Share

Bab 2

Penulis: Titi Awy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-03 01:25:24

PRANGGG...

Terdengar suara piring jatuh berserakan dilantai dengan makanan yang berceceran kemana-mana, disampingnya menunduk seorang pelayan yang gemetar ketakutan.

"Kenapa tidak ada yang becus, pecat mereka semua.!" suara tuan muda menggelegar didalam kamarnya yang luas karena tidak suka dengan kinerja pelayannya.

"Rey, cepat gantikan pelayan yang baru!" perintahnya kepada pengawal sekaligus asisten pribadinya yang sudah bekerja lama dengannya.

"Segera laksanakan tuan muda."

"Dan bawa mereka semua keluar, aku tidak mau melihat mereka lagi." kata tuan muda yang duduk dikursi roda.

"Baik tuan muda, mari saya antarkan kalian." Rey menuntun tiga pelayan baru yang baru bekerja sehari itu karena tuan muda tidak suka dengan kinerja mereka yang menurut tuan muda asal-asalan.

Tuan muda yang bernama Elang Rahardian yang berwajah tampan rupawan berusia 28 tahun yang sekarang sedang duduk dikursi roda, dia menderita lumpuh dan buta sudah satu tahun karena kecelakaan. Karena kecelakaan itu pula dirinya ditinggalkan oleh kekasihnya yang sudah bersamanya selama 3 tahun dan akan segera menikah tapi kekasihnya malah mengkhianatinya dan pergi bersama lelaki lain.

Elang merasa frustasi oleh sebab itu dia menjadi lelaki yang kejam dan dingin, dia juga jadi membenci wanita yang pura-pura baik padanya.

Rey menyimpulkan bahwa kecelakaan itu disengaja oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaannya.

Karena ayahnya sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan meninggalkan banyak harta dan diwariskan pada Elang anak satu-satunya dan istri yang cantik.

Dan dia selalu berganti pelayan setiap harinya dan yang paling lama pun hanya tiga hari karena tidak kuat mengurusi permintaan tuan muda yang dingin dan kejam itu.

Pelayan lain yang mengurus rumah istana itu segera membereskan kekacauan yang dibuat si tuan muda lalu datanglah sang ibu.

"Elang, apa kau baru saja memecat pelayanmu?" tanya sang ibunda dengan lembut.

Elang tidak menjawab dia hanya menatap datar kehadapan jendela besar kamarnya.

"Elang.. harus berapa kali kau mengganti pelayanmu, apa kau tidak lelah?" kata ibunya yang bernama Nyonya Sinta.

"Aku tidak butuh pelayan penggoda dan tidak becus." Ya walaupun Elang buta dan lumpuh tapi dia sangat tampan dan kaya raya, siapa yang tidak mau dengannya hanya Diana saja yang tidak mau dengannya dikarena kan kekasihnya lebih kaya dan hot dari Elang.

Nyonya Sinta kemudian berfikir karena dia wanita karir yang juga diberi warisan dari suaminya dan dia mempunyai kegiatan sosial sendiri maka dia pun sangat sibuk sehingga tidak ada waktu untuk mengurus anaknya yang sudah dewasa itu.

"Elang, bagaimana kalau untuk pencarian pelayan selanjutnya kita beri tes dia dulu." kata nyonya Sinta memberi ide.

Elang tertarik, dia lalu menghadap ibunya, "Maksud ibu apa?". tanyanya kemudian.

"Ya kita tes dia selama 1 bulan dan selama 1 bulan itu kita beri bonus yang tinggi, jika dia lulus maka dia akan menjadi pelayan pribadimu selama kau mau tapi jika dia tidak bisa atau menyerah ditengah jalan maka kita tidak akan memberikan apa-apa padanya. Bagaimana?" ucap nyonya Sinta sumringah.

"Ibu pikir aku orang pelit, tidak memberikan apapun pada mereka yang gagal" ucap Elang dirinya merasa terganggu harga dirinya karena ibunya berkata tidak memberikan apapun.

Nyonya Sinta hanya tersenyum mendengar Elang berkata seperti apa.

"Lalu apa yang akan kau lakukan.?".

"Aku menyetujui ide dari ibu tapi aku tidak akan membiarkan mereka yang keluar dari sini dengan kelaparan." ucapnya tegas, memang Elang termasuk pria yang royal meskipun dia banyak memecat tapi dia selalu memberikan uang pada mereka.

"Baiklah, kalau begitu akan ibu bicarakan dengan Rey."

Nyonya Sinta kemudian pergi meninggalkan kamar anaknya sebelum pintu ditutup dia memandang anaknya dengan sendu dan keluarlah air mata sialan yang sedari tadi ditahannya itu.

Karena sebenarnya nyonya Sinta sangat sedih melihat anak satu-satunya seperti ini dan semenjak ditinggal ayahnya hidupnya seperti tidak ada warna karena ayahnya sangat menyayanginya dan mengasihinya apalagi dia juga harus ditinggal oleh Diana pada saat dirinya sedang ditimpa kesakitan itu.

