Share

7. Strategi Magani

“Terima kasih hidangannya, Ibu Magani dan Mas Raja. Semuanya sangat lezat dan membuat perut saya hampir meledak.”

“Ternyata Mbak Elin makan tidak sebanyak yang Mbak Elin katakan tadi.”

Elin tertawa renyah mendengar sindiran sarat candaan dari Magani. “Saya takut Ibu Magani dan Mas Raja tidak kebagian.”

Kali ini Magani yang tertawa. Entah untuk ke berapa kalinya ia tertawa karena pengacara barunya ini.

“Mbak Elin punya banyak bakat ya.”

“Bakat?” tanya Elin bingung.

“Ya, selain jadi pengacara, Mbak Elin juga sangat cocok menghibur orang sampai buat orang tidak berhenti tertawa.”

“Maksudnya saya cocok jadi pelawak?”

Magani mengangguk dengan tawa yang belum reda.

“Sepertinya profesi itu boleh saya coba.”

“Jadi pengacara saja. Kasihan nanti yang lain kalau semua profesi Mbak Elin borong.”

“Ibu Magani membuat rencana saya pupus sebelum saya mulai. Saya jadi merasa bersalah sama yang lain.”

Candaan antara Magani dan Elin terus berlanjut sepanjang jalan mereka menuju pintu utama. Sementara Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status