Share

Bab 8. Pernikahan yang Berbeda

Author: Dera Tresna
last update Last Updated: 2025-05-14 05:43:34

Dave memasuki ruangan dan melihat wanita berbaju merah yang sangat kontras dengan ruangan yang didominasi oleh warna putih. Gaun itu sangat pas dan serasi dengan tubuh Laura. Memperlihatkan lekuk tubuh wanita itu yang indah.

Tubuh Dave sempat membeku saat sepasang mata amber mengunci tatapannya. Wajah Laura cantik dan terkesan lembut. Gadis yang kemarin dia sebut sebagai gadis ingusan, ternyata adalah gadis yang tidak mungkin bisa Dave tolak.

Dave tahu jika Laura merasa gugup, terlihat dari cara gadis itu meremas jemari tangannya. Perlahan Dave mendekatinya dan berhenti tepat di hadapannya.

“Laura?” sapa Dave dengan suara berat.

“Dave?” tanya Laura.

“Ya, aku Dave,” jawab Dave.

“Senang bertemu denganmu, Dave,” balas Laura basa-basi.

“Bisakah kita menggunakan bahasa yang tidak begitu formal?” saran Dave.

“Mungkin aku hm ... harus belajar untuk hal tersebut karena kita belum saling kenal,” jawab Laura.

Setelah mereka berbincang sejenak, Dave menggandeng lengan Laura membuatnya terkejut. “Kita akan ke mana?”

“Kamu bisa menebaknya kalau mau,” Dave membuat suasana di antara mereka lebih santai.

“Apakah kita akan ke pesta dansa? Hari ini aku sedang menjadi Putri Cinderella, nanti aku akan meninggalkan sepatuku. Jadi jika jam dua belas nanti kita terpisah, kamu bisa menemukanku dengan membawa sepatu tersebut,” canda Laura.

“Apakah kamu suka cerita dongeng?” tanya Dave.

“Tidak juga, tetapi hari ini ada tiga peri yang mendandaniku menjadi sangat cantik seperti seorang putri.”

“Perlu kamu tahu. Pertama, kita tidak akan pergi ke pesta dansa. Yang kedua, kamu tidak perlu meninggalkan satu sepatumu. Aku tidak punya waktu untuk berkeliling kota mencarimu, masih banyak hal yang bisa aku kerjakan daripada melakukan hal konyol tersebut. Yang ketiga, ini siang hari Laura, tidak ada jam yang berdentang menunjukkan waktu tengah malam. Waktumu sangat banyak, jadi kamu tidak perlu terburu-buru melarikan diri. Yang keempat, kamu tidak akan pergi ke mana-mana karena kita akan menikah sekarang,” terang Dave.

“Apa? Menikah? Sekarang! Tetapi kata Tomshon, aku harus memenangkan hatimu terlebih dahulu untuk bisa menikah denganmu. Aku kira akan butuh waktu satu atau dua bulan untuk merayu dan memenangkan hatimu,” kata Laura jujur.

“Kamu tidak perlu memenangkan hatiku agar kita bisa menikah. Butuh bertahun-tahun untuk melakukannya atau bahkan kamu tidak akan bisa memenangkan hatiku,” kata Dave dengan nada yang berubah sedikit dingin.

Laura mengurungkan niatnya untuk menjawab perkataan Dave karena pria itu sudah membuka sebuah pintu. Di sana sudah ada Tomshon dan satu orang yang tidak dikenalnya.

Dave tanpa ragu membawa Laura mendekati mereka.

“Duduklah!” perintah Dave.

Laura kemudian duduk dan di depannya sudah ada dokumen.

“Tidak usah kamu baca, kamu tinggal menandatanganinya,” perintah Dave.

“Apa ini?” tanya Laura masih bingung.

“Ini dokumen pernikahan kita. Ingat kamu sudah tidak bisa mundur lagi Laura,” kata Dave mengingatkan.

Sejenak Laura masih termenung, ada rasa ragu menelusup di relung hatinya. Bukan pernikahan seperti ini yang dia mau. Bahkan untuk membaca nama lengkap suaminya pun, dia tidak diijinkan. Masih termenung dengan keraguannya, tiba-tiba tangan hangat menyentuh punggungnya. Bisikan lembut terdengar di telinganya.

