Share

Bab 17 : Jaga Pandangan, Mila!

Sepanjang jalan kami mengobrol macam-macam. Dari mengomentari keadaan jalanan sampai ke perkembangan Ivan. Ternyata Bang Aldin enak juga diajak ngobrol. Dia orangnya lumayan lucu, walau kadang menyebalkan.

Tanpa terasa, akhirnya kami sampai juga di halaman rumah. Terdengar suara adzan Ashar dari masjid. Rupanya sudah sore.

"Sini," ujar Bang Aldin sembari meraih Ivan yang masih nyenyak di pangkuanku setelah membukakan pintu mobil.

Lantas aku pun mengekorinya ke dalam rumah. Mbak Lisa yang membukakan pintu. Ternyata ia sudah pulang dari rumah kontrakan Mas Danu, calon suaminya itu.

"Sudah pulang, Mbak?" tegurku.

"Iya, saya sudah buatkan Mas Danu makanan. Panas badannya juga sudah mulai turun."

Aku mengangguk dan tersenyum.

Bang Aldin tampak sudah masuk ke kamar Ivan. Sementara aku melangkah ke arah dapur, hendak mengambil air minum.

"Seru jalan-jalannya?" tanya Mbak Lisa sembari mendudukkan bokongnya di kursi si sebelahku.

"Lumayan," jawabku setelah meneguk air minum.

"Walau Den Aldin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status