Share

Bab 53 : Teror

[Alhamdulillah baik, Bang,] balasku singkat.

[Bang Aldin lagi keluar kota, ya?]

Dahiku mengernyit. Tahu dari mana dia?

[Iya. Kok, Abang tahu?]

[Tahulaah. Hehehe ....]

[Abang ada perlu apa?] Malas berbasa-basi, aku to the point saja.

[Gak ada apa-apa. Abang cuma kangen sama kamu.]

Kembali aku mengernyitkan dahi. [Maaf, Bang. Kalau gak ada yang penting, tolong gak usah menghubungi, ya ....]

[Kamu kok, sombong sekarang, Mil? Kamu gak kangen sama Abang?]

Huuuftt ... aku menghela napas panjang. Mengapa dengan lelaki satu ini? Dari dulu juga aku nggak pernah mau chatingan tidak jelas seperti ini. Aku tidak mau membalasnya lagi. Sudah mulai melantur dan tidak penting untuk dijawab.

[Mil.] Masih kubaca.

[Mil, ngomong dong!]

Huh! Aku meletakkan ponsel ke atas nakas dan kubiarkan berbunyi dan bergetar.

Ting! Ting! Ting!

Berulangkali bunyi pesan masuk. Bahkan bertubi-tubi.

Apa-apaan sih, Bang Dion ini? Akhirnya aku meraih benda segi empat itu lagi. Tampak beberapa foto dikirim olehnya. Foto-fo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
kenapa si Mila tak cerita pada suaminya ttng perbuatan dion
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status