“Tenanglah, kamu akan baik-baik saja,” bisik Dave sambil mengusap lembut punggung Laura.

Laura menatap pria itu sejenak mencari kebohongan di sana, tetapi tidak menemukannya. Hanya tatapan lembut dan menenangkan yang dilihat. Dia kemudian mengangguk dan menandatangi dokumen tersebut, begitu juga dengan Dave.

Tomshon yang diundang sebagai saksi pernikahan mereka juga ikut menandatangi dokumen di depannya.

“Selamat, kalian telah sah menjadi suami istri. Dave, kamu bisa mencium istri kamu sekarang,” kata pria yang Laura tidak kenal.

“Apa? Tidak! Kita tidak bisa melakukannya di sini,” kata Laura menolak.

“Kenapa tidak?” tanya Dave yang kemudian menarik tubuh Laura untuk berdiri dan langsung melingkarkan lengan ke pinggang ramping wanita itu, membuat tubuh Laura menempel sempurna di tubuh Dave.

“Apakah kamu tahu? Warna merahmu yang menyala itu membuatku ingin segera mencicipimu. Siapa pun yang memakaikan gaun ini padamu, pasti tahu seleraku,” kata Dave sambil membelai pipi Laura dan menelusurinya.

Kulit Laura meremang saat tangan Dave menyentuhnya, mengingat seumur hidupnya belum pernah ada yang menyentuhnya seperti itu. Jari telunjuk Dave berhenti di bawah dagunya dan mengangkatnya, membuat wajah Laura menengadah menatap mata Dave.

Meskipun wajah Dave tertutup oleh topeng hitam, tetapi mata pria itu mampu menghipnotis Laura. Bahkan topeng tersebut membuatnya terlihat begitu maskulin dan misterius.

“Pangeran bertopengku,” batin Laura.

Ibu jari Dave menelusuri bibir bawah Laura dan membukanya, membuat jantung Laura tidak bisa berdetak normal. Bibirnya semakin mendekat dan seketika sesuatu yang panas, lembut dan lembab menyelimuti bibir Laura, membuat napasnya tercekat.

Bibir Dave mulai bergerak menyapu bibirnya, Laura memejamkan mata, menikmati usapan lembut bibir pria itu. Lidah pria itu menelusup masuk ke dalam mulut Laura dan menjelajah ke dalamnya. Tubuh Laura bergetar merasakannya.

Dave semakin erat mendekap Laura, menarik tubuh seksi itu dan melumat bibirnya dengan intens, membuat kaki Laura harus berjinjit untuk mengimbangi gerakannya.

Tangan Laura meremas baju pria itu, menahan sensasi baru yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya. Bibirnya hanya diam dan mengikuti gerakan Dave karena tidak tahu harus bersikap seperti bagaimana.

Beruntung Dave bisa mengerti kepolosan Laura, dia memberi kesempatan wanita yang baru dinikahinya itu untuk belajar merespon ciumannya.

Ciuman yang awalnya lembut, berubah menjadi lumatan memanas. Beruntung dua orang pria di ruangan tadi tahu diri, dan langsung pergi meninggalkan Dave bersama Laura, memberi keduanya privasi untuk merayakan pernikahan mereka.

Desahan Laura keluar begitu saja tanpa bisa dia tahan. Beruntung desahan tersebut teredam oleh bibir Dave. Entah berapa lama mereka berciuam, karena Dave benar-benar tidak ingin mengakhirinya.

Bibir istrinya sangat manis, setiap kali Dave menggerakkan bibir dan lidahnya, Laura selalu merespon dengan hal yang berbeda. Respon alami wanita itu, membuatnya penasaran. Apalagi yang akan Laura berikan jika dia menggerakkan lidahnya dan menjelajahi semakin dalam mulut wanita itu?

Dave terpaksa mengakhir ciumannya saat napas Laura terengah. Laura harus belajar lebih banyak lagi untuk mengimbanginya.

“Gadis yang menarik,” batin Dave yang kemudian menjauhkan bibirnya dari bibir Laura.

Mata Laura menatap nanar mata Dave. Ciuman suaminya membuatnya malu dan salah tingkah.

