Share

Iblis Bertopeng

Author: NonaAquarius
last update Last Updated: 2021-04-01 06:51:37

Nayra kemudian berjalan disamping Rainhard tanpa mengatakan apapun. Hingga Rainhard angkat bicara, "Menjadi istriku bukanlah hal yang mudah! Apa kau bersedia melakukan kewajibanmu sebagai istri?" tanya Rainhard menoleh melihat Nayra. 

"Aku bersedia!" jawab Nayra menoleh melihat Rainhard. 

Rainhard menghentikan langkahnya, "Kamu yakin ... bisa menjalani tugasmu?" tanya Rainhard serius. 

"Saya yakin!" jawab Nayra ikut menghentikan langkahnya. 

Mereka berdua bertatapan. Rainhard menatap Nayra dengan tatapan penuh arti sedangkan Nayra hanya bisa waspada, karna Rainhard pasti merencanakan sesuatu yang sulit dimengerti. 

"Jangan membuatku menunggu nanti malam. Aku tidak sabar menikmatimu!" ucap Rainhard tersenyum sinis. 

Nayra hanya terdiam menatap wajah bertopeng Rainhard. Meski yang Nayra tahu kalau wajah Rainhard hancur, namun topeng itu sungguh tidak membuat penampilan Rainhard menjadi buruk, malahan dia tampak sangat tampan. 

Hingga, Rainhard menyadarkan lamunan Nayra, "Bagaimana kalau kita melakukannya sekarang di sini?" tanya Rainhard dengan tangan menyentuh dagu Nayra. 

Nayra menghindari Rainhard dan berusaha mencari alasan, "Se-semua orang pasti sedang me-menunggu kita!" ucap Nayra gugup. 

Rainhard tersenyum, "Kau sangat polos! Apa kau belum melakukannya sebelumnya?" tanya Rainhard dengan tangan nakalnya yang menyentuh paha Nayra. 

Nayra mendorong Raindhard sekuat tenaga. Dia berusaha menolak permintaan Rainhard yang seolah akan menyentuhnya sekarang. 

"Kata anda, nanti malam! Jadi, jangan sekarang!" ucap Nayra menegaskan. 

'Oh God, aku bahkan tidak percaya akan mengatakan ini. Seolah aku sedang menawarkan diri! Tapi, jika aku tidak menenangkannya sekarang, maka dia akan melakukan apapun yang ia inginkan dan itu tidak boleh terjadi!' batin Nayra. 

Rainhard tersenyum, "Baiklah!" ucapnya menyentuh lembut bibir Nayra dengan tatapan ingin memiliki. 

Hingga Rayhan datang dan menyapa mereka, "Tuan, maaf mengganggu anda. Tapi semua orang telah menunggu kedatangan anda dan Nona!" ucap Rainhard menunduk sopan.

Melihat kedatangan Rayhan membuat Nayra langsung mendorong Rainhard yang dari tadi menggodanya. 

Nayra melangkah dengan cepat meninggalkan Rainhard. Saat melewati Rayhan, dia melihat mata Rayhan yang sesekali menatap lembut kepadanya. 

Yah, Nayra terpanah melihat wajah polos Rayhan. Mata indah itu memberi kesejukan di dalam hati Nayra. Tanpa sengaja degup jantung Nayra berdetak dengan cepat. 

'Siapa pria ini? Dia memanggil Rain dengan sebutan Tuan!' batin Nayra bertanya-tanya. 

Nayra menggeleng dengan cepat, 'Tidak! Aku tidak boleh sedikitpun lengah. Pasti pria ini juga sama dengan Rain, menjadikan seorang wanita sebagai alat bisnis!' batin Nayra. 

Sedangkan Rainhard menatap Nayra dengan tatapan tidak suka karna Nayra yang mendahuluinya berjalan. Namun, Rayhan dengan cepat angkat bicara karna dia tahu kalau mood Rainhard sedang tidak baik. 

"Mari Tuan!" ucap Rayhan sopan. 

Rainhard berjalan dengan Rayhan disampingnya. Mata Rayhan menatap Nayra yang berjalan membelakanginya. Punggung kecil itu membuat Rainhard sangat tidak sabar menyantap Nayra. 

"Ray, pesan beberapa baju yang pas dengan wanita itu. Jangan lupa juga memesan beberapa baju tidur kimono untuknya. Malam ini ... aku akan menikmatinya!" ucap Rainhard dengan senyum penuh kemenangan. 