Ibunya pun berdoa semoga anaknya bisa bahagia dengan gadis yang mencintainya dengan tulus dan mau menerima Elang apa adanya.

Elang kembali memandangi jendela didepannya walaupun dia lumpuh dan buta tapi dia tetap bisa merasakan semuanya dan pendengarannya pun sangat tajam.

Elang tau ibunya tadi sedang menangisinya tapi Elang tidak mau dikasihani meskipun dia lumpuh dan buta.

"Diana, kenapa kau tega meninggalkan aku disaat aku seperti ini, tidak kah kau tau bahwa aku sangat mencintaimu bahkan aku akan menikahimu tapi kenapa kau malah memilihnya. Kenapa? kau jahat Diana aku sangat membencimu." ucap Elang matanya memerah dia geram sekali karena Diana mengkhianatinya apalagi dengan lelaki sahabatnya sendiri.

*****

Hafsa sedang menenteng sebuah map berisikan lamaran kerja seharian ini dia sudah berkeliling dari satu toko ketoko lain tapi tidak sama sekali tidak ada lowongan untuknya hingga siang hari, dia kehausan dan kelaparan dan sama sekali tidak membawa uang apalagi uangnya sudah diambil semua oleh ibu tirinya dan Sesil.

"Ya Allah ternyata cari pekerjaan itu tidak gampang yah! lelah sekali." Hafsa beristirahat di halte bus dia memijit kakinya yang bengkak akibat terus berjalan.

Hafsa melihat disampingnya ada seorang lelaki gendut yang sedang memakan roti dan minuman disampingnya, dia terlalu fokus dengan gadgetnya sehingga saat bus berhenti dia langsung terburu-buru berlari menyusul bus yang malah langsung jalan dan dia meninggalkan minuman itu disana.

Hafsa melihat minuman yang sepertinya belum disentuh karena sangat haus dia pun mengambil minuman itu dan langsung meminumnya.

"Alhamdulilah, dahaga ku sudah tersalurkan." ucap Hafsa setelah minum.

Tiba-tiba datanglah seorang pria dengan memakai pakaian rapih menyodorkan brosur kepadanya.

"Nona apa anda sedang mencari pekerjaan? ini bacalah mungkin nona tertarik."

Hafsa langsung menengok pria itu dia mengambil brosur itu dan membacanya, kemudian pria itu langsung pergi tanpa berbasa-basi lagi.

Matanya langsung berbinar dan tersenyum setelah dia selesai membaca brosur tersebut dia ingin bertanya pada pria itu tapi..

"Eh kemana pria itu, cepat sekali hilangnya!" gumam Hafsa karena dia tidak menemukan pria itu lagi.

"Tapi ini bagus juga, tidak apa-apa hanya untuk jadi pengasuh saja, aku pasti bisa dari pada aku menganggur lagian ini juga gajinya sangat besar. Tapi kenapa harus di tes segala yah! yasudah lah tidak apa-apa itu urusan mereka yang penting aku harus bisa dan harus lulus tes." ucap Hafsa menyemangatkan dirinya.

"Kalau gitu besok aku harus kesana dan sekarang mendingan aku pulang saja, aku lapar". ucapnya lagi kemudian dia beranjak dari sana menuju pulang dengan berjalan kaki, tadi dia lemas tapi sekarang dia merasa bersemangat sekali.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan butaĀ Ā Ā Extra part 2

    Seusai pernikahan Rey dan Melati, Rey membopong Melati dan orang tuanya ke kediaman rumah Mala untuk sekedar menginap beberapa hari di sana sebelum kembali ke kampung halaman.Kini Melati tidak menjadi pelayan koki untuk Elang lagi karena sekarang menjadi nyonya Rey, tapi Rey masih mengabdi pada Elang padahal Rey juga punya perusahaan sendiri warisan dari ayahnya yang saat ini sedang dikelola oleh ibunya.Ibu nya juga tidak memaksa Rey untuk terburu-buru memimpin perusahaan itu, Mala sangat menghargai apa yang menjadi keputusan Rey.Sedang Raka tentu saja anak muda itu belum pantas untuk mengelola perusahaan besar itu.Beberapa hari kemudian orang tua Melati memutuskan untuk pulang karena di rasa sudah terlalu lama berada di kota, mereka tentu saja merindukan kampung halaman mereka terutama kebun mereka.Untung saja mereka sudah menitipkan perkebunan itu pada tetangga dekatnya untuk menjaga dan merawat kebunnya jadi mereka tidak perlu kha

