Share

Mencari Tahu

"Pergilah ke mobilku, ambil semua pakaian mengenai wanita yang ada di sana. Bawa ke sini aku ingin melihatnya lebih jelas!" pinta Rainhard memerintahkan Rayhan agar mengambil pakaian Nayra yang ada di mobil Rainhard.

"Baik, Tuan!" jawab Rayhan.

Rayhan segera keluar dari kamar Rainhard, melaksanakan apa yang diperintahkan tuannya.

Adapun Rainhard selesai berendam dan memakai handuk kemudian keluar dari kamar mandi.

Pikirannya masih melayang-layang memikirkan wanita yang telah ia rebut kesuciannya. 

....

Rayhan mulai membuka mobil namun dia dikejutkan saat melihat pakaian wanita yang bertebaran dan yang paling parah adalah sepasang dalaman wanita juga ada di sana. 

"Astaga, jadi Tuan Rain telah hilang kendali tadi malam," gumam Rayhan masih terkejut. 

Rayhan mulai memungut pakaian wanita itu,  tapi tanpa sengaja dia melihat bercak darah yang ada di kursi mobil. 

"Masih perawan! Ini kasus gawat, sebentar lagi Tuan Rain akan menikah bagaimana kalau wanita itu hamil dan meminta pertanggung jawaban?" Rayhan mulai cemas. 

"Aku harus berbicara kepada Tuan Rain dengan baik!" gumam Rayhan tegas. 

Dengan langkah tergesa-gesa Rayhan masuk ke rumah besar Rainhard dengan tangan yang membawa pakaian wanita. Semua pelayan menatap Rayhan karna Rayhan sangat mencolok dengan pakaian wanita di tangannya. 

Sesampainya di kamar Rainhard, Rayhan mengetuk pintu sebelum masuk. 

"Tuan, ini pakaian yang anda minta," ucap Rayhan sopan meletakkan pakaian wanita itu di atas tempat tidur. 

Rainhard hanya menatap pakaian itu dan memerintahkan Rayhan untuk memperlihatkan dengan jelas. Dengan penuh kepolosan Rayhan memisahkan dalaman wanita itu dengan dress sehingga bisa terlihat lebih jelas. 

"Dalamannya tidak terlalu besar!" ucap Rainhard menyentuh sudut bibirnya berusaha untuk berpikir.

"Tuan, sepertinya anda telah melakukan--" Belum sempat Rayhan melanjutkan perkataannya Rainhard malah memotong. 

"Jangan bilang kalau aku telah memperkosanya! Asal kau tahu, ini hanya sebuah kesalahan dan ketidak sengajaan!" ucap Rainhard kesal. 

"Pokoknya kau harus mencari tahu tentang wanita yang aku tiduri itu! Aku bahkan tidak tahu bagaimana rupanya, yang jelas jejak yang dia tinggalkan hanya barang-barang itu!" Lanjut Rainhard mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. 

"Tuan, bagaiamana saya bisa mencari tahu wanita itu dengan menggunakan pakaian ini?  Saya tidak mungkin memperlihatkan pakaiannya di tempat umumkan, apalagi dalaman itu--" Belum sempat Rayhan melanjutkan perkataannya, Rainhard malah memotong. 

"Jadi, kau mengeluh padaku? Jika iya, tidak usah bekerja lagi karna aku tidak butuh pelayan tidak setia yang cengeng!" ancam Rainhard dingin. 

Rayhan dengan cepat membungkuk, "Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud seperti itu, saya akan memastikan untuk membawa wanita itu di hadapan anda!" jawab Rayhan ketakutan. 

"Baiklah! Aku akan melihat hasil dari kerja kerasmu. Aku harap kau memegang kata-katamu jangan hanya manis di bibir saja!" ucap Rainhard tegas. 

Rayhan hanya mengangguk pelan dan meminta undur diri, "Kalau begitu, saya pergi dulu, Tuan!" ucapnya lirih. 

"Ambil pakaian itu, hanya itu yang bisa membantu pencarianmu!" ucap Rainhard dingin. 

Rayhan mengambil pakaian wanita itu dan memulai pencariannya. Dia keluar dari kamar Rainhard meninggalkan Rainhard sendiri. 

Hingga suara telpon menyadarkan Rainhard, tanpa pikir panjang Rainhard melangkah menuju tempat tidur untuk mengambil ponselnya yang ada di sana. 

Tanpa pikir panjang, Rainhard mengangkatnya  meski dia tahu kalau yang menelpon adalah ayahnya. 