Rayhan sedikit terkejut, dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Padahal, dia juga merasa tertarik dengan wanita yang bernama Nayra itu. Wanita yang akan dinikahi oleh Tuannya sendiri. 

Hingga Rayhan angkat bicara untuk mengalihkan pemikiran Rainhard. 

"Tuan, mengenai wanita yang anda suruh saya selidiki ... saya belum menemukan petunjuk apapun. Wanita itu tidak bisa di temukan!" ucap Rayhan lirih. 

"Aku tidak mau tahu. Cari tahu siapa wanita itu!  Aku merasa bersalah dengannya karna telah merebut malam pertamanya dengan cara yang kasar!" jawab Rainhard.

"Tapi ...."

Belum sempat Rayhan melanjutkan perkataannya, Rainhard langsung memotong. 

"Jika kamu tidak mampu ... kamu bisa cuti selama beberapa hari dari pekerjaanmu!" ucap Rainhard dengan nada kesal. 

Yah, Rainhard paling benci kalau keinginannya tidak terpenuhi jadi dia merasa kesal sendiri.

"Maaf, Tuan. Saya akan mencari wanita itu sampai ketemu!" tegas Rayhan menunduk. 

....

Kini Rainhard dan Rayhan tiba di ruang keluarga dan ternyata Nayra mendahului mereka sampai. 

"Rain, duduklah!" pinta Grissham lirih. 

Rainhard duduk tepat di dekat Nayra yang telah duduk dari tadi. Nayra sempat kurang nyaman, namun dia berusaha untuk baik-baik saja. 

"Ada apa? Masih belum puas? Aku cukup bersabar menerima pernikahan yang tidak menguntungkan bagiku ini. Jadi, apa lagi yang ingin kau lakukan?" tanya Rainhard kesal. 

Grissham menghela napas berusaha untuk menenangkan diri karna cara bicara Rainhard membuatnya sedikit kesal. 

"Rain, kau sudah besar. Jadi ... aku tidak perlu menegur sikapmu. Bisakah di depan calon istrimu kamu bersikap sopan sedikit!" ucap Grissham kesal. 

"Pppfffhhhtttt," Rainhard malah tidak bisa menahan tawa dan semakin mempermalukan Grissham. 

"Rain terkasih, bisakah kamu sopan sedikit!" tegas Kyung-Mi angkat bicara. 

Nayra tekejut saat seorang wanita yang bersuara lembut seperti Kyung-Mi ternyata bisa mengeluarkan suara yang kesal. 

Hingga Adam Axton angkat bicara dan menenangkan semuanya.

"Ah, tidak apa-apa. Kami sebagai keluarga sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan Nak Rain," ucap Adam penuh kemunafikan. 

Nayra mulai menatap Rainhard dengan tangan mencubit paha Rainhard. Namun, Rainhard sama sekali tidak kesakitan. 

"Aku sudah menyetujui perkataanmu, lalu kenapa kamu masih ingin membatalkan pernikahannya?" gumam Nayra bertanya tengan mrmperkuat cubitannya kepada Rainhard. 

Rainhard mendekatkan bibirnya ke telinga Nayra dan membisik Nayra, "Aku tidak berkata ingin membatalkan pernikahannya. Mana mungkin aku menolak wanita seksi sepertimu?" Rainhard membisik Nayra, namun matanya tak berhenti menatap gundukan dua bola yang ada di dada Nayra. 

Nayra yang sadar akan tatapan Rainhard membuatnya khawatir dan langsung menutupi dadanya menggunakan kedua tangannya. 

"Hey, meski dadamu tak sebesar dada mantan-mantanku di luar sana. Tapi ... setidaknya ada sesuatu yang membuatku tertarik padamu!" Rainhard kembali membisik. 

Nayra mulai kesal atas bisikan dan godaan dari iblis bertopeng di dekatnya hingga Kwang-Sun angkat bicara karna melihat ketidak nyamanan Nayra. 

"Rain, jangan menakutinya. Jadi bersikap sopanlah sedikit!" ucap Kwang-Sun angkat bicara. 

"Apa aku menakutimu?" tanya Rainhard dingin kepada Nayra namun matanya menatap tajam Kwang-Sun. 

