya. Ki Barna tentu lebih suka Jarong sebagai menantu, dibandingkan Samut, selain ilmu kanuragan Jarong lebih tinggi, Jarong juga bisa membawa diri dan selalu hormat dengan Ki Barna serta istrinya.

Yang utama lagi, usaha ekpedisi Ki Barna makin naik daun, karena dengan bergabungnya Jarong sebagai salah satu anak buahnya, kini usaha Ki Barna makin maju dan mendapatkan kepercayaan penuh dari semua pelangggannya.

Perilaku Jarong yang sangat baik dan ia juga bisa dipercaya sebagai anak buah sekaligus menantu, Ki Barna pun tak ragu pernah bilang ke Surti, semua usahanya kelak akan dia wariskan ke Jarong dan Surti.

Kebahagiaan Jarong dan Surti makin lengkap, beberapa bulan kemudian Surti pun mengandung anak pertama mereka. Ki Jarong makin sayang dengan Surti dan makin rajin melakukan pekerjaan yang di berikan mertuanya ini.

Ki Jarong yang dulunya seorang petualang dan suka mencari guru untuk belajar ilmu kanuragan, kini berubah jadi orang rumahan dan melakukan pekerjaan tetap dan dia tidak lagi merantau ke sana kemari tanpa tujuan.

Tapi kebahagian itu tak berlangsung lama, saat usia kandungan Surti jalan 7 bulan, diam-diam Samut yang sangat dendam datang menuntut balas.

Samut yang sakit hati datang menyerbu Jarong dan mertuanya, kali ini dia membawa 5 orang kawannya yang ternyata sangat sakti.

Pertarungan hidup mati pun berlangsung di halaman kediaman Ki Barna, sudah tiga orang anak buahnya yang tewas oleh Samut dan 5 orang tersebut.

Warga kampung tidak ada yang berani membantu, karena kesaktian Samut dan ke lima orang itu sangat hebat, juga terlihat kejam dan ganas.

Jarong dan Ki Barna yang bertahan mati-matian tak mau menyerah begitu saja, perlawanan Jarong sudah membuat Samut keteteran, walaupun di keroyok Samut dan 2 orang kawannya, Jarong mampu meladeni, sedangkan Ki Barna yang di bantu 5 anak buahnya mulai terdesak oleh 2 kawan Samut.

Tiba-tiba Jarong kaget mendengar teriakan Ki Barna, tebasan parang yang dilancarkan kawan Samut mengenai lengannya, saat lengah karena kesakitan, bacokan berikutnya menembus dada Ki Barna, Ki Barna pun tewas seketika.

Lima anak buahnya bernasib serupa, sebelum tewas Ki Barna mampu membuat seorang kawan Samut terluka parah, senjata mirip pedang milik Ki Barna menembus bahu musuhnya tersebut.

Melihat hal itu, Jarong lalu mengamuk dan mengeluarkan ilmu-ilmu pamungkasnya, dia tak mau lagi berlaku sungkan.

Satu kawan Samut yang berada paling dekat mampu Jarong lumpuhkan dengan tendangan keras dan bacokan goloknya yang mengenai dada. Melihat salah satu kawannya kena serangan Jarong dan kini antara hidup dan mati, Samut makin gencar menyerang dengan pedangnya, tapi Jarong yang terlanjur marah kembali mengeluarkan ilmu-ilmu silat simpanannya yang memang hebat, kembali salah satu kawan Samut terluka parah dan tak lama kemudian diam tak bergerak, setelah tusukan golok Jarong menembus dadanya.

Melihat kini sudah tiga rekannya keok, Samut mulai gentar, dia pun lalu memberi kode pada dua orang lainnya, agar segera kabur.  

Ketika Jarong melihat Samut ingin kabur, dia mempergencar serangan-serangnnya, tapi ia kaget saat mendengar teriakan Surti istrinya. Kekagetan itu dimanfaatkan Samut dan dua kawannya kabur, Jarong langsung mendekat dan dia terkejut setengah mati, di dada Surti tertancap golok salah satu kawan, Samut yang masih hidup dan ikut kabur dengan Samut.

Rupanya ketika melihat ayahnya Ki Barna tergeletak bersimbah darah, Surti langsung keluar rumah sambil memegang golok, bermaksud menolong ayahnya.

Tapi usahanya berbuah petaka, kawan Samut yang merupakan pentolan para perampok langsung menusuk dada Surti, hingga wanita yang hamil tua ini tergeletak di samping jasad ayahnya. Sisa anak buah Ki Barna juga semuanya kini terluka parah dan tidak mampu menolong sang Kepala Kampung ini.

Samut sendiri ikutan kaget, saat melihat mantan kekasihnya yang sedang hamil tua kini meregang nyawa, tapi dia tak peduli lagi, pikirannya adalah kabur secepat-cepatnya. Karena kondisi diapun juga payah, termasuk kawannya, akibat serangan-serangan yang dilancarkan Jarong.

Jarong tentu saja marah dan sangat berduka, melihat Surti kini tergeletak di samping ayahnya, Jarong yang marah langsung mengejar kemana larinya Samut dan dua kawannya itu.

Usahanya membuahkan hasil, setelah mengejar lebih dari 3 jam, dia menemukan Samut dan dua rekannya sedang mengobati lukanya di sebuah hutan yang terletak di pinggir sungai, yang jaraknya sangat jauh dari perkampungan Ki Barna yang sudah mereka tewaskan.

Jarong yang kalap dan sudah tak peduli dengan nasibnya sendiri langsung menyerbu ketiganya, Samut dan dua kawannya ini kaget bukan main, sia-sia saja mereka lakukan perlawanan, Jarong yang sudah luar biasa marahnya tak memberi ampun, dua kawan Samut yang sebelumnya terluka parah akhirnya roboh tak bernyawa lagi.

Samut kini kelabakan sendirian meladeni keberingasan Jarong yang sedang berduka dan dendam luar biasa dengan dirinya.

Untuk kabur sangat sulit, karena serangan-serangan Jarong benar-benar mengurung dirinya dari segala arah, Samut terus berusaha mengeluarkan ilmu-ilmunya untuk melindungi dirinya dari serangan Jarong yang hanya mengandalkan tangan kosong, tapi justru lebih hebat daripada menggunakan senjata.

Agaknya sebentar lagi Samut pun akan meregang nyawa di tangan Jarong…!

*****

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Camat
sepertinya pekok anak kembar raja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status