Share

Bab.13 Pertarungan Batin

"Alia...?!" Erland menggoyangkan tangan di depan wajahku, menarik kesadaranku yang mengambang hendak mengambil sikap.

"Eh, kamu mau kumasakkan sesuatu? Di kulkas masih ada sayur pelengkap buat nasi goreng spesial?" ucapku membelokkan perhatian. Huh, nyatanya aku yang belum siap menabuh genderang perang.

"Masakanmu selalu spesial. Porsinya jangan ngepas, aku bisa nambah sebab kangen racikanmu. Sekarang kutinggal mandi dulu?" sahut Erland seraya tersenyum mengguyur hatiku yang panas dingin. Lelaki itu lantas bangkit dan kembali ke kamar.

Aku merutuki diri sendiri yang tak seberani Rivana menghadapi kenyataan. Sebelah hatiku bagai tak rela manakala pikiranku ingin memvonis bahwa rumah tangga kami mesti diakhiri secepat ini.

Kuenyahkan kata hati dan olah pikir yang tak sinkron, beralih membuka kulkas dan mulai meracik bahan untuk tiga porsi nasi goreng andalan. Sengaja kali ini tidak menggunakan bumbu instan dan malah menguleg bumbu dasarnya setelah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status