Share

Takdir yang coba Emabell tentang

Selamat membaca.

Saat hampir pagi, aku terbangun dari tidurku. Lalu berjalan turun melewati anak tangga kayu dengan cepat.

"Hati-hati nanti..."

Brukkk!

'Awww' ya, karena tidak hati-hati dan terlalu terburu-buru, serta ceroboh. Jadi aku jatuh mencium lantai rumah bibi Anne, lagi! Dan seperti biasa kakiku terluka, namun kali ini cukup menyakitkan.

Bibi Anne mengobatiku. "Makanya hati-hati kalau menuruni tangga, sekarang berdarah kan!"

Tapi aku hanya terkekeh. "Maaf, dan, terima kasih."

Setelah di perban, aku bangkit dari dudukku. Lalu berjalan ke arah cermin lama yang terlihat retak, sampai-sampai wajahku menjadi tiga bayang. Tapi masih bisa dipakai.

Dan ya. Mataku tidak bengkak, tidak merah lagi. Dan itulah yang membuat aku takut juga suka saat tinggal di rumah bibi Anne, sebab aku kembali menjadi Emabell yang ceria.

"Bibi, aku pulang dulu ya. Sampai jumpa, aku mencintaimu bibi!"

"Hati-hati...."

Bukh!

Dan lagi. Kepalaku menjedot pintu yang ternyata belum terbuka. Semua karena a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status