'Kebetulan kau menelpon, aku ingin bicara tentang kejadian tadi malam!' ucap Rainhard kasar mengawali panggilan telpon

'Jika ingin bicara, maka kemarilah! Lagi pula, kau akan menikah jadi kau seharusnya sering-sering mengunjungiku!' balas Grissham Aldrick ayah dari Rainhard. 

'Heh, lagi pula jika aku tidak mengunjungi Ayah masih ada istri dan anak kesayangan ayah yang satunya!' jawab Rainhard tertawa kecil. 

'Rain, sampai kapan kamu menolak kehadiran ibu dan kakakmu?' tanya Grissham lirih. 

'Seumur hidup, aku pastikan tidak akan menerima mereka sebagai keluargaku!' jawab Rainhard tegas. 

'Sudahlah! Aku tidak ingin berdebat denganmu, yang jelas kau harus datang hari ini juga jika kamu ingin mendapat penjelasan tentang kejadian tadi malam!' ucap Grissham langsung mematikan teleponnya.

"Shit!" ucap Rainhard kesal. 

Rainhard bersiap-siap segera karna harus pergi ke rumah ayahnya agar bisa mendapat penjelasan tentang kehadian tadi malam. 

....

Kediaman Adam Axton

Nayra masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk ataupun membunyikan bel karna menurut Nayra rumah itu hanyalah tempatnya membuang kotoran. Yah, Nayra tidak akan menganggap keluarga Axton sebagai keluarganya lagi. 

"Kakak dari mana?" tanya Cleo dengan wajah sok polos. 

Nayra malas menggubris dan hanya melangkah tanpa memedulikan Cleo. Tiba-tiba Helena ibu angkat Nayra datang menyapa, "Tadi malam kamu bermalam di mana?" tanya Helena dengan tatapan mengintimidasi. 

"Apa ibu mengkhawatirkanku?" tanya Nayra dengan senyum sinis. 

"Tentu saja! Karna kamu adalah salah satu alasan agar kerja sama kami dengan perusahaan Diamond Property Group bisa berjalan lancar!" ucap Helena tersenyum. 

"Dasar mata duitan!" umpat Nayra kesal dan langsung meninggalkan mereka berdua. 

Nayra berjalan dengan malas pasalnya adik angkat dan ibu tangkatnya membuat moodnya menjadi buruk. Nayra melangkah menuju dapur untuk mengambil minuman bersoda yang ada di kulkas. 

Yah, dia harus mengkonsumsi minuman bersoda karna dia takut jika hamil anak pria asing yang bahkan tidak ia kenal. 

'Kenapa sih aku sial banget!' batin Nayra kesal. 

Di dapur, Nayra meminum beberapa botol minuman bersoda. Hingga, ayahnya datang menyapa. 

"Kamu darimana saja?" tanya Adam Axton menatap Nayra dengan tatapan tidak suka. 

"Apa peduli paman?" tanya Nayra tersenyum dan memanggil Adam dengan sebutan paman. 

"Aku ini ayahmu dan bersikaplah sebagai anak yang baik!" ucap Adam kesal. 

"Ayah? Aku baru tahu tuh, ada seorang ayah yang tega menjual anaknya ke pria hidung belang di hotel!" jawab Nayra meminum minumannya tanpa melihat ke arah Adam. 

"Ayah terpaksa harus melakukan itu!" balas Adam menyangkal. 

Hingga suara telpon masuk menyadarkan Adam, saat Adam menatap layar ponselnya ternyata yang menelpon adalah Grissham Pemilik perusahaan Diamond Property Group. Tanpa pikir panjang Adam langsung mengangkat telponnya. 

'Ha-halo, Tuan Grissham!' ucap Adam dengan gugup. 

'Putri kedua yang akan menjadi menantuku, aku harap kamu membawanya ke sini segera. Mumpung, Rain akan menuju ke sini! Aku tidak suka menunggu, jadi bertindaklah secepat mungkin!' ucap Grissham tegas. 

'Ba-ba-baik!' jawab Adam gugup. 

Grissham langsung mematikan telponnya. 

"Hahaha," Nayra terkekeh. 

"Aku baru melihat ayah berbicara setakut itu.  Siapa sih yang menelpon ayah? Aku jadi penasaran!" ucap Nayra menertawai Adam. 

Adam hanya kesal namun dia berusaha agar tidak emosi karna dia masih membutuhkan Nayra. 

"Keluarga Grissham ingin melihatmu!" ucap Adam dengan nada rendah. 

"Aku tidak mungkin pergi dengan pakaian seperti ini!" jawab Nayra santai. 

"Kamu akan meminjam baju Cleo!" ucap Adam dingin. 

"Sepertinya aku tidak cocok dengan baju Kak Cleo," ucap Nayra tersenyum penuh arti

BERSAMBUNG ....

Hai makasih yang telah membaca. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status