Share

Bab 2

PRANGGG...

Terdengar suara piring jatuh berserakan dilantai dengan makanan yang berceceran kemana-mana, disampingnya menunduk seorang pelayan yang gemetar ketakutan.

"Kenapa tidak ada yang becus, pecat mereka semua.!" suara tuan muda menggelegar didalam kamarnya yang luas karena tidak suka dengan kinerja pelayannya.

"Rey, cepat gantikan pelayan yang baru!" perintahnya kepada pengawal sekaligus asisten pribadinya yang sudah bekerja lama dengannya.

"Segera laksanakan tuan muda."

"Dan bawa mereka semua keluar, aku tidak mau melihat mereka lagi." kata tuan muda yang duduk dikursi roda.

"Baik tuan muda, mari saya antarkan kalian." Rey menuntun tiga pelayan baru yang baru bekerja sehari itu karena tuan muda tidak suka dengan kinerja mereka yang menurut tuan muda asal-asalan.

Tuan muda yang bernama Elang Rahardian yang berwajah tampan rupawan berusia 28 tahun yang sekarang sedang duduk dikursi roda, dia menderita lumpuh dan buta sudah satu tahun karena kecelakaan. Karena kecelakaan itu pula dirinya ditinggalkan oleh kekasihnya yang sudah bersamanya selama 3 tahun dan akan segera menikah tapi kekasihnya malah mengkhianatinya dan pergi bersama lelaki lain.

Elang merasa frustasi oleh sebab itu dia menjadi lelaki yang kejam dan dingin, dia juga jadi membenci wanita yang pura-pura baik padanya.

Rey menyimpulkan bahwa kecelakaan itu disengaja oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaannya.

Karena ayahnya sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan meninggalkan banyak harta dan diwariskan pada Elang anak satu-satunya dan istri yang cantik.

Dan dia selalu berganti pelayan setiap harinya dan yang paling lama pun hanya tiga hari karena tidak kuat mengurusi permintaan tuan muda yang dingin dan kejam itu.

Pelayan lain yang mengurus rumah istana itu segera membereskan kekacauan yang dibuat si tuan muda lalu datanglah sang ibu.

"Elang, apa kau baru saja memecat pelayanmu?" tanya sang ibunda dengan lembut.

Elang tidak menjawab dia hanya menatap datar kehadapan jendela besar kamarnya.

"Elang.. harus berapa kali kau mengganti pelayanmu, apa kau tidak lelah?" kata ibunya yang bernama Nyonya Sinta.

"Aku tidak butuh pelayan penggoda dan tidak becus." Ya walaupun Elang buta dan lumpuh tapi dia sangat tampan dan kaya raya, siapa yang tidak mau dengannya hanya Diana saja yang tidak mau dengannya dikarena kan kekasihnya lebih kaya dan hot dari Elang.

Nyonya Sinta kemudian berfikir karena dia wanita karir yang juga diberi warisan dari suaminya dan dia mempunyai kegiatan sosial sendiri maka dia pun sangat sibuk sehingga tidak ada waktu untuk mengurus anaknya yang sudah dewasa itu.

"Elang, bagaimana kalau untuk pencarian pelayan selanjutnya kita beri tes dia dulu." kata nyonya Sinta memberi ide.

Elang tertarik, dia lalu menghadap ibunya, "Maksud ibu apa?". tanyanya kemudian.

"Ya kita tes dia selama 1 bulan dan selama 1 bulan itu kita beri bonus yang tinggi, jika dia lulus maka dia akan menjadi pelayan pribadimu selama kau mau tapi jika dia tidak bisa atau menyerah ditengah jalan maka kita tidak akan memberikan apa-apa padanya. Bagaimana?" ucap nyonya Sinta sumringah.

"Ibu pikir aku orang pelit, tidak memberikan apapun pada mereka yang gagal" ucap Elang dirinya merasa terganggu harga dirinya karena ibunya berkata tidak memberikan apapun.

Nyonya Sinta hanya tersenyum mendengar Elang berkata seperti apa.

"Lalu apa yang akan kau lakukan.?".