"Aku tidak merasa ditakuti, Tuan Kwang-Sun. Sebaiknya anda jangan ikut campur!" jawab Nayra menatap Kwang-Sun.

'Biarlah masalah ini aku yang tanggung. Lagi pula, sepertinya kedua kakak beradik ini terlihat tidak akur. Aku tidak ingin hanya karena aku ... hubungan mereka semakin buruk,' batin Nayra.

"Kamu dengar sendiri, 'kan! Dia tidak merasa ditakuti. Sepertinya kamu lupa kalau dia adalah calon istriku, itu berarti ... aku bisa melakukan apapun terhadapnya!" ucap Rainhard angkat bicara dengan senyum sinis di wajahnya. 

Kwang-Sung mengalihkan pandangannya ke Nayra, "Maaf jika aku terlalu ikut campur," ucapnya lirih menatap Nayra penuh dengan ketulusan. 

Nayra mulai terbuai dengan ketulusan yang diperlihatkan Kwang-Sun, apalagi ... wajah tampan Kwang-Sun membuatnya tergoda. Namun, Rainhard dengan cepat angkat bicara, "Hentikan tatapan matamu itu! Calon suamimu ada di sampingmu, bukan di depanmu!" ucap Rainhard menatap tajam Nayra yang keasikan menikmati ketampanan Kwang-Sun. 

BERSAMBUNG .... 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengantin CEO Bertopeng   Siapa Rafaela Bagi Rainhard?

    Mendengar perkataan Nayra membuat Rachel sedikit kesal. Padahal Rachel tidak pernah berniat bermusuhan dengan Nayra tapi mendengar perkataan Nayra membuat Rachel sakit hati."Aku tidak tahu, kenapa Rain bisa dengan mudahnya setuju untuk menikah denganmu. Yang aku tahu ... di dalam hati Rain masih terukir jelas namaku!" ucap Rachel emosi dengan air mata yang mengalir."Aku adalah Rafaela kecil bagi Rain, selama ini aku mengubah namaku menjadi Rachel hanya karna suatu penyesalan yang tidak bisa aku lupakan!" Lanjut Rachel dengan nada merendah."Aku sama sekali tidak peduli tentang siapa kamu sebenarnya atau bagaimana hubungan kau dan Rain di masa lalu. Yang jelas, orang yang akan dia nikahi adalah aku dan mungkin saja cepat atau lambat dia akan mencintaiku!" jawab Nayra tegas."Heh, benarkah! Kau harus tahu bahwa aku akan merebut kembali barang milikku!" tegas Rachel kesal.Rachel langsung keluar dari ruangan rias itu da

  • Pengantin CEO Bertopeng   Gaun Pernikahan

    Nayra melihat dengan saksama wajah dari perias bernama Rachel itu. Terlihat sangat jelas ada kesedihan diwajahnya."Apa kalian saling mengenal?" tanya Nayra memberanikan diri untuk bertanya."Hah? Ohh ... itu ... tentu saja aku mengenal Rain. Maksudku Tuan Rain, dia sering dibicarakan berbagai berita di stasiun Tv. Semua orang tentu saja mengenalnya!" jawab Rachel gugup dan mengubah ekspresinya yang tadinya sedih menjadi tertawa canggung.Nayra merasa aneh dari cara Rachel berbicara. Dia berpikir pasti Rachel dan Rainhard saling mengenal."Begitu yah? Kupikir kalian saling mengenal atau berteman," balas Nayra tersenyum pura-pura tidak curiga.Rachel mempercantik Nayra seolah ini adalah hari pernikahan Nayra. Adapun Nayra masih mengawasi gerak gerik Rachel yang masih bersikap aneh.Sedangkan di ruang rias pria, seorang wanita cantik memakaikan jas kepada Rainhard. Wanita cantik itu tengah puas menikmati pemandang

