Share

BAB 23 TINGKAH KONYOL

last update Last Updated: 2025-07-18 15:00:33

Elena tiba-tiba menangis tersedu seperti anak kecil. "Apa yang harus aku lakukan? Aku pasti akan diusir Kakek karena tidak punya anak."

Elena tiba-tiba diam. Bibirnya bergetar, kelopak matanya bergerak cepat. "Dan Ayah. Dia akan punya alasan kuat untuk membuangku. Dia akan memberikan harta ibuku pada anak tirinya..."

Elena terisak, air matanya jatuh dengan deras. "Aku akan dibuang... Mereka akan menganggapku sampah yang tidak berguna..."

Wajah Meix meredup, seolah ikut merasakan tekanan batin yang Elena alami. Ia perlahan menjatuhkan tubuh Elena ke kasur, lalu menarik selimut dan mendekapnya erat.

"Tidurlah... Jangan pikirkan apapun. Besok kau akan bangun dan melupakan semuanya," bisiknya lirih.

Elena menarik kerah kemeja Meix, membuat bibir mereka kembali bersentuhan. "Kau... Kau menyukaiku, kan? Kau... tidak hanya ingin tidur denganku. Benar, bukan?" Suara Elena melemah. Kelopak matanya terasa semakin berat.

Meix tak menjawab.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 89 PERMAINAN YANG MENDEBARKAN

    Di dalam mobil, layar ponsel Elena terus menyala, menampilkan nama Meix. Jantungnya langsung melonjak, telapak tangannya berkeringat.'Meix? Kenapa dia terus memanggil video?' batinnya.Ia melirik Lucien yang sedang fokus menyetir, lalu kembali ke layar ponsel yang terus berdering.'Tidak. Aku tidak boleh mengangkatnya. Kalau Meix tahu aku pergi dengan Lucien, dia pasti akan marah besar.'Ia menggigit bibir bawahnya, lalu buru-buru menekan tombol senyap, tapi jemarinya gemetar seolah tak mau patuh."Siapa? Kenapa tidak dijawab?" tanya Lucien terlihat santai, pura-pura tak tahu. Padahal dalam hatinya, ia tahu betul siapa yang menelpon Elena."Emm... Tidak. Ini hanya teman kantor. Aku akan menelponnya kembali nanti," sangkal Elena sembari menggit bibir bawahnya. Raut wajahnya pucat.Lucien menegakkan bahu sembari fokus mengendalikan laju mobil. Senyum tipis yang penuh kemenangan tersungging di bibirnya. Ada kilatan puas di matanya

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 88 KALAH SELANGKAH

    "Elena... Ayo kita berangkat," desak Lucien.Elena melirik Lucien sejenak, lalu kembali pada ponselnya. Kakinya maju selangkah untuk mengikuti Lucien, tapi menariknya kembali.Lucien mengulurkan tangannya, mencoba mempengaruhi Elena kembali. "Elena... Ayolah."Elena menjatuhkan tangannya, tak jadi menghubungi Meix. "Lucien... Sepertinya aku—""Apa kau tak ingin tahu bagaimana ibumu meninggal?" potong Lucien.Bola mata Elena membulat sempurna. Kedua ujung alisnya tertaut, tubuhnya membeku sejenak. Kalimat yang terlontar dari mulut Lucien seketika membuat Elena tampak syok. Kelopak matanya bergerak cepat, menahan air mata yang hampir tumpah."Ibu... Apa yang kau tahu tentang kematian Ibuku, Lucien?"Lucien mendorong kacamatanya, lalu menatap Elena dengan sorot mata dingin. Bahunya berdiri tegak, satu tangannya masuk ke dalam kantong celana."Kau sepertinya sangat sibuk. Aku akan menceritakannya lain kali saja,"

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 87 JEBAKAN YANG MANIS

    Elena mendorong Lucien sekuat tenaga, lalu menamparnya dengan hentakan keras.Tarr!Suara tamparan itu terdengar nyaring, lalu menghilang seketika di tengah hiruk-pikuk bandara. Namun hal itu mengundang perhatian dari pengunjung bandara yang berlalu-lalang di tempat itu."Hentikan kegilaanmu ini, Lucien!" teriak Elena.Lucien terdorong mundur perlahan. Ia memegang pipinya, lalu tertunduk tak berdaya—tanpa suara."Kenapa kau berbuat semenjijikkan ini, huh?! bentak Elena. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya yang gemetar. Napasnya tersengal-sengal menahan amarah.Lucien melepas kacamatanya. Ia masih menunduk, menyeka air matanya yang mulai jatuh. "Aku pikir, aku bisa selalu menjagamu sampai kapanpun."Ia mengangkat wajahnya perlahan. Matanya bergetar, merah dan sembab, seolah setiap kedipan justru menambah perih yang sudah tak sanggup ia tanggung. Ada kehampaan di sana, membuat Elena yang melihatnya ikut tercekat.