“Jangan pernah menanyakan identitasku, aku akan memberitahumu saat waktunya sudah tepat,” kata Dave dingin memberi peringatan.

“Kapan aku bisa tahu identitasmu?” tanya Laura penasaran.

“Saat aku bisa mempercayaimu,” jawab Dave.

Laura menundukkan wajah merasa kecewa.

“Sebuah pernikahan yang aneh,” batinnya. Tidak ada pernikahan di dunia ini yang seperti dia jalani saat ini.

“Ayo kita pergi dari sini, kita akan makan bersama dengan yang lain,” ajak Dave lalu menggandeng lengan istrinya dan pergi dari tempat tersebut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 323. Kesenangan Lain Selain Bekerja

    Desahan terdengar saling bersahutan, Tyrone belum pernah merasakan sesuatu yang luar biasa seperti yang dia rasakan saat bergerak bersama Rebeca, padahal istrinya bukan wanita yang berpengalaman.Kamar yang biasanya sepi, malam ini penuh dengan lagu dan musik, tercipta dari desahan dan hentakan tubuh mereka. Peluh membuat tubuh keduanya lembab dan licin, membuat gerakan mereka semakin indah.Udara di sekeliling menjadi panas, padahal pendingin ruangan berfungsi dengan baik. Gerakan Tyrone yang mengentak tajam membuat pertahan Rebeca runtuh.Gerakan Rebeca yang begitu alami, membuat Tyrone terhentak. Rasanya begitu pas dan serasi, kehangatan dan kelembutan milik wanita itu menyiksanya dengan kenikmatan yang luar biasa.Tyrone menatap wajah istrinya yang bergerak di bawah kungkungannya, seirama dengan hentakan yang dia ciptakan. Kulit Rebeca meremang merah, nafasnya terengah dengan mulut setengah terbuka. Matanya terpejam dengan ekspresi penuh dengan gairah.Jantung Tyrone berdetak kenc

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 322. Kepolosan dan Ketulusan

    “Bukankah suami harus diberi hadiah kecupan pagi agar harinya penuh semangat?” goda Tyrone.“Peraturan dari mana itu? Bahkan di peraturan pernikahan tidak tertulis hal seperti itu,” sanggah Rebeca.“Peraturan dariku,” jawab Tyrone singkat.“Ciih ... Ada-ada saja. Lepaskan Tyrone! Nanti kamu terlambat.”“Aku adalah putra pemilik perusahaan, terlambat sedikit tidak akan menjadi masalah bagiku.”“Apakah kamu sedang membanggakan kedudukanmu saat ini?”“Tentu saja. Apa yang Tuhan berikan dalam hidup ini wajib kita syukuri dan banggakan.”“Dasar pria sombong.”Tepat setelah Rebeca mengatakan hal itu, bibir Tyrone melumat bibir istrinya lembut, mengecapnya dari bibir atas berpindah ke bibir bawah kemudian menelusup masuk ke dalamnya. Ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman rakus saat dia mendengar desahan halus Rebeca terlepas dari tenggorokannya.Tidak puas dengan bibir istrinya, bibir Tyrone bergerak ke leher dan terus turun ke bukit indah milik Rebeca. Dengan mudah dia menyingkap gaun ti

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 321. Tidur Satu Kamar

    Rebeca harus menahan nafas melihat Tyrone keluar dari kamar mandi. Tubuh bagian atas suaminya tidak tertutup apa pun, membuat inti miliknya memanas. Apalagi saat menatap wajah Tyrone yang kelihatan lebih segar. Tetesan air membasahi rambut dan tubuhnya. Dia harus menahan saliva karena tubuh sempurna suaminya tersebut.Tyrone mendekati Rebeca untuk mengambil pakaian yang sudah disiapkan istrinya, saat jari mereka bersentuhan, sesuatu seakan menarik keduanya untuk saling mendekat.Entah siapa yang memulai, tiba-tiba bibir mereka sudah menyatu dan saling melumat dengan lembut dan menggoda. Tangan Rebece mencengkeram kuat pakaian Tyrone yang dia bawa. Tanpa berniat untuk menghindar, menyambut lumatan bibir Tyrone dengan senang hati.Tyrone tidak bisa menahan gairahnya lagi saat menyentuh jari Rebeca. Dia mengecup sekejap bibir istrinya dan ternyata wanita itu tidak menghindarinya, Rebeca malah tersenyum seolah menyukainya.Mendapat lampu hijau, Tyrone langsung melumat bibir istrinya yang