  • Pengantin CEO Bertopeng   Gaun Pernikahan

    Nayra melihat dengan saksama wajah dari perias bernama Rachel itu. Terlihat sangat jelas ada kesedihan diwajahnya."Apa kalian saling mengenal?" tanya Nayra memberanikan diri untuk bertanya."Hah? Ohh ... itu ... tentu saja aku mengenal Rain. Maksudku Tuan Rain, dia sering dibicarakan berbagai berita di stasiun Tv. Semua orang tentu saja mengenalnya!" jawab Rachel gugup dan mengubah ekspresinya yang tadinya sedih menjadi tertawa canggung.Nayra merasa aneh dari cara Rachel berbicara. Dia berpikir pasti Rachel dan Rainhard saling mengenal."Begitu yah? Kupikir kalian saling mengenal atau berteman," balas Nayra tersenyum pura-pura tidak curiga.Rachel mempercantik Nayra seolah ini adalah hari pernikahan Nayra. Adapun Nayra masih mengawasi gerak gerik Rachel yang masih bersikap aneh.Sedangkan di ruang rias pria, seorang wanita cantik memakaikan jas kepada Rainhard. Wanita cantik itu tengah puas menikmati pemandang

  • Pengantin CEO Bertopeng   Pantai

    Pagi hari pukul 16.00Sore hari telah datang, angin lembut menyapu kulit putih Nayra. Riasan cantik yang ada di wajah Nayra membuat siapapun bisa menebak kalau Nayra sedang jatuh cinta. Nayra yang memakai dress selutut dengan warna pink lembut membuat postur tubuhnya tampak sempurna.Terlihat sangat jelas di wajah Nayra bahwa wanita itu sangat bahagia atas pertemuan kali ini. Sesekali Nayra menoleh melihat Rain yang dari tadi menggenggam tangannya dengan erat.Pria itu terlihat tampan dengan jas hitam. Yah setelan jas hitam adalah kesukaan dari Rainhard karna itu mencerminkan seseorang yang pekerja keras.Posisi mereka saat ini adalah pantai karna kemarin Rainhard tidak sempat mengabulkan permintaan Nayra untuk ke pantai."Rain, pakaianmu sungguh tidak cocok dengan suasana pantai," gumam Nayra tersenyum merasa lucu."Lagi pula kita tidak akan lama. Aku hanya ingin kau menikmati pantai meski hanya sebentar. Lain

  • Pengantin CEO Bertopeng   Jas Rainhard

    "Aku ingin menikmatinya. Sedikit saja!" ucap Rainhard meyakinkan Nayra."A-aku ... tadi aku muntah!" jawab Nayra mendorong Rainhard perlahan."Memangnya kenapa? Apa kau pikir aku jijik?" tanya Rainhard dengan nada rendah."Aku yang merasa kurang nyaman!" tegas Nayra tersenyum dan mengecup pipi Rainhard.Saat Nayra ingin membuka jas Rainhard yang dia pakai, Rainhard langsung menghentikannya."Pakailah! Kau akan mengingatku jika melihat itu," ucap Rainhard tersenyum.Nayra keluar dari mobil Rainhard dengan suasana hati yang senang. Dia senang karna perlahan sikap Rainhard terhadapnya berubah menjadi lembut."Sampai ketemu besok sore!" ucap Rainhard tersenyum kemudian meninggalkan rumah Nayra.Adapun Nayra menatap mobil Rainhard yang perlahan menjauh dari pandangannya.Nayra masuk ke dalam rumahnya dengan senyum bahagia di wajahnya. Hingga tepat di ruang tamu, Cleo datang menyapanya

  • Pengantin CEO Bertopeng   Merasa Kesal

    Perlahan Nayra memasukkan tangannya ke saku celana Rainhard. Dia begitu gugup sehingga melakukannya secara perlahan. Adapun Rainhard tengah asyik menikmati kegugupan Nayra."Kenapa pipimu memerah?" tanya Rainhard mengejek Nayra."A-apa maksudmu? Si-siapa yang tersipu!" Dengan cepat Nayra mengeluarkan tangannya tanpa mengambil ponsel Rainhard."Aku tidak pernah mengatakan kalau kau tersipu. Aku hanya bertanya kenapa pipimu memerah!" ucap Rainhard menahan tawa."Mengaku saja kalau kamu sengaja mempermainkanku!" ucap Nayra kesal.Rainhard hanya bisa menahan tawa karna kekesalan Nayra membuatnnya menjadi senang. Dia memilih untuk mengangkat telpon dari ayahnya karna Nayra kesal dan tidak ingin mengangkatnnya.'Halo, Yah!' Rainhard mengawali panggilan.'Rain, Ayah ingin bilang ... besok kamu dan Nayra harus mencoba pakaian pernikahan di Toko Rachel. Ayah sudah melakukan yang terbaik demi mengurus p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status