Share

Bab 18 : Belajar Mengaji

Langkahku semakin mendekat. Terdapat sebuah kursi panjang besi bercat putih di pinggir kolam itu. Aku pun duduk di sana.

"Aku Shalat Subuh di kamar Tante," jawab Ivan sambil menyunggingkan senyum sempurna ke arah sang ayah.

Bang Aldin meletakkan barbel ke tanah berumput. Ia kemudian mendekati sang anak, meraih kepala bocah tersebut, lalu mengecup lekat pelipisnya. Setelah itu ia pun bangkit berjalan mendekatiku.

"Maaf, Ivan sudah ganggu kamu pagi-pagi begini, Mila," ujar Bang Aldin sembari mendudukkan bokongnya ke kursi di sebelahku. Jaraknya cukup jauh, aku di ujung sini, sementara dia di ujung sebelah sana.

"Biasa aja, Bang. Gak ganggu kok, soalnya aku udah bangun dari sebelum subuh." Kuarahkan pandangan ke arah Ivan di sana.

Bang Aldin meraih handuk kecil yang tersampir di sandaran kursi ini. Ia pun mengelap keringatnya dari wajah, leher, hingga tengkuknya. Kausnya basah terkena keringat.

"Aku mau kasih makan ikan dulu!" Ivan beranjak dari pinggir kolam renang, kemudian berlari ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status