Share

bab 32

Sedikit Rasa

Prayoga Raffa baru saja keluar dari ruangan meeting. Deni mengikuti dari belakang. Lelaki itu tampak begitu serius saat melakukan pekerjaan.

"Untuk beberapa hari ke depan, seperti nya kita akan sibuk."

Pria tampan itu merogoh saku jas nya, mengambil sebuah kotak hitam kecil berbahan beludru, berisi sepasang cincin di dalam nya. Menatap nya sekilas lalu memasukkan nya kembali sebelum Deni melihat benda itu.

"Benar, Tuan. Bahkan sampai akhir pekan nanti." Asisten setia itu mengingatkan kembali jadwal padat mereka.

"Pelayan itu ... bukan. Maksud ku, istri ku. Kapan dia boleh pulang?"

Mendengar kata kata yang tak biasa seperti itu, sontak saja membuat Deni terkejut dan menahan senyum di dalam hati nya.

"Oh, dia sudah bisa pulang nanti sore, Tuan. Saya sudah menyuruh Boy untuk menjemput nya."

Baru saja ia ingin berbicara kembali, telepon berdering.

Nesya Amanda yang menelpon. Prayoga Raffa langsung mengheningkan suara ponsel nya.

Lima panggilan tak terjawab dari mode
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status