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 86 DENDAM DAN PERSAINGAN

    Keesokan harinya di restoran Chez Nous, Meix sedang melakukan pertemuan bisnis dengan Presdir Medicuse Care di ruangan VVIP.Di atas meja yang lebar, telah tersaji dengan beberapa menu khas restoran tersebut. Di antaranya: Escargots, Ratatouille, Foie gras dan aneka menu lainnya.Tak lupa juga, beberapa botol anggur Burgundy dan Vintage ikut bertengger menemani pembicaraan santai mereka. Alunan musik klasik kesukaan Meix juga diputar, mengisi ruangan dengan melodi yang menenangkan dan membuat suasana hati pria itu semakin berseri."Maafkan aku, Tuan Pierre. Aku telat melakukan tanda tangan karena terlalu sibuk," ucap Meix. Ia memilih anggur Vintage, lalu menuangnya ke dalam gelas untuk diberikan pada Pierre.Raut wajah Pierre terlihat berseri saat menerima anggur itu. Senyumnya yang lebar tak pernah lepas dari bibirnya. "Tidak masalah Meix. Aku rela terlambat tanda tangan kontrak, asal kau memberiku dua kontrak sekaligus," ujarnya. Terkekeh senang.

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 85 RENCANA LICIK KEMBALI MENGINTAI

    Sesaat, kening Meix berkerut halus, ujung alisnya terangkat. Kemudian melanjutkan kembali ciumannya, menyesap bibir Elena penuh gairah.Tangan beruratnya kembali melanjutkan membuka kancing kemeja Elena.Namun sekali lagi, Elena menghentikan ciuman itu. Ia mendorong tubuh Meix, lalu bangkit. Ia duduk di atas meja dengan napas tersengal, menahan hasrat."Meix... Kita hentikan hari ini, ya?"Bola mata Meix membulat sebentar, lalu menyipit seolah mencium sesuatu mencurigakan. "Kenapa? Apa kau mau melakukan itu di rumah saja?"Ia menoleh, bola matanya melirik ke atas sembari menjentikkan jarinya. "Oh... Atau ke hotel?"Elena terdiam. Bibirnya bergetar, namun tak ada satu katapun yang mampu terucap.'Tidak. Aku tidak bisa mengatakan itu sekarang. Yang aku tahu, Meix mandul. Bagaimana caranya aku bicara?'"M-meix... A-aku..." Suaranya sempat tercekat, lalu keluar ragu.Matanya berulang kali berkedip, seakan mencoba

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 84 KEMENANGAN DI TANGAN

    "Apa kau bercanda? Bukankah keluarga Vorontsov dan Dalton itu adalah besan?"Suara riuh dari para pemegang saham kembali memecah keheningan yang sempat terjadi."Benar. Kami tidak akan percaya?!" teriak salah satu di antara mereka."Iya... benar! Kenapa Tuan Vladimir mau mencelakai anaknya sendiri?"Tubuh Elena membeku, kepalanya tertunduk tak berdaya. Kelopak matanya bergerak cepat, menghalau cairan itu tumpah. Tangannya yang gemetar meremas sisi roknya. "Andai aku tahu alasannya..." bisiknya lirih.Meix berjalan pelan, menghampiri Elena yang terlihat rapuh. Jemarinya menggenggam erat tangan wanita itu. Meski tak ada satu katapun yang terucap dari bibirnya, namun sorot matanya yang teduh seolah berkata: 'Aku di sini, kau aman bersamaku.'Elena menoleh, membalas tatapan Meix dengan binar cinta yang mendalam. Bibirnya dipaksa untuk tersenyum, meski hatinya terasa lebur oleh penghianatan.Meix kembali mengalihkan pandangannya ke d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status