"Aku menyetujui ide dari ibu tapi aku tidak akan membiarkan mereka yang keluar dari sini dengan kelaparan." ucapnya tegas, memang Elang termasuk pria yang royal meskipun dia banyak memecat tapi dia selalu memberikan uang pada mereka.

"Baiklah, kalau begitu akan ibu bicarakan dengan Rey."

Nyonya Sinta kemudian pergi meninggalkan kamar anaknya sebelum pintu ditutup dia memandang anaknya dengan sendu dan keluarlah air mata sialan yang sedari tadi ditahannya itu.

Karena sebenarnya nyonya Sinta sangat sedih melihat anak satu-satunya seperti ini dan semenjak ditinggal ayahnya hidupnya seperti tidak ada warna karena ayahnya sangat menyayanginya dan mengasihinya apalagi dia juga harus ditinggal oleh Diana pada saat dirinya sedang ditimpa kesakitan itu.

Ibunya pun berdoa semoga anaknya bisa bahagia dengan gadis yang mencintainya dengan tulus dan mau menerima Elang apa adanya.

Elang kembali memandangi jendela didepannya walaupun dia lumpuh dan buta tapi dia tetap bisa merasakan semuanya dan pendengarannya pun sangat tajam.

Elang tau ibunya tadi sedang menangisinya tapi Elang tidak mau dikasihani meskipun dia lumpuh dan buta.

"Diana, kenapa kau tega meninggalkan aku disaat aku seperti ini, tidak kah kau tau bahwa aku sangat mencintaimu bahkan aku akan menikahimu tapi kenapa kau malah memilihnya. Kenapa? kau jahat Diana aku sangat membencimu." ucap Elang matanya memerah dia geram sekali karena Diana mengkhianatinya apalagi dengan lelaki sahabatnya sendiri.

*****

Hafsa sedang menenteng sebuah map berisikan lamaran kerja seharian ini dia sudah berkeliling dari satu toko ketoko lain tapi tidak sama sekali tidak ada lowongan untuknya hingga siang hari, dia kehausan dan kelaparan dan sama sekali tidak membawa uang apalagi uangnya sudah diambil semua oleh ibu tirinya dan Sesil.

"Ya Allah ternyata cari pekerjaan itu tidak gampang yah! lelah sekali." Hafsa beristirahat di halte bus dia memijit kakinya yang bengkak akibat terus berjalan.

Hafsa melihat disampingnya ada seorang lelaki gendut yang sedang memakan roti dan minuman disampingnya, dia terlalu fokus dengan gadgetnya sehingga saat bus berhenti dia langsung terburu-buru berlari menyusul bus yang malah langsung jalan dan dia meninggalkan minuman itu disana.

Hafsa melihat minuman yang sepertinya belum disentuh karena sangat haus dia pun mengambil minuman itu dan langsung meminumnya.

"Alhamdulilah, dahaga ku sudah tersalurkan." ucap Hafsa setelah minum.

Tiba-tiba datanglah seorang pria dengan memakai pakaian rapih menyodorkan brosur kepadanya.

"Nona apa anda sedang mencari pekerjaan? ini bacalah mungkin nona tertarik."

Hafsa langsung menengok pria itu dia mengambil brosur itu dan membacanya, kemudian pria itu langsung pergi tanpa berbasa-basi lagi.

Matanya langsung berbinar dan tersenyum setelah dia selesai membaca brosur tersebut dia ingin bertanya pada pria itu tapi..

"Eh kemana pria itu, cepat sekali hilangnya!" gumam Hafsa karena dia tidak menemukan pria itu lagi.

"Tapi ini bagus juga, tidak apa-apa hanya untuk jadi pengasuh saja, aku pasti bisa dari pada aku menganggur lagian ini juga gajinya sangat besar. Tapi kenapa harus di tes segala yah! yasudah lah tidak apa-apa itu urusan mereka yang penting aku harus bisa dan harus lulus tes." ucap Hafsa menyemangatkan dirinya.

"Kalau gitu besok aku harus kesana dan sekarang mendingan aku pulang saja, aku lapar". ucapnya lagi kemudian dia beranjak dari sana menuju pulang dengan berjalan kaki, tadi dia lemas tapi sekarang dia merasa bersemangat sekali.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status