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 320. Mulai Ada Kelembutan

    Paginya jeritan suara wanita mengagetkan tidur Geofrey. Saat membuka mata, Geofrey tidak menemukan istrinya di dalam pelukannya. Dia langsung beranjak dari ranjang dan berlari ke sumber suara tersebut.Geofrey terkejut saat istrinya berdiri di depan pria yang hanya menggunakan celana boxer seperti dirinya. Bahkan tubuh bagian atasnya tampak terbuka. Letichia masih berdiri dengan menutup muka.“Tyrone, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Geofrey dengan nada tinggi.Goefrey langsung menarik tubuh istrinya dan mendekapnya. Rahangnya mengeras karena Letichia hanya menggunakan jubah tidur, mengingat malam panas yang mereka lalui. Beruntung tubuh istrinya terlindungi oleh jubah tidur itu.Letichia bisa bernafas lega, saat masuk ke dalam dekapan suaminya dan merasa terlindungi.“Aku numpang tidur di sini,” ujar Tyrone santai.“Pakai bajumu, jangan membuat istriku takut karena penampilanmu itu,” kata Geofrey yang geram pada unclenya sendiri.“Maafkan aku. Aku tidak tahu jika kalian sedang b

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 319. Merasa Paling Menyedihkan

    “Rebeca sangat marah saat tahu kenyataan yang sebenarnya. Dia merasa kami membohongi dirinya, berniat menjualnya padamu hanya untuk uang,” kata Mama Rebeca menjelaskan kondisi Rebeca.“Dia selalu menyimpulkan sesuatu terlalu cepat dan menyakiti dirinya sendiri dengan pemikirannya,” ujar Tyrone.“Kami harus bagaimana, Nak? Aku dan Ronald tidak ingin merepotkanmu dengan sikap manja Rebeca. Jika memang dia terus bersikap keras, kamu boleh menceraikannya.”“Apa yang Mama katanya? Jika kami menikah untuk bercerai, maka dari awal aku tidak akan menikahinya.”“Tapi kamu akan tersakiti dengan sikap Rebeca.”“Tenang saja aku masih bisa menanggungnya, jangan pikirkan aku. Rebeca jauh lebih memerlukan perhatianmu. Apakah Mama membutuhkan Rebeca untuk menemani Mama selama masalah Papa belum selesai? Dia bisa tinggal di sini sementara waktu,” ujar Tyrone.“Tidak, Rebeca harus ikut bersamamu. Dia sekarang adalah istrimu dan kamu harus membawanya pulang ke rumah kalian. Masih ada beberapa pelayan ya

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 318. Ketulusan Hati yang Tak Dilihat

    Dia melanjutkan langkah kakinya menuju kamar, langkah terhenti saat mendengar bunyi barang berjatuhan dan gelas yang pecah dari dalam kamar Tyrone. Terdengar jelas jika pria itu sedang menghancurkan apa pun yang ada di dalam kamar tersebut.Tangannya sudah terulur untuk membuka pintu kamar Tyrone, tapi seketika dia mengurungkan niatnya karena tahu kesalahan yang dia perbuat. Dia berlari masuk ke kamar lalu menutup pintunya rapat-rapat.Dari balik pintu dia duduk di lantai dan menangis sambil menyentuh pergelangan tangannya yang masih terasa sakit karena cengkraman tangan Tyrone.Malam itu ada dua hati yang terluka karena satu sama lain tidak saling percaya, maka ketulusan hati pun tidak akan terlihat. Mereka hanya bisa saling melukai satu sama lain.Pagi harinya, Rebeca bangun saat pelayan yang sama yang dulu melayaninya masuk ke kamar. Dengan pertanyaan yang sama seperti yang dulu dia tanyakan pada wanita itu, Rebeca menanyakan nya kembali.“Apakah Tyrone sudah bangun?”“Sudah Nyonya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status