Share

Bab 13 : Ke Taman Bermain

"Wa ... wa alaikumus sallam," jawabku terbata.

Pria manis di depanku melangkah mendekat dengan perlahan. "Apa kabar, Mil?" tanyanya.

Aku menatapnya beberapa saat.

Bibirnya tersenyum, tapi tampak canggung.

"Hemm, alhamdulillah baik, Bang," jawabku sambil membenarkan kerudung. Mengapa jadi gugup begini?

"Syukurlah," ucapnya singkat.

"Mmm ... Bang Aldin di taman belakang." Ya Allah, mengapa aku kayak orang bodoh, sih?

"Abang mau ketemu kamu," ungkapnya.

"Owh."

Ia kembali tersenyum.

"Silakan duduk, Bang. Sudah sarapan? Ini ada nasi goreng ...," tawarku basa-basi.

Ia pun bergerak maju kemudian duduk di salah satu kursi di meja makan itu. "Gak usah. Abang sudah sarapan, kok," sahutnya.

"Oh, gitu. Ya udah, bentar aku bikinin kopi dulu." Aku pun melenggang ke dapur dan menyeduh kopi sachet tanpa menunggu tanggapannya.

Setelah selesai menyeduh kopi, aku lalu kembali ke ruang makan. Kuletakan cangkir kopi hangat tersebut ke hadapan lelaki yang masih bertahta di hatiku itu. "Diminum kopinya, Ba
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status