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan butaĀ Ā Ā Extra part 1

    "Sayang, bagaimana rasanya?." tanya Elang pada istrinya sambil menyentuh lembut perut Hafsa yang sudah membesar itu."Rasanya luar biasa kak, apalagi jika gerakannya aktif aku terkadang ingin tertawa sambil menangis sendiri." jawab Hafsa tersenyum geli kala mengingat kejadian dimana bayi nya aktif bergerak di dalam perut."Seperti itukah sayang, jagoan kita sangat aktif sekali ternyata." seru Elang tersenyum bahagia. Karena sudah mengecek bahwa anak mereka berjenis kelamin laki-laki."Ahh..." tiba-tiba si kecil menendang perut ibunya sampai terlihat kakinya di permukaan kulit Hafsa."Sayang lihat kakinya lucu sekali." Elang berseru senang, begitu terharu menyaksikan bayi yang aktif bergerak itu.Perut Hafsa memang sudah besar sudah berusia 9 bulan lebih dan mungkin sebentar lagi akan melahirkan.Perut yang awalnya hanya sakit biasa mendadak terus berdenyut hingga tiada henti membuat Hafsa terus berteriak kesakitan."Akhh

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan butaĀ Ā Ā Pengumuman

    Assalamualaikum para reader setia author, cerita 'Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta' akhirnya tamat juga meski dalam menulis banyak sekali hiatusnya tapi author seneng sudah menyelesaikan karya yang satu ini.Maafkan author kalo ending nya mungkin ada yang tidak berkenan di hati kalian, author cuma berharap kalian semua suka dengan cerita author ini.Daaannn......Pasti ada yang menunggu deh saat-saat kebersamaan Rey sama Melati tenang author akan kasih bonus buat kalian setelah ini author akan kasih extra part untuk sedikit kisah romantis antara Elang dan Hafsa juga Rey dan Melati.Mungkin itu saja kata-kata dari author.Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.Ramadhan KareemSalam sayang authorTitiawy

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan butaĀ Ā Ā Bab 125

    Lalu saat di ambang pintu, Meliana datang dengan wajah yang penasaran karena dirinya lama sekali mendapat kabar dari Diana yang tak kunjung mengabarinya alhasil dia ingin melihat langsung apa yang terjadi.Seketika Meliana terbengong dengan apa yang ia lihat, Diana di seret paksa oleh orang yang tidak dia kenal. Dia juga melihat Elang berdiri di samping ranjang dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celana nya, dan hanya menyaksikan nya saja."Diana apa yang terjadi?." tanya Meliana namun tak di jawab oleh Diana.Diana diam saja merasa enggan untuk menjelaskan terlebih mereka baru kenal.Galang yang merasa jengah langsung menarik pergelangan tangan Meliana dan ingin membawanya keluar namun Meliana langsung memberontak."Eh! apa-apaan ini. Lepaskan!." teriak Meliana di depan wajah Galang."Lepas, kenapa aku di tarik?." tanya lagi karena mereka semua diam saja.Galang yang benar-benar jengah segera membalas dengan di

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan butaĀ Ā Ā Bab 124

    Diana dan Meliana membawa Hafsa ke kamar hotel yang sudah mereka pesan, mereka juga membawa Hafsa juga sangat hati-hati sampai benar-benar tidak ada yang melihat.Benar-benar suatu keberuntungan bagi mereka bisa lolos begitu saja dan membawa Hafsa yang sudah pingsan ke kamar itu."Cepat buka pintunya!." perintah Diana.Buru-buru Meliana membuka pintu itu dan kemudian terbuka, mereka pun masuk sambil melirik ke kanan dan ke kiri takut ada yang melihat."Hah.. akhirnya." Diana merasa puas sudah membawa Hafsa dan di baringkan nya di tempat tidur, dia juga melepaskan gaun di tubuh Hafsa di bantu Meliana dan akhirnya Hafsa hanya memakai tank top dan celana pendek saja di balik selimut itu."Kau sudah siapkan pria nya?." tanya Diana memastikan."Sudah, kau tidak perlu khawatir."Baiklah, sekarang aku harus kembali dan memberi tahu Elang, dia pasti akan langsung menceraikan istrinya di depan semua orang. Hahaha." ucap Diana ter

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan butaĀ Ā Ā Bab 123

    Berbagai acara pernikahan pun telah selesai kini tinggal para tamu mengucapkan selamat kepada pengantin."Melati selamat yah! akhirnya kau menikah juga dengan Rey." ucap Hafsa senang."Terimakasih." jawab Melati tersenyum cerah."Selamat Rey akhirnya kau tidak jadi jomblo abadi." ucap Elang meledek."Sama-sama tuan,.""Hey, ini bukan waktu bekerja. Kenapa kau selalu memanggilku tuan?." kata Elang sedikit tidak terima."Maaf, aku sudah terbiasa." jawab Rey santai."Hem.. ya sudahlah terserah dirimu.""Ngomong-ngomong kalian bisa minggir tidak, di belakang sudah antri." ujar Melati pada Hafsa dan Elang.Hahh ternyata di belakang sudah banyak yang ngantri."Sayang, ayo kita pergi dari sini." Hafsa hanya mengangguk.Setelah agak menjauh, Elang mulai berbicara, "Sayang, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.""Siapa?." Hafsa senang dia menduga bahwa yang ingin bertemu dengannya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status